Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

FUNCTIONAL REACH TEST DI POSYANDU KUNTUM MELATI DESA MALANGJIWAN Prayitno, Dedi; Rofiatun, Rofiatun; Jumiati, Jinten; Naima, Aisyah Lifsantin
HIKMAYO: JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT AMAYO Vol. 3 No. 1 (2024): HIKMAYO : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
Publisher : LPPM Akademi Manajemen Administrasi Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56606/hikmayo.v3i1.150

Abstract

Data information on active elderly people in Indonesia in 2020 is 9.78% of Indonesia's population of 270.20 people. The category of elderly population growth increased by around 7.59% when compared with 2010 data, the increase in the number of elderly people coincided with an increase in elderly balance disorders. At this stage a person experiences several changes, both mental and physical changes. Normal changes in the aging process such as physical appearance, in the form of graying hair, wrinkles on the face, and disturbances in the five senses, as well as decreased endurance. Parameters and physical ability tests are carried out using the function reach test. Static balance measurement can be done with the functional reach test. This test measures the subject's reaching power when standing with his arms extended forward. The observation results were based on data obtained from 32 elderly participants who attended, namely 7 were good and 25 were poor according to the existing reference value, vital signs where the average blood pressure was 140/100 mmHg.
Building a safe generation: the collaborative role of schools and families in child safety: The Collaborative Role of Schools and Families in Child Safety Julaikah, Julaikah; Rofiatun, Rofiatun; Tursilowati, Sri Yuni; Rahmah, Hani Auliya; Mahfuzah, Mahfuzah
Riset Informasi Kesehatan Vol 14 No 1 (2025): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30644/rik.v14i1.934

Abstract

Background: Accidents among school-aged children, often linked to unsafe behavior, are a persistent issue. Safety knowledge among children, influenced by parents and teachers, plays a vital role in reducing these risks. This study explores the collaborative roles of parents and teachers in shaping children’s safety behavior and addressing gaps in preventive strategies. Method: The study was conducted in 2024 at Krajan Elementary School and Muhammadiyah Gunturgeni Elementary School in Srandakan, Bantul, using a mixed-methods approach with a convergent parallel design. Participants included 120 respondents (15 teachers and 105 parents) and 105 students. Data were collected through questionnaires, focus group discussions (FGDs), in-depth interviews, and observations using a safe behavior checklist. Results: Findings indicate that 86% of teachers and 88% of parents possess good safety knowledge. However, unsafe behavior persists, with 75% of students displaying unsafe practices during classroom activities. Teachers primarily act as educators and role models, while parents serve as facilitators and motivators. Collaboration between parents and teachers remains reactive, focusing on incident management rather than prevention. Conclusion: The study underscores the need for stronger collaboration between parents and teachers to promote preventive safety measures. By aligning safety practices at school and home through effective communication and shared responsibility, a safer environment can be established for children, fostering lifelong safety behaviors and reducing accident risks.
Children's safety behaviour at School Rofiatun, Rofiatun; Julaikah, Julaikah; Tirsilowati, Sri Yuni
Riset Informasi Kesehatan Vol 14 No 2 (2025): Riset Informasi Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30644/rik.v14i2.1028

Abstract

Background: Cognitive limitations and low understanding of the dangers around them make them less able to anticipate and overcome these dangers. Places that have the potential to cause accidents in children can come from anywhere, be it the highway, home and its surroundings, school and its surroundings. Accidents at school are the cause of 40% of injuries in children. Lack of understanding of risks or dangers, use of unsafe equipment, and the materials used also affect children's safety. This study aims to determine the determinants of safety behavior in children in elementary schools. Method: This research used mixed methods and Convergent Parallel Design approaches.. Researchers collected quantitative data for the safety knowledge variable, while qualitative data for safety perceptions, safety behavior and availability of safety infrastructure. The research subjects were students and teachers, at SD Muhammdiyah Guntur Geni Srandakan District. Statistical test analysis using the Chi Square Test and logistic regression test for quantitative data. Result : there were 65.57% of respondents who had good knowledge and 75.41% of respondents had good safety behaviour. 44% of safety infrastructure is available in schools. 40 or 66% of respondents had a history of accidents at school such as falls, scratches and sprains. Conclusion: Students who have good knowledge are 1.7 times more likely to have good safety behavior.
Faktor Lingkungan Rumah Yang Berhubungan Dengan Kejadian Jatuh Pada Lansia Di Pedesaan Dewi, Syamsumin Kurnia; Rofiatun, Rofiatun; Na'ima, Aisyah Lifsantin
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 7 (2025): Volume 12 Nomor 7
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i7.19967

Abstract

Prevalensi, morbiditas, dan mortalitas akibat jatuh pada lansia masih cukup tinggi. Mayoritas kejadian jatuh lansia terjadi di lingkungan rumah. Penting dilakukan identifikasi faktor risiko lingkungan rumah agar bisa dilakukan intervensi untuk mencegah kejadian jatuh. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor lingkungan rumah yang berhubungan dengan kejadian jatuh pada lansia di pedesaan. Penelitian analitik dengan rancangan cross-sectional dilaksanakan pada Januari- Februari 2024. Populasi penelitian adalah lansia peserta PUSAKA Wahyu Teratai Sidomulyo. Sampel penelitian dipilih dengan teknik purposive sampling. Subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan lolos dari kriteria eksklusi penelitian berjumlah 56. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan disajikan dengan tabel. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan bivariat dengan Chi square (χ2). Hasilnya: mayoritas subjek perempuan (53,6%), berusia 60-70 tahun (42,9%), berstatus janda/ duda (50,0%), berpendidikan SD (55,4%), bekerja (57,1%), tinggal bersama keluarga (92,9%), undak-undakan lantai rumah 1 s.d 2 tingkat (60,7%), penerangan rumah cukup terang (62,5%), lantai kamar mandi tidak licin (51,8%), menggunakan kloset jongkok (82,1%), dan posisi lantai kloset lebih tinggi dari lantai kamar mandi (82,1%). Riwayat kejadian jatuh terjadi pada 19 (33,9%) subjek. Analisis bivariat menunjukkan jumlah undak-undakan lantai ≥ 3 tingkat (OR: 3,2; 95%CI 1,03-10,28), kondisi penerangan rumah yang kurang terang (OR: 3,71; 95%CI: 1,16-11,90), serta lantai kamar mandi yang licin (OR: 3,56; 95%CI: 1,10-11,51) memiliki nilai p <0,05. Dengan demikian lingkungan rumah dengan jumlah undak-undakan lantai ≥ 3 tingkat, penerangan rumah yang kurang terang, serta lantai kamar mandi yang licin berhubungan dengan kejadian jatuh pada lansia di pedesaan.
Penilaian Risiko Jatuh Pada Lansia Dengan Two-Level Quick Steadi Algorithm Dan Faktor Intrinsik Dan Ekstrinsik Yang Berhubungan Dewi, Syamsumin Kurnia; Na'ima, Aisyah Lifsantin; Rofiatun, Rofiatun; Alimah, Siti
Jurnal Medika Malahayati Vol 9, No 3 (2025): Volume 9 Nomor 3
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v9i3.18398

Abstract

Tingginya prevalensi jatuh pada lansia berdampak pada tingginya morbiditas dan mortalitasnya. Penting dilakukan penilaian dan identifikasi faktor yang berhubungan dengan risiko jatuh lansia untuk mencegah kejadian jatuh. Penelitian ini bertujuan untuk menilai risiko jatuh pada lansia dan faktor intrinsik dan ekstrinsik yang berhubungan. Suatu studi cross-sectional dilaksanakan di “PUSAKA Wahyu Teratai” Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta, pada bulan Desember 2023- Januari 2024. Populasi penelitian adalah lansia peserta PUSAKA Wahyu Teratai yang berusia 65 tahun ke atas. Subjek dipilih melalui teknik purposive sampling. Penilaian risiko jatuh dilakukan dengan Two-Level Quick-STEADI Algorithm (TLQSA). Data dikumpulkan melalui wawancara terstruktur dengan kuesioner. Data dianalisis secara deskriptif dan statistik dengan Chi Square (χ2). Hasil menunjukkan mayoritas subjek perempuan (53,7 %), berusia 65-75 tahun (65,9%), kawin (51,2%), tingkat pendidikan SD (65,9%), bekerja (56,1%), tinggal bersama keluarga (97,6%), tidak ada riwayat jatuh sebelumnya (80,5%), tidak ada gangguan berjalan/ keseimbangan (73,2%), menderita hipertensi (48,78%), tidak mengonsumsi obat rutin (87,8%), serta memiliki risiko jatuh (61,0%). Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa jenis kelamin (OR 2,74, 95%CI: 1,38-5,41), riwayat jatuh (OR 1,94, 95%CI: 1,39-2,70), gangguan berjalan/ keseimbangan (OR 2,14, 95%CI: 1,46-3,14), serta riwayat penyakit kronik (OR 2,72, 95%CI 1,16-6,38) memiliki nilai p <0,005. Kesimpulan: Jenis kelamin, riwayat jatuh, gangguan berjalan/ keseimbangan, serta riwayat penyakit kronik berhubungan dengan risiko jatuh pada lansia berusia ≥65 tahun.
Exploring teacher's role as motivators and role models in cultivating children's safe behavior: a qualitative study Rahmah, Hani Auliya; Mahfuzah, Mahfuzah; Julaikah, Julaikah; Rofiatun, Rofiatun; Tursilowati, Sri Yuni
Jurnal Cakrawala Promkes Vol. 7 No. 1 (2025): February
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jcp.v7i1.11975

Abstract

Children are vulnerable to injuries and accidents in school environments due to cognitive limitations. Teachers play a crucial role in shaping children's safe behavior by transferring knowledge and acting as motivators and role models. This study aims to explore how teachers influence children's safe behavior using a qualitative descriptive approach. Data was collected through observations and focus group discussions (FGDs) and analyzed using thematic analysis. Findings indicate that 67% of children's behavior at school was categorized as safe, while 33% was unsafe. Observations were conducted across the play area, learning spaces, and the street in front of the school. Teachers have actively encouraged safe behavior by providing support and motivation. However, some students continue engaging in unsafe practices despite these efforts. Teachers also attempt to model safe behavior, such as walking calmly in hallways and sitting properly in classrooms. However, FGD findings revealed that half of the teachers did not fully practice safe behavior, notably by failing to wear helmets when riding motorcycles to school. In conclusion, teachers at SD Negeri Krajan have effectively acted as motivators, encouraging students to adopt safe behavior. However, their role as role models remains inconsistent, highlighting the need for greater self-adherence to safety practices. Strengthening teachers' commitment to modeling safe behavior could enhance the effectiveness of safety education in schools.
HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN, FASILITAS KESEHATAN, DAN PERAN BIDAN TERHADAP PERILAKU IBU BALITA KUNJUNGAN POSYANDU DI DESA SUKADAMI WANAYASA PURWAKARTA TAHUN 2022 Hapipah, Zahrotul; Rofiatun, Rofiatun; Putri, Rizkiana
SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah Vol. 3 No. 1 (2024): SENTRI : Jurnal Riset Ilmiah, Januari 2024
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/sentri.v3i1.1997

Abstract

Kunjungan adalah perbuatan berkunjung ke suatu tempat. Kunjungan balita ke posyandu adalah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan misalnya penimbangan, imunisasi, dan penyuluhan gizi. Kunjungan balita ke posyandu yang baik adalah teratur setiap bulan, untuk itu kunjungan balita diberi batasan 8 kali pertahun. Untuk mengetahui Hubungan Kualitas Pelayanan Fasilitas kesehatan Dan Peran Bidan Terhadap Perilaku Ibu Balita Kunjungan Posyandu di Desa Sukadami Wanayasa Purwakarta 2022. Desain Penelitian Ini Deskriptif Analik dengan pendekatan dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini semua ibu yang membawa balita ke posyandu dan pengambilan Sampel dengan menggunakan Total Sampling. Metode analisis menggunakan Uji Chi-square dengan SPSS versi 24.0 dengan hasil statistic yaitu tidak ada hubungan antara kualitas pelayanan terhadap perilaku kunjungan ibu balita posyandu (p-value 0,284), ada hubungan fasilitas kesehatan terhadap perilaku ibu balita kunjungan posyandu pada balita (P-Value 0,013), ada hubungan antara peran bidan terhadap perilaku kunjungan ibu balita ke posyandu (p-value 0,018). Kesimpulan ada hubungan yang signifikan antara kualitas kesehatan, fasilitas kesehatan peran bidan dengan perilaku kunjungan ibu balita ke posyandu. Saran diharapkan dapat mencari informasi yang baik dan akurat dari sumber informasi yang dapat dipercaya, serta dapat mengaplikasikan informasi yang didapat kedalam kehidupan sehari-hari agar ibu membawa balita ke posyandu dan berbagi ilmu yang telah di dapatkan kepada keluarga, teman tetangga ataupun kepada khalayak umum.Kunjungan adalah perbuatan berkunjung ke suatu tempat. Kunjungan balita ke posyandu adalah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan misalnya penimbangan, imunisasi, dan penyuluhan gizi. Kunjungan balita ke posyandu yang baik adalah teratur setiap bulan, untuk itu kunjungan balita diberi batasan 8 kali pertahun. Untuk mengetahui Hubungan Kualitas Pelayanan Fasilitas kesehatan Dan Peran Bidan Terhadap Perilaku Ibu Balita Kunjungan Posyandu di Desa Sukadami Wanayasa Purwakarta 2022. Desain Penelitian Ini Deskriptif Analik dengan pendekatan dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini semua ibu yang membawa balita ke posyandu dan pengambilan Sampel dengan menggunakan Total Sampling. Metode analisis menggunakan Uji Chi-square dengan SPSS versi 24.0 dengan hasil statistic yaitu tidak ada hubungan antara kualitas pelayanan terhadap perilaku kunjungan ibu balita posyandu (p-value 0,284), ada hubungan fasilitas kesehatan terhadap perilaku ibu balita kunjungan posyandu pada balita (P-Value 0,013), ada hubungan antara peran bidan terhadap perilaku kunjungan ibu balita ke posyandu (p-value 0,018). Kesimpulan ada hubungan yang signifikan antara kualitas kesehatan, fasilitas kesehatan peran bidan dengan perilaku kunjungan ibu balita ke posyandu. Saran diharapkan dapat mencari informasi yang baik dan akurat dari sumber informasi yang dapat dipercaya, serta dapat mengaplikasikan informasi yang didapat kedalam kehidupan sehari-hari agar ibu membawa balita ke posyandu dan berbagi ilmu yang telah di dapatkan kepada keluarga, teman tetangga ataupun kepada khalayak umum.
MUSCULOSKELETAL DISORDERS : RISIKO PADA PROSES PEMBUATAN PINTU KAYU Rofiatun, Rofiatun; Aditya Kumara, Teodorus Sillivian; Jumiati, Jinten
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 6, No 1 (2023): Mei 2023
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v6i1.1951

Abstract

Pendahuluan. Salah satu usaha yang masuk dalam kategori sector informal adalah usaha meubel. Proses kerja pembuatan meubel mempunyai risiko karena menggunakan peralatan seperti gerinda, gergaji dan palu, selain itu bahan dasar kayu bisa menghasilkan debu kayu. Penggunaan peralatan tersebut dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat  kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tahapan proses pembuatan kusen kayu di Usaha Meubel “Kafi Jaya Kusen”, melakukan identifikasi potensi bahaya dan mendeskripsikan risiko penilaian keselamatan kerja pada setiap tahapan proses pembuatan pintu  dan merencanakan pengendalian risiko kerja pada proses pembuatan pintu. Metode : penelitian  deskriptif kualitatif dengan pendekatan observasional,  melakukan wawancara dan observasi terhadap responden, Analisa risiko pekerjaan dengan menggunakan instrument Job Safety Analysis (JSA) dan  Nordic Body Map (NBM). Hasil :  Sumber bahaya dapat berasal dari peralatan, bahan kimia debu/serbuk gergaji yang dihasilkan serta postur kerja. Kesimpulan : Potensi bahaya pada proses pembuatan pintu adalah potensi bahaya fisik, kimia, biologi dan ergonomic. Upaya pengendalian yang diberikan secara administrative dan APD.Kata kunci : penilaian risiko kerja, usaha mebel, pembuatan pintu, JSA.