Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Identitas Tempat Kawasan Bersejarah: Kajian Metode Kombinasi Kampung Sekitar Keraton Kadriyah Pontianak Kurniadi, Fery; Bayu, Chandra; Hidayat, Muhammad
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 20, No 2 (2024): JPWK Volume 20 No. 2 June 2024
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v20i2.53453

Abstract

Kampung di sekitar Keraton Kadriyah merupakan simbol budaya yang harus dihormati nilai-nilainya. Pengembangan kawasan itu harus berjalan dan dilaksanakan dengan tidak melupakan ciri khas dan identitasnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang membentuk identitas tempat dari kampung di sekitar keraton. Penelitian ini menggunakan metode kombinasi, yaitu menggunakan analisis faktor untuk menganalisis faktor-faktor yang membentuk identitas tempat, selanjutnya menggunakan hasil analisis spasial untuk memaknai dan memperjelas faktor-faktor pembentuk identitas tempat tersebut. Hasil penelitian menunjukkan enam (6) faktor yang mempengaruhi pembentukan identitas tempat kawasan kampung: pengalaman di jalur sirkulasi utama; suasana ruang publik; pengalaman psikologi dan atraksi budaya; objek yang menarik; pengalaman di ruang gang; langgam dan ornamen. 
Effect of the Depth of Cut on the Age of High-Speed Steel (HSS) Lathe Tool for the Low Carbon Steel Outer Turning Riszal, Akhmad; Risano, Ahmad Yudi Eka; Tarkono, Tarkono; Bayu, Chandra
Jurnal Inovasi Teknologi Vol 4 No 2 (2023): October
Publisher : Engineering Forum of Western Indonesian Government Universities Board (Forum Teknik, BKS-PTN Wilayah Barat) Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract In the machining process, there are three parameters that need to be determined before the machining process is carried out, namely: depth of cut (a), feed motion (f) and cutting speed (v). Determination of the three parameters of the machining process will determine the quality of the product to match the desired geometry and tolerance. The three parameters of the machining process will affect tool life, where the selection of a constant depth of cut and feed motion will produce the most optimum level of tool wear. This study used several machining parameters with several variations, namely: depth of cut (a) of 0.5 mm; 0.8mm; 1.1mm; and 1.4 mm and feeding motion (f) of 0.062 mm/revolution and 0.1 mm/revolution. The machining process is carried out at a constant (n) rotation of 425 rpm. Based on the research that has been done, it was found that the tool life on the feed motion (f) = 0.062 mm/revolution is better than that on the feed motion (f) = 0.1 mm/revolution, where at (f) = 0.1 mm/revolution chisel wears out faster. Optimum cutting conditions are produced at feed motion (f) = 0.062 mm/revolution and with a depth of cut (a) = 1.1 mm where the production cost (Cp) is Rp.746.56/product.
Penataan Kawasan Permukiman Kumuh di Dusun Pasar Hilir Desa Sungai Ringin Kabupaten Sekadau Kalimantan Barat Bayu, Chandra; Dewi Utami, Weni; Kuswandi, Heri
Blantika: Multidisciplinary Journal Vol. 3 No. 3 (2025): Reguler Issue
Publisher : PT. Publikasiku Academic Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57096/blantika.v3i3.308

Abstract

Permasalahan permukiman kumuh di Indonesia menjadi tantangan besar bagi pemerintah dalam menanggulangi masalah kemiskinan dan ketimpangan sosial di perkotaan yang termanifestasi secara spasial. Kondisi ekonomi dan sosiokultural juga turut mewarnai problematika yang tidak dapat dipisahkan dari serangkaian kompleksitas permasalahan yang dihadapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifkasi kawasan permukiman kumuh yang berlokasi di Dusun Pasar Hilir, Desa Sungai Ringin, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, dan melakukan penataan pada kawasan tersebut melalui kegiatan revitalisasi sesuai program pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), serta penyediaan Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU) sesuai standar dan kebijakan terkait. Penelitian ini didesain dengan metode deskriptif kualitatif yaitu pengamatan terhadap 7 (tujuh) kriteria kekumuhan pada lokasi penelitian yang meliputi: bangunan gedung, jalan lingkungan, penyediaan air minum, drainase lingkungan, pengelolaan air limbah, pengelolaan persampahan dan proteksi kebakaran, serta mengacu pada 16 (enam belas) indikator kekumuhan. Luas area kawasan permukiman kumuh di Dusun Pasar Hilir tercatat seluas 21,44 ha yang tersebar di 4 (empat) RT yaitu RT/01, RT/02, RT/28 dan RT/29. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas kawasan kumuh di Dusun Pasar Hilir mencapai 15,02 ha, dengan tingkat kekumuhan termasuk kategori "Kumuh Ringan" (skor 30-34). Penataan kawasan dilakukan dengan revitalisasi bangunan dan lingkungan, serta penyediaan prasarana yang sesuai dengan standar teknis. Kesimpulannya, penataan kawasan permukiman kumuh memerlukan pendekatan yang komprehensif dan partisipatif, melibatkan masyarakat dalam proses revitalisasi, serta meningkatkan kesadaran lingkungan untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan.