Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Rancang ulang alat pengering kakao tipe drawer dryer pada usaha mandiri kakao Desa Wiyono Kabupaten Pesawaran Risano, Yudi Eka; Tanti, Novri; Paska W, Andreas
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 9, No 1 (2020): Jurnal TURBO
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (758.789 KB) | DOI: 10.24127/trb.v9i1.1160

Abstract

Cocoa is a commodity that has a high economic value. According to the 2013 FAO, Indonesia ranks third as the largest cocoa producing country in the world and accounts for 17% of world cocoa production with an area of 1,774,303.97 ha of plantations. In Lampung province, many cocoa farmers process their own garden products into dry cocoa using conventional processes and the results are judged to be less efficient so that the quality of the dried cocoa beans produced is not good. In the conventional drying process requires firewood up to 1 cubic, drying time is 10 hours, and cocoa must be stirred every 30 minutes. This study aims to redesign conventional cocoa dryers in one of Wiyono village's independent businesses to be better in terms of heat distribution, fuel consumption, and drying time. In this research, MATLAB computation and simulation software are used to simplify the design process. The design that was carried out only modified the existing dryer without changing the total dryer system by adding a heating pipe into the drying chamber to produce better quality cocoa. From the results of simulations that have been carried out on the longitudinal axis alignment pipe design, the results of heat distribution are more evenly distributed than that of the widest axis directional pipeline arrangement. With the design of the longitudinal axis arrangement of the pipe, an estimated drying time of 7.9 hours is obtained, fuel consumption is between 0.15-0.28 m3 firewood, and there is no need for stirring during the drying process.Keywords: Cocoa, redesign, dryer, MATLAB.
Pengaruh variasi campuran bahan bakar pertamax dan bioetanol 99,9% terhadap torsi mesin bensin 4 langkah Tecquipment TD201 Risano, A. Yudi Eka; Wardono, Herry; Sihombing, Gunawan Poniton R.P.
TURBO [Tulisan Riset Berbasis Online] Vol 10, No 2 (2021): Jurnal TURBO
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/trb.v10i2.1708

Abstract

Bioethanol is ethanol made from plants such as cassava, sugarcane, sago, which are processed through hydrolysis, fermentation, distillation and dehydration processes. Lampung Province is one of the largest producers of cassava in Indonesia, with the total productivity of 5,451,312 tons in 2017, and 6,683,758 tons in 2018 or there was an increase of 22,61% compared to 2017. From this data, it is possible to produce bioethanol, where every 1 kg of cassava can produce 0,106 liters of bioethanol. This is what underlies this research to investigate the effect of blending bioethanol of 99% with pertamax and bioethanol on the engine torque. Blending bioethanol of 99% can homogeusly mix. The engine used in this study is a Kohler gasoline engine equipped with a VDAS (Versatile Data Accession System) instrument unit in determining the parameters of engine performance. The blending of bioethanol of 99% as big as 14% (E14) gave the highest value of torque at 1 rotation of dynamometer valve opening and engine speed of 2000 rpm.
Water Hammer Press Untuk Pengurangan Kadar Air Komoditas Onggok Yudi Eka Risano
JURNAL MECHANICAL Vol 5, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sumber daya agrikultur yang besar yang dimiliki Provinsi Lampung, khususnya singkong yang menjadi bahan baku tepung tapioka. Ampas dari produksi tepung tapioka ini disebut onggok. Onggok dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku obat nyamuk bakar, pupuk, pembuatan saus, dan campuran kerupuk, serta pakan ternak. Sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat, industri-industri tersebut memberikan onggok tersebut secara gratis atau dijual sangat murah dalam kondisi basah. Untuk meningkatkan nilai ekonomi dari onggok, para petani melakukan pengelolahan onggok secara tradisional dengan cara menjemur onggok menggunakan panas matahari di hamparan tanah lapang. Proses pengeringan ini sangat tergantung pada faktor cuaca. Jika hujan, kualitas onggok menjadi menurun dan kadar air menjadi tidak terkontrol serta warnanya menjadi kecokelatan yang menyebabkan harga onggok jatuh. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, sebelum dikeringkan ada baiknya onggok yang memiliki kadar air 81-85% tersebut diturunkan kadar airnya hingga 20-25%. Penurunan kadar air tersebut dapat dilakukan dengan cara penempaan. Proses pengempaan dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu: screw press, injection press dan filter press. Bagaimanapun harga Screw press sangat mahal dan memerlukan daya listrik besar serta perawatan yang mahal. Meskipun menggunakan generator tetap membutuhkan bahan bakar yang akan memberatkan petani. Injection press dan Filter press juga harganya mahal dan memerlukan daya listrik besar serta perawatannya mahal.Salah satu proses penempaan yang ramah lingkungan dan hemat energi serta ekonomis untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil pengeringan onggok ini dapat dilakukan dengan menggunakan energi air jatuh yang menekan hammer sehingga dinamakan water hammer press. Keunggulan Water hammer press  ini ramah lingkungan, mudah dibuat, peralatannya murah, tidak membutuhkan biaya bahan bakar, serta perawatannya mudah dan murah. Teknologi Water Hammer Press ini mampu mereduksi kadar air onggok hingga onggok berkadar air sebesar 52% dengan kuantitas air umpan sebesar 60 liter dan onggok umpan sebesar 5 Kg serta ketinggian air jatuh umpan yang digunakan pada pengujian water hammer press ini sebesar 3 (tiga) meter.Kata kunci :  Onggok singkong, Kadar air, Water Hammer Press
PENGARUH JUMLAH SEL PADA HYDROGEN GENERATOR TERHADAP PENGHEMATAN BAHAN BAKAR Yudi Eka Risano
JURNAL MECHANICAL Vol 4, No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakSemakin banyaknya kendaraan bermotor menyebabkan semakin sedikitnya cadangan minyakbumi dan pencemaran udara. Salah satu solusi dari permasalahan di atas, dengan cara pemakaianhydrogen generator yang merupakan alat untuk menghemat bahan bakar yang bekerja dengan caramemisahkan senyawa kimia antara gas hidrogen (????2 ) dan oksigen (????2 ) dari molekul air ( ????2???? )dengan menggunakan arus listrik (elektrolisis).Proses pembentukan gas hydrogen dan oksigen terjadi dengan cara menggunakan 2 elektrodaatau lebih, yang dialiri arus listrik searah. Pada elektroda positif akan terbentuk hydrogen,sedangkan pada elektroda negatif akan terbentuk oksigen. Jumlah dan kecepatan gas hidrogen ( ????2 )dan oksigen ( ????2 ) yang dihasilkan sangat dipengaruhi antara lain oleh penggunaan katalisator danbesarnya arus listrik yang digunakan. Hydrogen generator yang paling sederhana terdiri dari tabungelektrolisis, sel, dan sistem kelistrikan. Pengujian prestasi hydrogen generator pada mesin dilakukandengan cara mencatat waktu yang dibutuhkan untuk menghabiskan 50 ml bensin pada saat tanpamemakai hydrogen generator, dan saat memakai hydrogen generator.Hasil penelitian menunjukkan bahwa hydrogen generator dapat menghemat bahan bakardimana pada pengujian yang telah dilakukan penghematan maksimum saat menggunakan 4 pelatelektroda, yaitu sebesar 18,85 %, dan daya listrik rata-rata yang digunakan 198,3 watt. Dari hasilpengujian tersebut didapat konfigurasi jumlah pelat elektroda yang efektif yaitu, menggunakan 4pelat dengan gap 1-1.5mm, untuk campuran 1560ml air dengan 2,5 gram soda kue.Kata kunci : bahan bakar, Hydrogen generator, daya listrik
Review Dan Analisa Karakteristik Dan Penyebab Kerusakan Sudu Turbin Gas Yudi Eka Risano
JURNAL MECHANICAL Vol 1, No 1 (2010)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The present study concerns the review and the analysis of malfunctions characteristic and the reasons of moving blade damage. Such malfunctions are breakage of moving blade in excessive temperature conditions, increasing vibration, little cyclic weariness from frequent heat exchange at start-up and shut-down, and erosive deterioration and highly temperature corrosion. The type of damage can be divided on static, fatigue, thermal fatigue, corrosion and erosive.Keywords: gas turbine, moving blade, pressure, temperature, defect.
STUDI POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH) DI SUNGAI CIKAWAT DESA TALANG MULIA KECAMATAN PADANG CERMIN KABUPATEN PESAWARAN PROPINSI LAMPUNG . Sulistiyono; Agus Sugiri; A.Yudi Eka Risano
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Jurnal Ilmiah Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Electric was the vital energy and needed by community for all activity as lighting, radio, television (information), industry , etc. Although aspecialy the urban community was needed this energy and a little rural community was needed. There was several isolated villages in Pesawaran sub province , no electricity by PLN. For this villages goverment would supply the elerctric energy and build microhydro electric plant. The purpose of this with title “Feasibility Study Micro Hydroelectric Power Station (PLTMH) at cikawat river in talang mulia village pesawaran sub province” is to contributed in hydro turbine management and to planning a micro hydroelectric power station that can be used and applied for a better life The research was carried out by using a very simple method is to use a floating object method to measure discharge and plastic hose method for measuring head.Based on the field data, (Head efektif = 9. 35m and water debt = 0,1029 m3/s) the crossflow Turbine can produce energy 7.07 kW. Bellow to the data above it is result that the cikawat river can be set a micro hydro electric power.Keywords : micro hydroelectric power station, water dept, crossflow Turbine.
STUDY OF MICRO HYDRO ELEKTRICAL POWER PLANT at WAY NGISON RIVER TRIHARJO KEBAGUSAN VILAGE GEDONG TATAAN SECTOR DISTRICT OF PESAWARAN Subekti Bagus W; Agus Sugiri; A.Yudi Eka Risano
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Jurnal Ilmiah Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Electricity become one of the basic needs of industrial and human life. It is shown by the electrical peripherals and industrial machineries which consumes a lot of energy. By the increasing of human population and the electricity consumtion turbine is the most common that used to produce electricity using the renewable energy resources such as hydro, wind, sea wave which it can solve the problem of increasing electricity consumtion. renewable energy sources. This source is readily used from many creeks and rivers that has a high enough flow and water debt which easily found surround us. The purpose of this with title “Feasibility Study Micro Hydroelectric Power Station (PLTMH) Using Cross fllow Turbine at Triharjo desa Kebagusan Kecamatan Pesawaran Bandar Lampung” is to contributed in hydro turbine management and to planning a micro hydroelectric power station that can be used and applied for a better life. Based on the field data, (Head = 12 m and water debit = 0,0584m3/s) the Cross Fllow Turbine can produce energy 5,10 kW. Bellow to the data above it is result that the Way ngison Dusun triharjo Desa Kebagusan dam can be set a micro hydro electric power.Keywords : micro hydroelectric power station, water dept, crossflow Turbine.
PENGARUH PENAMBAHAN ATAP SEKUNDER KABIN MOBIL (SECONDARY CABIN ROOF) TERHADAP GAYA AERODINAMIS DAN 2) PERILAKU ARAH PADA MOBIL SEDAN Ahmad Suudi; A.Yudi Eka Risano; Andy Abdel Hakim
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : Jurnal Ilmiah Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This paper describes aerodynamic tests (wind tunnel test) for a model of secondary cabin roof (SCR) applied in BMW M3 E92 Coupe. SCR is a vehicle accessory installed on vehicle roof useful to block heats from sun while the car parking. The test were conducted at UPT-Laboratorium Aero Gas Dinamika dan Getaran (LAGG)-BPPT, PUSPITEK, Serpong, to determine lift and drag coefficient (cl and cd) of vehicle. This model with scale of 1:4.5 was tested with rigid body made by wood. The SCR model has been made from aluminium and has two kinds of type, which are A and B. The model test was carried out with the following parameters: wind speed of 15, 20 m/s, then 1,5 cm and 2,5 cm for height of SCR from roof . Before the test start, the first things that must be done is preparation the tools for test, next step is calibration of external balance in wind tunnel to obtain matrix of calibration. The inverse of this matrix named matrix of test will be used as a multiply factor to voltage measurement from result test of external balance while test start. Output from this multiply is aerodynamic forces experienced by model test. Installing SCR made some change to aerodynamic experienced by vehicle. From data of test, installing SCR type B with height 1,5 cm rom roof, the smallest cl can be obtained for each variation of velocity are 0,3 for 15 m/s and 0,29 for 20 m/s. Meanwhile,  installing SCR type A with height 2,5 cm from roof, the smallest cd be obtained for each variation of velocity are 0,368 for 15 m/s and 0,355 for 20 m/s. This results are valid if only the flow regime of two corresponding fluid are same and with the same model too.  Keywords: SCR, Aerodinamics, Wind Tunnel.
ANALISIS THERMAL DAN TEGANGAN PADA PERANCANGAN BEJANA TEKAN (PRESSURE VESSEL) UNTUK LIMBAH KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS 10.000 TON/BULAN Rahmat Ramadhan; A.Yudi Eka Risano; Ahmad Su'udi
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 1, No 4 (2013)
Publisher : Jurnal Ilmiah Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bejana tekan (pressure vessel) adalah tempat penampungan suatu fluida baik berupa cair maupun gas dengan tekanan yang lebih tinggi dari tekanan atmosfir. Aplikasi bejana tekan salah satunya pada tahapan perebusan di pengolahan limbah kelapa sawit untuk memproduksi biodiesel. Pada proses perebusan terjadi pembebanan struktural berupa tekanan dan beban thermal yang tidak merata pada bejana tekan sehingga terjadi pembebanan yang terintegrasi. Bagaimana pun pembebanan yang terintegrasi akan mengakibatkan efek yang berbeda dibanding hanya satu pembebanan saja sehingga penting untuk menganalisis desain dengan mengaplikasikan pembebanan yang terintegrasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tegangan maksimum yang diijinkan dan efek beban thermal yang terjadi pada desain bejana tekan. Analisis dilakukan dengan mensimulasikan model dengan pembebanan thermal internal berupa konduksi sebesar 80°C pada sisi shell bagian dalam dan konveksi udara bebas di sisi shell bagian luar dan pembebanan thermal eksternal berupa konduksi sebesar 80°C pada sisi shell bagian dalam dan konveksi udara bebas serta konveksi sebesar 200°C dengan koefisien perpindahan panas sebesar 7,3236 W/m K di sisi shell bagian luar. Kemudian keduanya ditambahkan pembebanan struktural berupa tekanan sebesar 294 kPa dan percepatan gravitasi bumi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tegangan maksimum pada geometri model yang terjadi untuk beban thermal internal yaitu sebesar 160,91 MPa dan beban thermal eksternal sebesar 160,56 MPa terletak pada pipa nozzle. Penambahan beban thermal mengakibatkan peningkatan tegangan sebesar 17,87% dibandingkan dengan simulasi beban struktural saja (136,51 MPa). Keywords:Bejana Tekan, Metode Elemen Hingga, Analisis Thermal dan Tegangan
Kajian Analitis Sistem Pembangkit Uap Kogenerasi Lamsihar S Tamba; . Harmen; A.Yudi Eka Risano
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : Jurnal Ilmiah Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang di bidang industri dan memiliki tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. Hal ini mengakibatkan tidak terpenuhinya permintaan akan ketersediaan energi listrik. Seperti telah diketahui bahwa pada umumnya bahan bakar dari pembangkit energi listrik tersebut merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dan suatu waktu akan habis. Maka dari itu perlu dilakukan konservasi energi. Salah satu upaya menigkatkan efisiensi energi adalah penerapan sistem pembangkit uap kogenerasi. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian untuk menganalisa peningkatan efisiensi sistem kogenerasi. Penelitian ini dimulai dari pengambilan data berupa kondisi uap untuk setiap tingkat keadaan dan kemudian menghitung efisiensi energi dari system pembangkit. Hasil dari perhitungan efisiensi energi  didapat nilai faktor utilitas sistem pembangkit kogenerasi adalah sebesar 44,7 % (data pengamatan) dan 49,9 % (data spesifikasi). Kalor pemanasan produk pada sistem pembangkit tersebut  adalah  sebesar 9318,85 kW (data pengamatan) dan 9294,66 kW (data spesifikasi). Pada sistem pembangkit tersebut terdapat proses ekstraksi untuk pemanasan produk yang meningkatkan efisiensi pemanfaatan energi dan keuntungan biaya produksi. Kata kunci:  Efisiensi Energi, Kogenerasi, Kalor.