Indrawati, Ernani
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

GAMBARAN TINGKAT KEPARAHAN MALOKLUSI PADA PASIEN ORTHODONTI ANTARA TAHUN 2012-2015 DAN 2015-2018 DI RS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MENGGUNAKAN INDEKS ICON Damaryanti, Endah; Indrawati, Ernani; Firdausi, Adnexa
E-Prodenta Journal of Dentistry Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi UB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

LatarBelakang: Perawatan ortodonti bertujuan untuk mengkoreksi oklusi abnormal atau maloklusi.Indeks maloklusi merupakan alat bantu dalam menilai beberapa hal menyangkut keparahan maloklusi.Rumah Sakit Universitas Brawijaya merupakan Rumah Sakit pendidikan tempat dokter gig muda menempuhpendidikan profesi dan mereka dituntut untuk mengerjakan minimal satu kasus maloklusi yang bias dirawatdengan menggunakan peranti ortodonti lepasan. Pasien yang akan dirawat, diseleksi berdasarkan usia dankeparahan kasus. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran tingkat keparahan maloklusi pasien yang dirawatdi RS Universitas Brawijaya antara tahun 2012-2015 dengan tahun 2015-2018 menggunakan indeks ICON.Metode: Sampel penelitian ini menggunakan 35 model studi sebelum perawatan pada pasien ortodontiyang dirawat antara tahun 2012 sampai awal tahun 2015 dan 35 model studi sebelum perawatan padapasien ortodonti yang dirawat antara akhir tahun 2015-2018 dengan rentang usia 8-13 tahun. Hasil: Hasilpenelitian menunjukkan, dari 35 pasien yang dirawat antara tahun 2012-2015 didapatkan tingkat keparahanmaloklusi: 13 pasien (37.14%) termasuk kategorimudah, 16 pasien (45.71%) termasuk kategori ringan, 3pasien (8.57%) kategori sedang, 1 pasien (2.86%) kategor isulit, dan 2 pasien (5.71%) termasuk dalamkategori sangat sulit. Sedangkan dari 35 pasien yang dirawat antara tahun 2015-2018 didapatkan tingkatkeparahan maloklusi: 10 pasien (28.57%) termasuk kategori mudah, 20 pasien (57.14%) termasuk kategoriringan, 4 pasien (11.43%) termasuk kategori sedang, 1 pasien (2.86%) termasuk kategori sulit dan 0 pasien(0%) termasuk dalam kategori sangat sulit. Kesimpulan: Dalam seleksi kasus, terjadi perubahan tingkatkesulitan maloklusi antara pasien yang dirawat antara tahun 2012-2015 dengan pasien yang dirawat tahun2015-2018. Kasus yang dipilih adalah kasus ringan-sedang dan mengurangi kasus maloklusi kategori mudah,sulit dan sangat sulit untuk dirawat menggunakan peranti ortodonti lepasan.
The The Relationship of Vertical Maxillary Growth during Puberty on Face Proportion in Orthodontic Patients Age 10 – 13 years at Integrated Laboratory of FKG UB Dental Clinic Kurniawan, Giovani Anggasta Chinsy; Indrawati, Ernani
E-Prodenta Journal of Dentistry Vol 8 No 2 (2024)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi UB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.eprodenta.2024.008.02.2

Abstract

Latar Belakang: Pertumbuhan vertikal maksila menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi estetika wajah. Pertumbuhan tersebut menyebabkan perubahan dimensi vertikal maksila saat pubertas yang dipengaruhi oleh hormon. Perubahan dimensi vertikal mempengaruhi tipe proporsi wajah (hiperdivergen, normodivergen, dan hipodivergen) dikarenakan terdapat pertumbuhan jaringan keras dan lunak. Pengetahuan mengenai hubungan antara pertumbuhan vertikal maksila saat pubertas dan proporsi wajah dapat meningkatkan pemanfaatan potensi pertumbuhan untuk perbaikan tulang. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara pertumbuhan vertikal maksila saat usia pubertas terhadap proporsi wajah pasien ortodonti di Laboratorium FKG UB. Metode: Penelitian ini berupa penelitian deskriptif yang diolah dengan uji statistik  analitik korelatif Spearman menggunakan 27 sefalogram lateral pasien usia 10 – 13 tahun di Laboratorium FKG UB. Hasil: Analisis data korelasi Spearman menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pertumbuhan vertikal maksila pada masa pubertas dan proporsi wajah namun terdapat hubungan yang signifikan cukup kuat antara usia dan proporsi wajah. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pertumbuhan vertikal maksila pada masa pubertas terhadap proporsi wajah pasien ortodonti usia 10 – 13 tahun di Laboratorium FKG UB.