Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Challenges, Benefits and Considerations of Transitioning Disease Classification and Codification to ICD-11: Tantangan, Manfaat dan Pertimbangan Transisi Klasifikasi dan Kodifikasi Penyakit Menuju ICD-11 Perwirani, Resia; Hidayat, Andra Dwitama; Raharjo, Untoro Dwi
Procedia of Engineering and Life Science Vol. 7 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Rakernas PORMIKI X
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/pels.v7i0.2105

Abstract

ICD-11 was developed to address the limitations of ICD-10, adapting to advances in medicine and technology. ICD-11 has not been implemented in Indonesia due to the absence of supporting regulations that enforce the use of ICD-11 as a disease coding guideline to replace ICD-10. This study analyses information related to the benefits, challenges and considerations of implementing ICD-11 in the form of a narrative literature review conducted using the PRISMA framework. The databases used were Google Scholar, Pubmed, ScienceDirect and Scopus. Article search keywords used the SPICE research question framework. Inclusion criteria included articles published within 2019-2024 in English or Indonesian. Article screening was conducted using the Rayyan.ai tool, followed by critical appraisal using the MMAT instrument with a cut-off point of 80%. We obtained 5,813 articles from the database. A total of 5,776 articles were excluded, 4 articles were duplicated, leaving 13 articles selected for extraction and analysis. ICD-11 has many benefits, including a more complete list of diagnoses and health-related problems, from the update of classification data in each organ system/disease group category to the inclusion of new categories. ICD-11 also has a “post- coordination” feature and cluster codes allow for more specific diagnosis codes. One of the barriers to the implementation of ICD-11 is that there are other classification guidelines in some particular diseases that overlap with ICD-11, for example in the classification of mental illness and CHD. The implementation of SNOMED-CT, which is expected to go in parallel with the use of ICD-11, requires a Common Ontology to map the semantics of each system’s terminology. Successful implementation requires policy support, effective training, improved clinical documentation, and promotion so that ICD-11 can be implemented effectively, ensuring relevance and usefulness in various health fields.
Analisis Hambatan dalam Implementasi Rekam Medis Elektronik di Puskesmas Kaliangkrik Kabupaten Magelang Setiyoko, Rakhmat; Perwirani, Resia
Jurnal Ners Vol. 9 No. 2 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i2.44617

Abstract

Implementasi Rekam Medis Elektronik (RME) di Puskesmas Kaliangkrik merupakan bagian dari transformasi digital pelayanan kesehatan primer. Namun, dalam pelaksanaannya masih dijumpai berbagai hambatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hambatan dalam penerapan RME dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara mendalam, observasi langsung, dan telaah dokumen kebijakan. Data dianalisis menggunakan diagram Fishbone (Ishikawa) yang mencakup enam aspek: manusia (man), peralatan (machine), prosedur (method), bahan (material), anggaran (money), dan lingkungan (environment). Hasil menunjukkan bahwa hambatan terbesar terletak pada aspek SDM yang belum mendapatkan pelatihan formal, keterbatasan fitur pada aplikasi RME, belum meratanya ketersediaan SOP di unit layanan, serta gangguan jaringan yang disebabkan oleh cuaca. Kondisi tersebut menunjukkan perlunya pelatihan teknis berkelanjutan, pengembangan fitur aplikasi, dan kebijakan internal yang mendukung keberlanjutan sistem. Penelitian ini memberikan rekomendasi strategis dalam peningkatan mutu penerapan RME pada layanan primer. Kata Kunci: rekam medis elektronik; kendala implementasi; puskesmas; fishbone; sistem informasi kesehatan.
ANALISIS STRATEGI INTEGRASI RME RAWAT JALAN DENGAN ELEKTRONIK KLAIM BPJS KESEHATAN DI RS AISYIYAH MUNTILAN Arifin, Agus Ahmad; Sukmaningsih, Wahyu Ratri; Perwirani, Resia
Journal Health Information Management Indonesian (JHIMI) Vol. 4 No. 1 (2025): April (Journal Health Information Management Indonesian)
Publisher : Sekretariat Program Studi Sarjana Terapan Manajemen Informasi Kesehatan Politeknik Indonusa Surakarta.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46808/jhimi.v4i1.168

Abstract

Abstrak — Unit Pelayanan Rawat Jalan di Rumah Sakit Aisyiyah Muntilan telah menggunakan rekam medis elektronik, sehingga pada pelayanan rawat jalan, sudah tidak lagi disiapkan berkas rekam medis kertas. Namun dalam pengajuan klaim BPJS Kesehatan, masih menggunakan berkas manual. Hal ini dikarenakan belum adanya integrasi rekam medis elektronik dengan elektronik klaim BPJS Kesehatan. Penelitian ini bertujuan menganalisis strategi integrasi rekam medis elektronik rawat jalan dengan elektronik klaim BPJS Kesehatan berdasarkan elemen sistem dan elemen aktor dalam dukungan internal rumah sakit. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara semi terstruktur. Hasil penelitian ini, ditemukan kendala pada elemen sistem dalam dukungan integrasi. Rekam medis elektronik rawat jalan sebagai elemen sistem belum sepenuhnya mengakomodir persyaratan pengajuan klaim BPJS Kesehatan yang terdiri dari surat elegilibilitas peserta (SEP) dan formulir bukti pelayanan. Kendala yang ditemukan yaitu dual sistem rekam medis elektronik berupa rekam medis elektronik berbasis desktop dan rekam medis elektronik berbasis web, belum adanya bridging system rekam medis elektronik terhadap INACBG, serta tidak tersedianya kolom diagnosa pada rekam medis elektronik. Sedangkan pada elemen aktor, pimpinan rumah sakit mendukung adanya integrasi rekam medis elektronik dengan elektronik klaim BPJS Kesehatan.