Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Ruptur Perineum pada Ibu Bersalin Nurulicha, Nurulicha
Majalah Kesehatan Pharmamedika Vol 11, No 1 (2019): JUNI 2019
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/mkp.v11i1.948

Abstract

Perdarahan post partum menjadi penyebab utama 40% kematian ibu di Indonesia. Robekan Jalan lahir merupakan penyebab kedua tersering dari perdarahan pasca persalinan setelah atonia uteri. Ruptur perineum merupakan perlukaan jalan lahir yang terjadi pada saat kelahiran bayi baik menggunakan alat maupun tidak menggunakan alat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian ruptur perineum pada ibu bersalin di Bidan Praktek Swasta Desa Mekarsari Kabupaten Bogor tahun 2017. Metode penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional, analisis data dengan uji Chi-square. Data berupa data sekunder dari rekam medik pasien. Sampel berjumlah 86 orang, dengan teknik total sampling. Analisis data  univariat dan bivariat. Hasil penelitian diperoleh tidak ada hubungan  signifikan (p 0.058) antara faktor paritas dengan kejadian rupur perineum, sebanyak 67% ibu dengan multipara/ grande multipara dengan, namunter dapat hubungan signifikan (p 0.038, OR 1.023) antara jarak kehamilan dengan ruptur perinem, dari 58% ibu  pada jarak kehamilan ? 2 tahun. Selain itu, terdapat hubungan yang signifikan (p 0.028, OR 1.144) antara berat badan bayi dengan ruptur perineum dari 80% ibu bersalin dengan berat badan bayi 2500-4000,, hubungan yang signifikan (p 0.046, OR 0.046) antara umur ibu dengan ruptur perineum, dari 85% ibu melahirkan pada kelompok umur 20-35 tahun dengan dan hubungan yang signifikan (p 0.034, OR 1.141) antara episiotomi dengan ruptur perineum dari 81%ibu yang tidak episiotomi.
PENGARUH DEEP BACK MASSAGE TERHADAP TINGKAT NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I FASE AKTIF DI KLINIK BERSALIN SITI KHODIJAH JAKARTA SELATAN TAHUN 2019 Nurulicha1 Ashanti L2
JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN (JOURNAL OF HEALTH AND MIDWIFERY) Vol 8 No 2 (2019): PENGARUH DEEP BACK MASSAGE TERHADAP TINGKAT NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I FASE A
Publisher : STIKES MITRA RIA HUSADA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri saat proses persalinan secara non farmakologis yaitu diantaranya Deep Back Massage. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh Deep Back Massage Terhadap Tingkat Nyeri Pada Ibu Bersalin Kala I Fase Aktif di Klinik Bersalin Siti Khodijah Jakarta Selatan Tahun 2019.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian menggunakan pre eksperimental bentuk one group pretest and posttest. Teknik pengambilan sampel dengan incidental sampling dengan 20 respoden. Analisa data yang digunakaan adalah analisis univariat dan bivariat. Hasil analisa data dengan menggunakan uji wilcoxon Didapatkan hasil bahwa adanya pengaruh Deep Back Massage terhadap tingkat nyeri pada ibu bersalin kala I fase aktif. di Klinik Bersalin Siti Khodijah Jakarta Selatan Tahun 2019. Kesimpulan dari penelitian ini nyeri yang dirasakan ibu bersalin kala I fase aktif mengalami penurunan setelah diberikan Deep Back Massage. Sebelum dilakukan Deep Back Massage ibu bersalin kala I fase aktif mengalami nyeri berat terkontrol sesudah di berikan Deep Back massage menjadi nyeri ringan. Saran bagi bidan agar dapat melakukan asuhan yang dapat mengurangi nyeri persalinan secara non farmakologis, salah satunya dengan teknik Deep Back Massage, sehingga diharapkan dengan tatalaksana nyeri yang baik proses persalinan dapat mengurangi his pada proses persalinan Kata kunci: Deep Back Massage, Nyeri Persalinan, Tingkat Nyeri
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN OBAT-OBATAN TRADISIONAL TERHADAP IBU NIFAS DI PUSKESMAS KARANGGAN KABUPATEN BOGOR 2018 Nurulicha Nurulicha
JURNAL KESEHATAN INDRA HUSADA Vol 7 No 1 (2019): Januari-Juni
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.787 KB) | DOI: 10.36973/jkih.v7i1.158

Abstract

Dampak dari penggunaan minum jamu adalah Jamu dipercaya memiliki kandungan yang dapat menyeimbangkan kembali ketidakseimbangan unsur-unsur dalam tubuh yang dapat berpotensi menimbulkan penyakit sehingga tercapainya kondisi sehat. Tetapi jika berlebihan dalam mengonsumsi jamu yang berasal dari bahan alami akan memberikan efek yang berarti pada saluran pencernaan, seperti mulut terasa terbakar, perut terasa panas, dan kontraksi otot usus meningkat sehingga merangsang untuk buang air besar lebih sering dalam bentuk cair. Tujuan penelitian diketahuinya faktor – faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu nifas terhadap penggunaan obat-obatan tradisional di Puskesmas Karanggan kabupaten Bogor tahun 2018. Metode penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan desain survey cross sectional. Pengambilan sampel berjumlah 73 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Uji statistik yang digunakan adalah chi square dengan tingkat signifikan α = 0,05. Hasil Analisis bivariat menunjukkan hubungan umur p = 0.0045, pengetahuan p= 0,002 ,jarak p = 0.002, dukungan p = 0,004 dengan pemanfaatan obat obatan tradisional terhadap ibu nifas.Simpulan penelitian adalah ada hubungan antara umur,pengetahuan ibu, jarak ke pelayanan, dan dukungan dengan pemanfaatan obat-obatan terhadap ibu nifas. Saran pada penelitian yaitu bagi kader dan petugas kesehatan dapat memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga untuk meningkatkan pengetahuan terhadap pemanfaatan obat-obatan terhadap ibu nifas.
PENGARUH PEMBERIAN INHALASI LEMON TERHADAP PENGURANGAN MUAL MUNTAH PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI PMB LESTARI CILEUNGSI KABUPATEN BOGOR TAHUN 2019 Nurulicha Nurulicha
JURNAL KESEHATAN INDRA HUSADA Vol 8 No 1 (2020): Januari-Juni
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36973/jkih.v8i1.215

Abstract

Management of nausea and vomiting in pregnancy consists of non-pharmacological pharmacology, and complications. Non-pharmacological therapy is a type of complementary nursing therapy that can be used as an intervention to treat nausea including lemon aromatherapy. The purpose of this study is to prove the effect of lemon aromatherapy inhalation on the reduction of nausea and vomiting in first trimester pregnant women in PMB Lestari in 2019. This quantitative study uses an approach pre experimental one group pre test and post test. The study population was the total number of trimester I pregnant women who experienced nausea and vomiting by 22 people. The sampling technique of this research was purposive sampling. Statistical tests using the Wilcoxon Test. The results of the analysis showed that there was no increase in nausea and vomiting (0b), and persistent nausea and vomiting did not exist (0c). The conclusion of the study is a decrease and there is an effect after inhalation of lemon aromatherapy on nausea and vomiting in first trimester pregnant women. Suggestions in the study are expected that health workers can provide lemon aromatherapy inhalation as a complementary care for first trimester pregnant women who experience nausea and vomiting.
FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN RUPTUR PERINEUM PADA IBU BERSALIN Nurulicha Nurulicha
Jurnal Kesehatan Vol 7, No 2 (2016)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38165/jk.v7i2.124

Abstract

Perdarahan post partum  menjadi penyebab utama 40% kematian ibu di Indonesia. Robekan Jalan lahir merupakan penyebab kedua tersering dari perdarahan  pasca persalinan setelah atonia uteri. Ruptur perineum merupakan perlukaan jalan lahir yang terjadi pada saat kelahiran bayi baik menggunakan alat maupun tidak menggunakan alat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian ruptur perinium pada ibu bersalin di Bidan Praktek Swasta Desa Mekarsari Kabupaten Bogor tahun 2015. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional, analisa data dengan uji  Chi-square. Data yang dikumpulkan berupa data sekunder yang di dapat dari rekam medik pasien. Sampel yang diambil berjumlah 86 orang, teknik total sampling. Analisa yang digunakan adalah univariat dan bivariat. Hasil penelitian tidak ada hubungan  yang signifikan antara faktor paritas dengan kejadian rupur perineum, dari 86 responden 58 orang (67%) ibu dengan multipara/grande multipara dengan  Pvalue=0,058, sedangkan terdapat hubungan yang signifikan antara jarak kehamilan dengan ruptur perinem, dari 86 responden 50 orang (58%) pada jarak kehamilan ≥2 tahun dengan Pvalue=0,038,OR=1,023,terdapat hubungan yang signifikan antara berat badan bayi dengan ruptur perineum, dari 86 responden 69 orang (80%)  ibu bersalin dengan berat badan bayi 2500-4000 dengan Pvalue=0’028,OR=1,144,  terdapat  hubungan yang signifikan antara umur ibu dengan ruptur perineum, dari 86 responden 73 orang (85%) melahirkan pada kelompok umur 20-35 tahun dengan  Pvalue= 0,046, OR=0,046dan terdapat hubungan yang signifikan antara episiotomi dengan ruptur perineum dari 86 responden 70 orang (81%) tidak dilakukan episiotomi dengan Pvalue=0,034, OR= 1,141dengan kejadian ruptur perineum.Kata kunci : Ruptur perinium, paritas, jarak kehamilan, berat badan bayi, umur, episiotomy  ABSTRACTPostpartum hemorrhage is a major cause 40% of maternal deaths in Indonesia. Rips Road birth is the second most common cause of postpartum hemorrhage after an atonic. Rupture of the perineum is the birth canal injury that occurred at the time of birth either using or not using a tool. The purpose of this study was to determine the factors associated with rupture perinium on maternity midwife mother Private Practice Bogor Regency Village Mekarsari 2015. Penelitian year was conducted by the method of analytic research with cross sectional data analysis with Chi-square test using SPSS 22.Data collected in the form of secondary data obtained from patient records. Samples were taken totaling 86 people, total sampling technique. The analysis used is univariate and bivariate. The results of the study there was no significant relationship between the factors of parity with incident rupur perineum, of 86 respondents 58 people (67%) of mothers with multiparous/grande multipara with pvalue = 0.058, whereas there is a significant correlation between the distance pregnancy with rupture perinem, of 86 respondents 50 people (58%) at a distance of pregnancy ≥ 2 years with pvalue = 0.038, OR = 1.023, there is a significant relationship between infant weight with rupture perineum, 69 of 86 respondents (80%) of mothers with a birth weight babies 2500- 4000 with pvalue = 0'028, OR = 1.144, there is a significant relationship between mother's age at rupture perineum, 73 of 86 respondents (85%) gave birth to the age group of 20-35 years with pvalue = 0.046, OR = 0.046 and contained a significant association between episiotomy to perineal rupture of 86 respondents 70 people (81%) did not do an episiotomy with pvalue = 0.034, OR = 1,141dengan rupture perineum.Keywords: Ruptured perinium, parity, spacing of pregnancy, the baby's weight, age, episiotomy
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP PADA REMAJA PUTRI TENTANG FLUOR ALBUS Nurulicha Nurulicha; Awis Hamid Dani
Jurnal Kesehatan Vol 5, No 2 (2014)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38165/jk.v5i2.170

Abstract

Fluor albus atau keputihan dapat mengenai sebagian besar wanita termasuk di dalamnya keputihan yang dapat mengenai remaja putri.Hal ini terkait dengan pengetahuan remaja tentang fluor albus. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan sikap remaja putri tentang fluor albus di MTS Al-Ittihad Tanjungsari Bogor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Data yang digunakan adalah data primer dengan instrumen penelitian adalah kuesioner yang disebarkan pada 81 responden di kelas 1, 2 dan 3diambil dengan metode angket. Analisis data untuk pengujian hipotesis menggunakan uji Chi square. Hasil penelitian menunjukan pengetahuan tentang fluor albus pada remaja putri dengan pengetahuan kurang sebesar 35,80%, sedangkan untuk remaja putri yang memiliki sikap negatif sebesar 43,21%. Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan sikap remaja putri tentang fluor albus di MTS Al-Ittihad Tanjungsari Bogor. Simpulan dari penelitian ini bahwa terdapat hubungan yang bermakna (p<0,05) yaitu pengetahuan yang kurang yang akan menyebabkan sikap negatif tentang fluor albus pada remaja putri di MTS Al-Ittihad Tanjungsari Bogor.Kata kunci : pengetahuan, sikap, fluor albus. ABSTRACTFluor albus affect the majority of women include adolescence. This problem related to lack of knowledge about fluor albus. The purpose of this research is to investigate the relationship between knowledge and attitude about the fluor albus of adolescence in Senior High School IttihadTanjungsari Bogor. Method used in this research is the analytical method with cross sectional approach. The data used are primary data with the research instrument was the questionnaire distributed in 81 respondents in grades 1, 2 and 3 Senior High School. Research shows that knowledge of the fluor albus in adolescence with less knowledge is 35.80%, while for adolescencewho have negative attitude is 43.21%. There is a significant relationship between knowledge and attitude of adolescence about the fluor albus in Senior High School Ittihad Tanjungsari Bogor. The conclusions from this research therewas a significant correlation(p <0.05), that lackof knowledgewilllead tonegative attitudesaboutfluoralbusin adolescenceatSenior High School1Ittihad Tanjungsari bogorKey words: knowledge, attitudes, fluor albus.
KESEHATAN MENTAL MATERNAL: APAKAH BERHUBUNGAN DENGAN TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 0-36 BULAN? Nurulicha Nurulicha; Perwitasari Perwitasari
JURNAL KESEHATAN INDRA HUSADA Vol 10 No 2 (2022): July-December 2022
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36973/jkih.v10i2.433

Abstract

Introduction: children are superior assets for a nation as their productive roles are expected to bring the supreme hope for the future generation. Because their growth and development are critical during golden age period (0-5 years) so that evitable risk factors should be identified to prevent delays in both aspects. This study aimed at examining the analytical correlation between maternal mental health and children growth and development age 0-36 months. Methods: quantitative method with cross-sectional approach were used. A total of 24 mothers and their children at Posyandu Melati Bogor were recruited using purposive sampling technique. Instruments of KPSP, Z-score indexes, and PHQ-9 were used to measure the variables. Results: the prevalence of maternal mental health disorders were 41.7%, children with growth (BB/TB and TB/U) and development delays were about 33.3% and 41.7%, respectively. There was a significant correlation between maternal mental health and children growth (TB/U) (p-value 0.0032) with Odds Ratio (OR) 9 (95% CI: 1.26 – 63.89). Conclusions: a mother with mental health disorder symptoms are 9 times more likely to have children with growth delayed in TB/U (stunting) than a mother with no symptoms of mental health disorders. Keywords: maternal mental health, growth, development
Distres Psikologi: Pengaruh Situasi Covid-19 Pada Pekerja Non-Kesehatan Di Masa Pandemik Covid-19 Di Jabodetabek Dhani, Ridho Muhammad; Tresnayanti, Nina; Nurulicha, Nurulicha
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 15 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jik.v15i1.1274

Abstract

Pandemi COVID-19 memengaruhi psikologis masyarakat di seluruh dunia, termasuk pekerja non-kesehatan. Stres, kecemasan, dan ketakutan memicu terjadinya distres psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti kejadian distres psikologikal pada populasi pekerja non-kesehatan yang bekerja di kota Jabodetabek dengan membaginya menjadi sub-kelompok formal dan informal. Desain penelitian ini adalah cross-sectional dengan menghubungkan distres psikologis dengan sosiodemografi, lingkungan kerja, dan tindakan pencegahan individu penyebaran COVID-19.  Pekerja non-kesehatan di sub-kelompok formal berjumlah 281 orang dan informal sebanyak 83 orang. Distres psikologis sedikit lebih banyak dialami oleh pekerja sub-kelompok informal (83.1%). Wanita menjadi individu yang paling tinggi mengalami distres (83.6%). Frekuensi masuk kerja berhubungan dengan kejadian distres pada sub-kelompok formal (p=0.001) dan informal (p=0.04). Variabel lingkungan kerja yang berhubungan dengan kejadian distres adalah keamanan (p=0.037), konflik (0.034), menerima resiko (0.041), stres kerja (0.001 dan 0.004), kepuasan (0.013), dan sarana dan prasarana pencegahan COVID-19 (0.027). Tindakan pencegahan yang berhubungan dengan kejadian distres adalah penggunaan peralatan makan sendiri (p=0.019 dan 0.021). Penelitian ini menunjukan bahwa frekuensi bekerja di tempat kerja berpengaruh terhadap kejadian distres pekerja formal dan informal. Tindakan untuk mencegah distres psikologi pekerja adalah memerhatikan keamanan, konflik, resiko tertular COVID-19, stres kerja, kepuasan hasil pekerjaan, dan penyediaan sarana dan prasarana pencegahan COVID-19 di tempat kerja.
PENGARUH KOMPRES HANGAT DENGAN BULI – BULI TERHADAP TINGKAT NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER III Nurulicha, Nurulicha; Perwitasari, Perwitasari; Puspita Sari, Ayu Lestari
JURNAL KESEHATAN INDRA HUSADA Vol 12 No 1 (2024): June 2024
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDRAMAYU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36973/jkih.v12i1.581

Abstract

Low back pain (LBP) is one of several complaints frequently experienced by pregnant women throughout the world. The hormones relaxin and progesterone will relax the ligaments in the pelvic area and weight gain will change the size of the uterus to become larger, resulting in discomfort in the back area. To prevent the risks of pharmacological therapy, it is important to know complementary therapies that are effective and efficient. The aim of this study was to determine the effect of warm compresses using bladder media on the level of back pain in third trimester pregnant women. This research employed a quasi-experimental method with one group pre-post-test. The total sample of 28 respondents was taken from PMB "F" Klapanunggal Bogor in March 2023. The patient's pain level was measured using the NRS (numeric rating scale) instrument. Data analysis used the paired t-test. The research results showed that the mean or average score before back pain for respondents was 2.68 with a standard deviation value of 0.146, while the average score after back pain in third trimester pregnant women was 1.61 with a standard deviation value of 0.094. Statistical analysis using the paired sample t test obtained a p-value = 0.000 (<0.05), so it can be concluded that there is a significant effect of giving warm compresses on reducing back pain in pregnant women in the third trimester. This research recommends the use of warm compresses as an alternative method for treating back pain experienced during pregnancy.
Distres Psikologi: Pengaruh Situasi Covid-19 Pada Pekerja Non-Kesehatan Di Masa Pandemik Covid-19 Di Jabodetabek Dhani, Ridho Muhammad; Tresnayanti, Nina; Nurulicha, Nurulicha
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 15 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jik.v15i1.1274

Abstract

Pandemi COVID-19 memengaruhi psikologis masyarakat di seluruh dunia, termasuk pekerja non-kesehatan. Stres, kecemasan, dan ketakutan memicu terjadinya distres psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti kejadian distres psikologikal pada populasi pekerja non-kesehatan yang bekerja di kota Jabodetabek dengan membaginya menjadi sub-kelompok formal dan informal. Desain penelitian ini adalah cross-sectional dengan menghubungkan distres psikologis dengan sosiodemografi, lingkungan kerja, dan tindakan pencegahan individu penyebaran COVID-19.  Pekerja non-kesehatan di sub-kelompok formal berjumlah 281 orang dan informal sebanyak 83 orang. Distres psikologis sedikit lebih banyak dialami oleh pekerja sub-kelompok informal (83.1%). Wanita menjadi individu yang paling tinggi mengalami distres (83.6%). Frekuensi masuk kerja berhubungan dengan kejadian distres pada sub-kelompok formal (p=0.001) dan informal (p=0.04). Variabel lingkungan kerja yang berhubungan dengan kejadian distres adalah keamanan (p=0.037), konflik (0.034), menerima resiko (0.041), stres kerja (0.001 dan 0.004), kepuasan (0.013), dan sarana dan prasarana pencegahan COVID-19 (0.027). Tindakan pencegahan yang berhubungan dengan kejadian distres adalah penggunaan peralatan makan sendiri (p=0.019 dan 0.021). Penelitian ini menunjukan bahwa frekuensi bekerja di tempat kerja berpengaruh terhadap kejadian distres pekerja formal dan informal. Tindakan untuk mencegah distres psikologi pekerja adalah memerhatikan keamanan, konflik, resiko tertular COVID-19, stres kerja, kepuasan hasil pekerjaan, dan penyediaan sarana dan prasarana pencegahan COVID-19 di tempat kerja.