Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN DUKUN BERANAK SEBAGAI PENOLONG PERSALINAN PADA PESERTA JAMINAN KESEHATAN Imelda Diana Marsilia
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 10, No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jik.v10i2.57

Abstract

Program Jaminan Kesehatan  merupakan salah satu upaya dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI)  di Indonesia. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di Indonesia masih di bawah target yang diharapkan, termasuk di Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor yang hanya mencapai 66,4 % tahun 2011.  Cakupan persalinan oleh dukun beranak peserta jaminan kesehatan di Puskesmas Babakan Madang  adalah 40% pada tahun 2011. Tujuan  penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilihan dukun beranak sebagai penolong persalinan pada peserta jaminan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Babakan Madang Kabupaten Bogor. Metode  Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan Case Control. Penelitian dilakukan terhadap 122 orang ibu bersalin pada periode Juli sampai dengan Desember  2012 dibagi dalam 2 kelompok 61 orang kelompok kasus (dukun beranak) dan 61 orang kelompok kontrol (bidan). Analisis data menggunakan uji  chi square  dan uji regresi logistik ganda dengan tingkat kemaknaan (p0,05), dan analisis PAR (population attributable risk).  Hasil penelitian menunjukkan faktor yang berhubungan  dengan pemilihan dukun beranak sebagai penolong persalinan  secara signifikan adalah pengetahuan ibu p=0,003, sikap p= 0,007, pendidikan ibu p= 0,001, Sosial Budaya p= 0,001, penghasilan keluarga p=0,001, dukungan suami p=0,018 sedangkan keterjangkauan layanan, umur, paritas, pekerjaan tidak berhubungan (p0,05). Faktor dominan yang berhubungan dengan keputusan memilih penolong persalinan berdasarkan analisis multivariabel adalah  sosial budaya (OR= 5,644  ;95%CI=  2,016-15,797).  Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa pengetahuan,  Sikap,  pendidikan ibu, sosial budaya penghasilan keluarga dan dukungan suami yang tidak mendukung memilih dukun beranak sebagai  penolong persalinan pada peserta jaminan kesehatan. Perlu dilakukan upaya peningkatan pengetahuan, pendidikan, dukungan suami dan sosial budaya yang mendukung serta pendidikan bidan gratis bagi anak dukun beranak.  Kata Kunci : Pemilihan penolong persalinan, Dukun beranak, Jaminan kesehatan
KORELASI KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KOMPETENSI ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) MAHASISWA D-III KEBIDANAN STIKES MITRA RIA HUSADA TAHUN 2018 Imelda Diana Marsilia
JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN (JOURNAL OF HEALTH AND MIDWIFERY) Vol 7 No 2 (2018): KORELASI KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KOMPETENSI ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) MA
Publisher : STIKES MITRA RIA HUSADA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecerdasan emosional meliputi dimensi mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri, empati, dan membina hubungan merupakan faktor-faktor yang penting dalam proses pembelajaran mahasiswa, dalam hal ini adalah kompetensi Asuhan Persalinan Normal (APN) mahasiswa D-III Kebidanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis korelasi kecerdasan emosional dengan kompetensi APN mahasiswa D-III Kebidanan, dan menganalisis dimensi yang dominan berkorelasi dengan kompetensi APN mahasiswa D-III Kebidanan.Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan potong lintang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa Program Studi D-III Kebidanan STIKES Mitra RIA Husada semester VI berjumlah 51 orang yang memenuhi kriteria inklusi dengan teknik pengambilan secara simple random sampling dan didapatkan 33 responden. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Maret-Mei 2018 dengan menggunakan kuesioner dan daftar tilik. Data yang terkumpul dilakukan analisis statistik secara bivariabel menggunakan Chi Square dan multivariabel dengan analisis regresi logistik.Hasil penelitian ini didapatkan bahwa kecerdasan emosional mempunyai korelasi positif yang bermakna terhadap kompetensi Asuhan Persalinan Normal (APN) mahasiswa D-III Kebidanan mengenal emosi (p 0,008), mengelola emosi (p 0,009), motivasi diri (p 0,013) empati (p 0,016), membina hubungan baik (p 0,027), Sedangkan pengujian secara parsial dari kelima dimensi kecerdasan emosional, variabel yang dominan berkorelasi pada kompetensi Asuhan Persalinan Normal (APN) mahasiswa D-III Kebidanan adalah dimensi mengelola emosi (p = 0,010 dengan OR 86,1). Variabel mengelola emosi mempunyai pengaruh paling kuat terhadap kompetensi Asuhan Persalinan Normal (APN).Kesimpulan dalam penelitian ini adalah dengan kecerdasan emosional yang baik mahasiswa D-III Kebidanan memiliki kompetensi Asuhan Persalinan Normal (APN) dan dimensi mengelola emosi yang dominan berkorelasi dengan kompetensi Asuhan Persalinan Normal (APN) mahasiswa D-III Kebidanan. Kata kunci : Kecerdasan emosional, mengenal emosi, mengelola emosi, motivasi diri, empati, membina hubungan baik, kompetensi, Asuhan Persalinan Normal (APN
PERILAKU SKRINING KANKER SERVIKS DENGAN METODE PAP SMEAR PADA WUS DI KELURAHAN TANAH BARU BEJI DEPOK TAHUN 2018 Siti Pangarsi Dyah KW 1, Imelda Diana Marsilia 2
JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN (JOURNAL OF HEALTH AND MIDWIFERY) Vol 8 No 2 (2018): PERILAKU SKRINING KANKER SERVIKS DENGAN METODE PAP SMEAR PADA WUS DI KELURAHAN TA
Publisher : STIKES MITRA RIA HUSADA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingginya angka kejadian kanker serviks di Jawa Barat karena kurangnya perilaku WUS dalam melakukan skrining kanker serviks, salah satu contohnya masyarakat yang berada di wilayah Kota Depok masih banyak yang belum melakukan skrining kanker serviks atau belum rutin melakukan skrining kanker serviks sehingga menyumbang angka kanker serviks pada wilayah Jawa Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku skrining kanker serviks dengan metode pap smear pada WUS di kelurahan Tanah Baru Beji Depok tahun 2018. Metode penelitian ini adalah metode analisis statistic yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan skala pengukuran yang digunakan adalah uji chi square. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Tanah Baru Beji Depok Tahun 2018. Instrument dalam penelitian ini adalah kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengetahuan sebesar p-value 0,001 sumber informasi sebesar p-value 0,001, dan dukungan suami sebesar p-value 0,001. Kesimpulan menunjukkan terdapat perbedaan. Diharapkan Kelurahan Tanah Baru meningkatkan upaya dan bekerja sama dengan puskesmas untuk melakukan upaya promotif agar WUS mau melakukan skrining kanker serviks dengan metode Pap Smear.
PENGARUH PIJAT OKSITOSIN DAN BREAST CARE TERHADAP PRODUKSI ASI IBU NIFAS DI KLINIK UTAMA AR PASAR REBO Nurliza1, Imelda Diana Marsilia2
JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN (JOURNAL OF HEALTH AND MIDWIFERY) Vol 9 No 1 (2020): PENGARUH PIJAT OKSITOSIN DAN BREAST CARE TERHADAP PRODUKSI ASI IBU NIFAS DI KLINI
Publisher : STIKES MITRA RIA HUSADA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK United Nations Children’s Fund (UNICEF) menyebutkan bahwa kematian sekitar 30 ribu anak di Indonesia setiap tahunnya dapat dicegah melalui pemberian ASI secara eksklusif selama 6 bulan sejak kelahiran bayi. Data dari profil kesehatan Indonesia tahun 2017 menunjukan bahwah di Jawa Barat cakupan bayi yang mendapat ASI Ekslusif umur 0-5 bulan sebesar 45,09%, sedangkan bayi yang mendapat ASI Ekslusif sampai 6 bulan 38,23, di klinik Utama AR 40% ibu post partum mengalami gangguan produksi ASI keluar yang belum lancar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pijat oksitosin dan breast care terhadap produksi ASI. Metode penelitian ini adalah pre experimental, dengan bentuk one group pre-test dan post-test. Penelitian ini dilakukan di Klinik Utama AR Pasar Rebo Tahun 2019. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Juni-Juli. Populasi dalam penelitian sebanyak 35 orang ibu nifas. Jumlah sampel penelitian sebanayak 22 ibu nifas, menggunakan teknik accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan analisis univariat dan bivariat uji dependent t-test. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh pemberian pijat oksitosin dan breast care terhadap produksi ASI pada ibu nifas, Nilai rata-rata produksi ASI pada ibu nifas sesudah diberikan intervensi pijat oksitosin dan breast care adalah 59,08 cc. Berdasarkan hasil ini disarankan untuk mengembangkan pelayanan dengan memberikan intervensi kombinasi pada ibu postpartum untuk membantu meningkatkan ASI.
PERBEDAAN UMUR, PENGETAHUAN DAN FAKTOR LAINNYA TERHADAP KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III SELAMA PANDEMI COVID-19 DI RS HGA DEPOK TAHUN 2021 Yulita Nengsih1,; Yulia Setyapuasari2,; Eka Maulana N3,; Imelda Diana Marsilia4
JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN (JOURNAL OF HEALTH AND MIDWIFERY) Vol 11 No 1 (2022): PERBEDAAN UMUR, PENGETAHUAN DAN FAKTOR LAINNYA TERHADAP KUNJUNGAN ANTENATAL CARE
Publisher : STIKES MITRA RIA HUSADA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak (SDIDTK) Pada Anak Usia 54-72 Bulan di Tk Cikal Cendikia Cileungsi Kab.Bogor Imelda Diana Marsilia; Nurulicha Nurulicha; Dina Martha Fitri; Yulita Nengsih; Eka Maulana Nurzanah
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 4 (2022): Volume 5 No 4 April 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i4.5704

Abstract

 ABSTRAK Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) sangat perlu dilakukan terutama pada usia dibawah lima tahun karena akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat kali ini, semua balita dan anak pra sekolah mendapatkan pelayanan stimulasi, deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang sesuai dengan usianya. Deteksi Dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak ini bertujuan dalam mendeteksi bayi pada pertumbuhan dan perkembangannya, sehingga akan dilakukan  stimulasi apabila ditemukan adanya penyimpangan dalam pertumbuhan dan perkembangan pada bayi tersebut. Dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dihadiri oleh 28 anak usia dini yang berasal dari TK Cikal Cendikia Cileungsi. Stimulasi yang dilakukan menggunakan KPSP (Kuisioner Pra Skrining Perkembangan). Pada kegiatan ini juga dilakukan penimbangan BB, pengukuran TB dan lingkar kepala. Hasil pemeriksaan pada anak usia dini TK Cikal Cendikia adalah Pertumbuhan anak-anak pada batas normal yaitu pemeriksaan terdiri dari berat badan, panjang badan, lingkar kepala. Perkembangan anak-anak hasil KPSP anak sesuai perkembangan, tes daya lihat 10% anak mengalami kesulitan melihat Huruf E pada baris ke tiga. Tes daya dengar dengan hasil normal anak-anak melakukan instruksi dengan baik dan benar. Kata Kunci:  Perkembangan anak, SDIDTK, KPSP  ABSTRACT Development is an increase in the structure and function of the body which is more complex in the ability of gross motion, fine motion, speech and language as well as socialization and independence. Stimulation, Detection and Early Intervention on Growth and Development (SDIDTK) really need to be done, especially at the age of under five years because it will influence and determine the next child's development. In this community service activity, all toddlers and pre-school children receive stimulation, detection and early intervention services for growth and development deviations according to their age. Early Detection and Intervention on Child Development aims to detect infants in their growth and development, so that stimulation will be carried out if deviations are found in the growth and development of the baby. The implementation of this community service was attended by 28 early childhood children from Cikal Cendikia Kindergarten, Cileungsi. The stimulation was carried out using the KPSP (Pre-screening Development Questionnaire). This activity also carried out weight weighing, TB measurements and head circumference. The results of the examination in early childhood at Cikal Cendikia Kindergarten were that the child's growth was within normal limits, namely examination of weight, body length, head circumference. children's development results KPSP children according to development, vision test 10% of children have difficulty seeing the letter E on the third row. Hearing test with normal results the children carried out the instructions properly and correctly. Key Word : Child growth, SDIDTK, KPSP
PENGARUH INHALASI AROMATERAPI LEMON TERHADAP KELUHAN MUAL MUNTAH PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI KLINIK KARAWANG PERDANA HUSADA Imelda Diana Marsilia; Nina Tresnayanti; Tuti Alawiyah
JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN Vol 11 No 2 (2022): Juni 2022
Publisher : STIKES MITRA RIA HUSADA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (15.815 KB)

Abstract

Nausea and vomiting or in medical language is called emesis gravidarum or moming sickness is a condition of nausea which is sometimes accompanied by vomiting (frequency less than 5 times). Although this condition usually stops in the first trimester, the symptoms can cause nutritional disturbances, dehydration, weakness, weight loss, and electrolyte imbalance, if this is not treated it can lead to hyperemesis gravidarum which is reported to occur in about 0.05-2% of all pregnancies. The purpose of this study was to determine the effect of inhalation of lemon aromatherapy on complaints of nausea and vomiting in first trimester pregnant women at the Karawang Perdana Husada Clinic. This type of research is quantitative with a Quasi-experimental design with one group pre test post test. The sample in this study amounted to 35 respondents, namely patients at the Clinic Karawang Perdana Husada who were determined by total sampling. The research data were collected using a questionnaire. Data analysis used bivariate (Sample T-test). The results showed that there was an effect between nausea anad vomiting with inhalation of lemon aromatherapy (p = 0.000). lemon can be recommended as an intervention in the obstetric care of pregnant women with emesis gravidarum.
PERBEDAAN UMUR, PENGETAHUAN DAN FAKTOR LAINNYA TERHADAP KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III SELAMA PANDEMI COVID-19 DI RS HGA DEPOK TAHUN 2021 Yulita Nengsih Yulita; Yulia Setyapuasari; Eka Maulana N; Imelda Diana Marsilia
JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN Vol 11 No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : STIKES MITRA RIA HUSADA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (15.811 KB)

Abstract

Indonesia sedang menghadapi bencana nasional non alam yaitu COVID-19 sehingga pelayanan kesehatan maternal dan neonatal menjadi salah satu layanan yang terkena dampak baik secara akses maupun kualitas. Antental Care adalah pengawasan sebelum persalinan ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim, guna untuk mempersiapkan diri dari masa kehamilan, persalinan, sampai pemberian ASI ekslusif. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan umur, pengetahuan dan faktor lainnya terhadap kunjungan antenatal care pada ibu hamil trisemester III selama pandemi COVID-19. Metode penelitian ini survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli – Agustus 2021 di RS HGA Depok menggunakan data primer dengan 80 sampel dari jumlah populasi 100 ibu hamil Trimester III, instrumen penelitian menggunakan kuesioner, cara pengambilan sampel menggunakan metode Non Probability Sampling dengan teknik Accidental Sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat (uji Chi-Square). Hasil uji satistik diperoleh hasil perbedaan antara kunjungan antenatal care terhadap umur ibu hamil (p value = 0,504), pengetahuan (p value =0,000), sikap (p value =0,43) jarak tempat pelayanan (p value = 0,01), fasilitas kesehatan (p value = 0,03) dan dukungan suami (p value =0, 37).Kesimpulan pada penelitian ini adalah ada perbedaan kunjungan antenatal care terhadap pengetahuan, jarak dan fasilitas kesehatan, serta tidak ada perbedaan kunjungan anternatal care terhadap usia, sikap, dan dukungan suami. Dengan adanya faktor kunjungan antenatal care ini, diharapkan petugas kesehatan atau bidan RS HGA khususnya selalu memberikan konseling atau edukasi pendidikan tentang pentingnya kunjungan antenatal caresemasa kehamilan. Kata Kunci :Kunjungan Antenatal Care,Trimester III, Pandemi COVID-19
Pemijatan pada Bayi Usia 0-2 Tahun di Rw 4 (Rt 1 Dan 3) Desa Wantisari Kec. Leuwidamar, Kab. Lebak Nurulicha Nurulicha; Imelda Diana Marsilia; Eka Maulana Nurzannah; Dina Martha Fitri; Yulita Nengsih
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 12 (2022): Volume 5 No 12 Desember 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i12.7937

Abstract

ABSTRAK Stimulasi atau rangsangan yang baik untuk anak dapat diberikan oleh orang tua untuk perkembangan potensinya secara maksimal. Faktor yang berhubungan dengan tumbuh kembang anak yaitu nutrisi yang tercukupi, lingkungan keluarga yang mendukung merupakan dasar untuk tumbuh kembang anak. Selain itu dari segi personal anak dapat diberikan stimulasi, salah satu bentuk stimulasi yang umum dilakukan orang tua untuk bayi. Saat memijat bayi, kita membantu otak anak memproduksi hormon oksitosin, yang menurunkan kadar stres dalam otaknya. Dengan kata lain, pijatan bayi bisa membantunya relaks, mengurangi lama ia menangis, dan membantunya tidur. Selain itu, salah satu keuntungan lain untuk pijat bayi adalah kemampuannya untuk memperkuat sistem pencernaannya, sehingga membantu ketidaknyamanan yang dialami bayi, seperti masuk angin dansembelit. Selain membantu sistem penting dalam tubuh si anak, memijat bayi juga membantu pertumbuhannya. Saat kita memijat si bayi, sentuhan tersebut mengirimkan sinyal kepada kelenjar pituitary di dalam otak si kecil. Hal ini kemudian melepaskan HGH, hormon pertumbuhan manusia, yang artinya membantu si bayi tumbuh dan berkembang. Pengabdian Masyarakat ini mulai dilaksanakan pada bulan Maret 2022 di RW 04 (RT 1 dan 3) Desa Wantisari, Kec. Leuwidamar, Kab Lebak. Metode pelaksanaan kegiatan yang diberikan adalah dalam bentuk penyuluhan dan Demonstrasi pentingnya Baby Massage. Dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan terhadap ibu ibu diketahui bahwa ibu sudah mengerti tentang pemijatan bayi dan dapat mengaplikasikan langsung gerakan gerakan massage tersebut pada bayinya dan kegiatan ini mendapatkan sambutan yang sangat baik dari Kepala Desa, Bidan desa dan Kader. Kata Kunci: Tumbuh Kembang Anak, Pemijatan Bayi, Perkembangan Anak  ABSTRACT Development is an increase in the structure and function of the body which is more complex in the ability of gross motion, fine motion, speech and language as well as socialization and independence. Stimulation, Detection and Early Intervention on Growth and Development (SDIDTK) really need to be done, especially at the age of under five years because it will influence and determine the next child's development. In this community service activity, all toddlers and pre-school children receive stimulation, detection and early intervention services for growth and development deviations according to their age. Early Detection and Intervention on Child Development aims to detect infants in their growth and development, so that stimulation will be carried out if deviations are found in the growth and development of the baby. The implementation of this community service was attended by 28 early childhood children from Cikal Cendikia Kindergarten, Cileungsi. The stimulation was carried out using the KPSP (Pre-screening Development Questionnaire). This activity also carried out weight weighing, TB measurements and head circumference. The results of the examination in early childhood at Cikal Cendikia Kindergarten were that the child's growth was within normal limits, namely examination of weight, body length, head circumference. children's development results KPSP children according to development, vision test 10% of children have difficulty seeing the letter E on the third row. Hearing test with normal results the children carried out the instructions properly and correctly. Keyword: Child Growth, SDIDTK, KPSP
Penyuluhan tentang Pemantauan Tumbuh Kembang dan Pemberian Vitamin A pada Balita di Posyandu Kenanga Desa Mampir Kec. Cileungsi Kabupaten Bogor Tahun 2021 Yulita Nengsih; Imelda Diana Marsilia
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol 3, No 3 (2021): November
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Baiturrahim Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36565/jak.v3i3.259

Abstract

The quality of a child can be judged from the process of growth and development. The process of growth and development is the result of the interaction of genetic factors and environmental factors. Genetic/hereditary factors are factors related to genes originating from the father and mother, while environmental factors include the biological, physical, psychological, and social environment. Growth and development have increased rapidly at an early age, from 0 to 5 years. This period is often referred to as the "Golden Age" phase. Vitamin A is one of the vitamins that functions for the development and performance of various organs of the body, such as the eyes, skin, reproductive organs, and the immune system. To prevent vitamin A deficiency in toddlers, the Ministry of Health of the Republic of Indonesia conducts a program of providing vitamin A through posyandu. Based on the various solutions to the activities mentioned above, the output targets to be achieved in this program are formulated, including scientific publications and increasing parental knowledge. Types of counseling with participatory methods in Monitoring Growth and Giving Vitamin A to Toddlers. The activity was carried out in July at the Posyandu Kenanga, Mampir Village, Kec. Cileungsi, Bogor Regency. The results of this series of community service activities and parents turned out to be quite satisfactory, both in terms of mastery of the material that had been given. Participants' understanding was seen during the discussion on growth and development and giving Vitamin A questions and answers. It can be concluded that the counseling went well, parents were enthusiastic about the number of participants who attended and hoped that this activity could continue