Solicha, Isnainia
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MANAJEMEN SUPERVISI SELAMA PANDEMIK COVID-19 DI PAUD Solicha, Isnainia; Nugraheni, Aninditya Sri
PEDAGOGIA Vol 19, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/pdgia.v19i1.30968

Abstract

AbstrakSelama masa pandemi Covid-19 seluruh lembaga pendidikan menerapkan pembelajaran jarak jauh. Pada lembaga pendidikan anak usia dini diperlukan peningkatan mutu selama masa pandemi Covid-19, melalui kegiatan supervisi. Penelitian ini bertujuan menelaah manajemen supervisi yang dilakukan selama masa pandemi Covid-19 di PAUD Zhafira. Supervisi di lembaga pendidikan anak usia dini selama masa pandemi Covid-19 ini sangatlah penting dalam mempertahankan dan meningkatkan mutu pendidikan serta pembelajaran untuk anak usia dini. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilakukan di PAUD Zhafira Gedangan Sidoarjo, dengan teknik pengumpulan data secara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan supervisi selama masa pandemi Covid-19 dilakukan oleh kepala sekolah dan Pengawas PAUD Kecamatan Gedangan. Kepala sekolah melaksanakan supervise dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dari pembelajaran jarak jauh. Supervisi dilaksanakan secara berkelompok dan menggunakan dua pendekatan.    AbstractDuring the Covid-19 pandemic, all educational institutions implemented distance learning. Early childhood education institutions require quality improvement during the Covid-19 pandemic, through supervision activities. This study aims to examine the supervision management carried out during the Covid-19 pandemic at PAUD Zhafira. Supervision in early childhood education institutions during the Covid-19 pandemic is very important in maintaining and improving the quality of education and learning for early childhood. This research method uses descriptive qualitative research. This research was conducted at PAUD Zhafira Gedangan Sidoarjo, with data collection techniques by observation, interviews, and documentation. The data analysis technique used the Miles and Huberman models. The results showed that supervision during the Covid-19 pandemic was carried out by the school principal and PAUD supervisors in Gedangan District. Supervision is carried out well by the principal, but the supervision carried out by the PAUD Supervisor in Gedangan District is not optimal. The principal carries out supervision starting from planning, implementing, and evaluating distance learning. Supervision is carried out in groups and uses two approaches.
Manajemen Model Pembelajaran Montessori Di Taman Penitipan Anak (TPA) Solicha, Isnainia; Munastiwi, Erni
Jurnal Smart PAUD Vol 4, No 2 (2021): Edisi Juli 2021
Publisher : Jurusan PG-PAUD Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jspaud.v4i2.16129

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui model pembelajaran Montessori di Taman Penitipan Anak (TPA). TPA biasanya hanya memberikan pelayanan berupa pengasuhan saja, namun di Toddler Surabaya Montessori School disediakan pendidikan juga. Berbagai macam model pembelajaran yang ada pada zaman sekarang, model pembelajaran Montessori masih sangatlah jarang ditemukan di kota-kota besar. Hal tersebut mendasari penulis untuk mengetahui manajemen model pembelajaran Montessori di TPA. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Objek dari penelitian ini adalah Toddler Surabaya Montessori School yang memiliki akreditasi A. Hasil penelitian ini adalah model pembelajaran Montessori memiliki fokus dan tujuan pendidikan yang khusus serta berbeda dari model pembelajaran yang lain.
Interaksi Sosial Anak Tunarungu dalam Sekolah Umum di TK Syafina Sidotopo Wetan Surabaya Solicha, Isnainia
Jurnal Pendidikan Anak Vol 1 No 2 (2019): Bahasa sebagai Sarana Komunikasi dan Penyaluran Emosi Anak: Issue : Desember
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/cej.v1i2.1340

Abstract

ABSTRAK : Anak tunarungu adalah anak yang kehilangan kemampuan dalam pendengaran. Kehilangan kemampuan ini apabila terjadi sejak dini akan secara tidak langsung juga mempengaruhi kemampuan berbicaranya. Sedangkan interaksi sosial sangatlah memerlukan komunikasi di dalamnya. Apabila anak tunarungu kehilangan kemampuan untuk berkomunikasi pasti akan kehilangan juga kesempatan untuk berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya. Salah satu sekolah umum di daerah penulis yaitu, TK Syafina menerima anak berkebutuhan khusus, yaitu anak tunarungu. Tidak adanya guru pebimbing khusus yang disediakan oleh sekolah sangat menghambat anak tunarungu dalam kegiatan belajar. Dalam penelitian ini menggunakan fenomenologi hermeneutik. Fokus penulis yaitu, perilaku anak tunarungu di kelas, interaksi sosial anak tunarungu dengan teman sebayanya, guru kelas, dan guru pendamping kelas. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis dapat ditarik kesimpulan bentuk perilaku anak tunarungu di kelas menyendiri, pendiam, mudah marah, dan mandiri. Interaksi sosial dengan guru kelas dan guru pendamping kelas terjadi interaksi yang cukup baik, namun terkadang guru kelas dan guru pendamping kelas kurang memahami maksud perkataan anak. Interaksi sosial anak tunarungu dengan anak normal lainnya terjadi cukup baik dengan ditunjukkan mereka saling berbagi, namun terkadang anak tunarungu lebih memilih menyendiri daripada bermain bersama dengan anak normal. ABSTRACT :Deaf children are children who have lost their ability to hear. Loss of this ability if it occurs early will also indirectly affect the ability to speak. Whereas social interaction really requires communication in it. If the deaf child loses the ability to communicate, he will also lose the opportunity to interact with the surrounding environment. One of the public schools in the writer's area is, Syafina Kindergarten accepts children with special needs, namely deaf children. The absence of special mentor teachers provided by schools severely inhibits deaf children from learning activities. In this study using qualitative descriptive. The author's focus is on the behavior of deaf children in class, social interaction of deaf children with their peers, class teachers, and class teacher. Based on the results of research conducted by the author, it can be concluded the form of deaf child behavior in the class of solitude, quiet, irritable, and independent. Social interaction withthe class teacher and the class teacher occur quite well, but sometimes the class teacher and class teacher do not understand the meaning of the child's words. The social interaction of deaf children with other normal children occurs quite well by showingthem sharing, but sometimes deaf children prefer to be alone rather than playing together with normal children.