This study aims to identify the causes of damage using impact strength testing tools and tensile testing. To determine the difference between the materials used and the standards, this experiment was conducted through several stages of testing on polymer or plastic materials. In the initial condition, the pull test result was 655 N/mm², meaning that the tensile strength of the material produced in specimen 1 was still in accordance with the standard of tensile strength. Subsequently, specimen 2 produced a tensile strength of 1244 N/mm². In specimen 3, a tensile test resulted in a tensile strength of 1515.8 N/mm². It is stated that the results of the tensile tests on the three specimens show tensile strength that meets the standard of piston mount material. The impact testing results of the piston mount material also have resistance values that comply with the standards. The piston mount testing point closest to the material standard is found in specimen 1, with a value of 0.0161 compared to the specified standard value of 0.015. Meanwhile, the testing point in specimen 3 is the lowest, with a test value of 0.0145 compared to the standard value of 0.01023. In conclusion, the damage occurred due to an inappropriate canister design or remaining deficiencies that caused damage to the piston mount. Modifications or additions to the retaining design or piston mount bracket were made to increase resistance strength due to loads applied by the operator during machine operation. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab terjadinya kerusakan dengan alat pengujian kekuatan impak dan pengujian uji tarik. Untuk mengetahui perbedaan material yang digunakan dengan standar, percobaan ini dilakukan melalui beberapa tahapan pengujian pada bahan polimer atau plastik. Pada kondisi awal, hasil uji tarik adalah 655 N/mm², artinya kekuatan tarik material yang dihasilkan pada spesimen 1 masih sesuai dengan standar kekuatan tarik. Selanjutnya, spesimen 2 menghasilkan kekuatan tarik 1244 N/mm². Pada spesimen 3 dihasilkan uji tarik dengan kekuatan tarik sebesar 1515,8 N/mm². Hal ini menunjukkan bahwa hasil uji tarik ketiga spesimen sesuai dengan standar material dudukan piston. Hasil pengujian impak pada material dudukan piston juga memiliki nilai ketahanan yang sesuai dengan standar. Adapun titik pengujian dudukan piston yang paling mendekati standar terdapat pada spesimen pertama, yaitu 0,0161 dengan nilai standar 0,015. Sedangkan titik pengujian pada spesimen 3 paling rendah dengan nilai hasil pengujian 0,0145 dibandingkan dengan nilai standar yaitu 0,01023. Kesimpulannya bahwa kerusakan terjadi karena desain canister yang tidak sesuai atau masih terdapat kekurangan yang menyebabkan kerusakan pada dudukan piston. Oleh karena itu, dilakukan perubahan atau penambahan desain penahan atau bracket dudukan piston untuk menambah kekuatan terhadap beban yang diterima dari operator saat mengoperasikan mesin.