Azwardi, Ichwan
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

EVALUASI SUMBER DAYA PASIR KUARSA BERDASARKAN DATA PEMBORAN DAN SURVEI GPR PADA MATERIAL SISA HASIL PENGOLAHAN TIMAH ALUVIAL DI KEPULAUAN BANGKA DAN BELITUNG Safitra, Roby Mardiyan; Heriawan, Mohamad Nur; Anggayana, Komang; Parnadi, Wahyudi Widyatmoko; Azwardi, Ichwan; Rubiarto, Rubiarto
Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI 2023: PROSIDING TEMU PROFESI TAHUNAN PERHAPI
Publisher : PERHAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasir kuarsa merupakan salah satu bahan galian yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan industri manufaktur. Pasir kuarsa yang diperoleh dari area penambangan timah aluvial memiliki kandungan silika (SiO2) yang cukup tinggi dengan rata-rata kadar 95%. Sehingga dalam alur pengolahan bijih timah, hasil penambangan dan pengolahan yang berlangsung telah menghasilkan pasir kuarsa berkualitas cukup tinggi sebagai produk sisa hasil pengolahan (SHP). Studi ini dilakukan untuk mengevaluasi potensi atau sumber daya material SHP yang berupa silika yang terdapat di lima lokasi di Kepulauan Bangka dan Belitung. Metode yang dilakukan untuk mengevaluasi sumber daya pasirkuarsa adalah survei geofisika dengan metode ground penetrating radar (GPR) tipe unshielded dan shielded untuk menginterpretasikan variasi ketebalan lapisan di setiap lokasi. Panjang lintasan pengambilan data GPR cukup beragam berkisar pada rentang 100 – 900 m tergantung pada luasan dan kondisi sebagian besar lokasi studi yang berupa kolong bekas tambang dan hutan sawit. Metode pemboran dengan spasi yang bervariasi mulai dari 50 m, 100 m, 150 m, sampai 200 m dilakukan untuk pengambilan sampel SHP dan meningkatkan keyakinan terhadap model geometri lapisan pasir kuarsa.Berdasarkan data hasil pemboran pada lima lokasi (blok) yang berada di Kepulauan Bangka dan Belitung diperoleh informasi berupa volume pasir kuarsa dan kandungan silika yang cukup signifikan dan dapat mendukung peluang bisnis terhadap komoditas tersebut. Kombinasi antara data pemborandan data GPR akan menghasilkan model geometri yang lebih akurat daripada berdasarkan data pemboran saja. Spasi pemboran yang semakin lebar menunjukkan perbedaan volume pasir kuarsa yang lebih besar antara interpretasi berdasarkan data pemboran saja dibandingkan dengan kombinasi data pemboran dan GPR. Sehingga penggunaan survei GPR untuk spasi pemboran yang lebih lebar terutamapada spasi 100 – 200 m dapat meningkatkan keyakinan terhadap hasil estimasi sumber daya pasir kuarsa