Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya endapan laterit yang berasal dari litologi yang berbeda pada Area Wailukum, Daerah Buli, Kabupaten Halmahera Timur. Daerah penelitian merupakan bagian dari IUP PT. Antam UBPN Maluku Utara. Koordinat area penelitian berada di 412.369-413.763mT dan 89.304-88.384mU zona 52N, dengan luas area penelitian sebesar 1,4km2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik endapan laterit dan batuan dasar di Area Wailukum. Data yang digunakan berupa DEM, data lapangan, sertadata bor. Analisis DEM dan data lapangan digunakan untuk penentuan satuan topografi. Analisis data lapangan bertujuan untukpeta danpenampang geologi. Analisisgeostatistik pada data bor yang terdiri dari data assay (470 sampel) dan deskripsi bor bertujuan untuk menentukan karakteristik endapan laterit dan batuan dasar dari area penelitian.Berdasarkan hasil analisis petrografi sayatan tipis, didapatkan jenis batuan dasar berupa serpentinit, orthopiroksenit terserpentinisasi sedang dan olivin gabbronorit terserpentinisasi lemah. Kompleks melange berupa serpentinit, orthopiroksenit dan olivin gabbronorit dalam bentuk boudinage yang dilingkupi oleh serpentinit berfoliasi. Keberadaan melange ini diperkirakan hasil dariproses kolisi. Berdasarkan analisis diagram terner SiO2-MgO-Fe2O3, tipe lateritisasi berupa dry laterites dengan pengendapan silika. Endapan laterit terbagi menjadi limonit dan saprolit. Satuan topografi dibagi menjadi hill slope dan lowland basin. Pada area hill slope, terdapat proses longsor yang menyebabkan lebih tipisnya endapan laterit yang terbentuk.Litologi dapat dibagi menjadi litologi yang didominasi gabbrodan litologi yang didominasi serpentinit. Pada litologi yang didominasi gabbro, lateritisasitidak berlangsung dengan baik dan tidak ditemukan zona bijih. Pada litologi yang didominasi serpentinit,lateritisasiberlangsung dengan baik dan ditemukan zona bijih pada bagian saprolit dan bagian bawah limonit. Ni berada dalam serpentin kaya nikel sehingga Ni berkorelasi positif kuat dengan Co, Fe, MnO, dan Cr2O3. Pada area lowland basin, terdapat akumulasi hasil longsor yang menyebabkan endapan laterit tebal danzona bijih berada di limonit. Kata kunci: Endapan Laterit, Batuan Dasar, Melange, Wailukum, Halmahera Timur