SANTOSO, BUDI
Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

POTENSI DAN PEMANFAATAN LIMBAH DEKORTIKASI TANAMAN SISAL (Agave sisalana) Potential Use of Waste Plant Decortication of Sisal(Agave sisalana) Yogi, Yoga Angangga; Garusti, Garusti; Santoso, Budi
Perspektif Vol 20, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Puslitbang Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/psp.v20n1.2021.01-10

Abstract

Sisal (Agave sisalana) merupakan tanaman mempunyai produk utama berupa serat alami dengan rendemen rata – rata 5%. Limbah sisal mencapai hingga sekitar 95% biasanya terbuang dan dapat menjadi masalah lingkungan. Tujuan dari ulasan ini untuk menjelaskan potensi pemanfaatan limbah sisal. Produk samping yang sedang dikembangkan dapat meningkatkan nilai tambah limbah dekortikasi sisal. Dapat disimpulkan bahwa limbah dekortikasi sisal masih mengandung senyawa biokimia aktif yang berpotensi dimanfaatkan dalam berbagai bidang. Limbah dekortikasi sisal dalam bidang farmakologi bersifat sitotoksik, antineoplastik, antifungal, anthelmintik, pelembab dalam bahan kosmetik, dan saponin yang terdapat dalam limbah dapat bersifat antioksidan, antimikrobia, antikanker. Limbah sisal juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan dan biogas. Selain itu dalam bidang makanan dan minuman limbah sisal mengandung senyawa penstabil/pengemulsi dan bahan kemasan biodegradable.
UJI ADAPTASI VARIETAS UNGGUL TEBU PADA KONDISI AGROEKOLOGI LAHAN KERING / Adaptation Test of Superior Varieties Sugarcane in Dryland Agroecological Conditions SANTOSO, BUDI; MASTUR, MASTUR; DJUMALI, DJUMALI; NUGRAHENI, SUMINAR DIYAH
Jurnal Penelitian Tanaman Industri Vol 21, No 3 (2015): September 2015
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/littri.v21n3.2015.109-116

Abstract

ABSTRAKPemilihan  varietas unggul  baru  yang  beradaptasi  pada  kondisi agroekologi kering merupakan langkah yang bijak dalam mendukung program pengembangan tebu. Karena kebutuhan air tanaman tebu di lahan kering  hanya  dipenuhi  dari  hujan, diperlukan  strategi  untuk  tetap mengoptimalkan produksi dengan mengeliminasi cekaman kekeringan. Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari sampai dengan November 2012 untuk melakukan pengujian terhadap adaptasi enam varietas unggul tebu yang toleran terhadap lahan kering. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Ngemplak, Pati. Penelitian disusun dalam rancangan petak terbagi yang diulang sebanyak lima kali. Juringan (sistem tanam tebu dalam baris) yang digunakan berukuran panjang 8 m dan lebar 10 m, serta jarak pusat ke pusat (pkp) 1 m. Parameter yang diamati meliputi persentase tumbuh,  tinggi  tanaman,  panjang  batang,  jumlah  dan  panjang  ruas, diameter batang, bobot batang per meter, persen brix nira, dan rendemen. Hasil   penelitian   menunjukkan  bahwa  varietas  Kentung   dan   BL menghasilkan bobot tebu (721,75 g/m dan 749,25 g/m) dengan rendemen masing-masing sebesar 8,54% dan 8,25%. Kedua varietas ini cocok untuk dikembangkan pada kondisi agroekologi lahan kering.Kata kunci: Saccharum officinarum, uji adaptasi, lahan kering, varietas unggul  ABSTRACTSelection of new superior varieties adapted to dry agroecology was a wise move to support the development of sugarcane. In general, the land thus fulfilled its water from the rain. Therefore we need a strategy for optimizing the production of sugarcane by eliminating barriers. In fiscal year 2012 research activities was  carried out to test six varieties of sugarcane for sugar cane clones tolerant of dry land. Research activities were located at Ngemplak, Pati. The design used is split plot design repeated 5 times. Plot size, are 8 m long, 10 m wide and center to center distance 1 m. Data were analyzed using analysis of variance (ANOVA) followed by LSD 5%. The parameters observed were growth percentage, plant height, stem lenght, number of segments, segment length, stem diameter, weight stem per meter, percent brix of sap, and yield of sugarcane per meter. The results are superior sugarcane varieties, BL and Kentung varieties produce cane weight 721.75 g / m and 749.25 g / m showed  that  respectively;  and  yield     8.54%  and 8.25% the highest respectively. Both varieties  are s uitable to be developed in dry land agroecological condition.Keywords:  Saccharum officinarum, adaptation test, dry land, superior varieties