Octaviany, Chyntia Devi
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Journal of Systems Engineering and Management

Analisis Teori Antrian Pada Loket Masuk Ramayana Cilegon Octaviany, Chyntia Devi; Bagus, Candra; Maharani, Zahra Dwi; Yadi, Yayan Hary
Journal of Systems Engineering and Management Vol 3, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/joseam.v3i2.30019

Abstract

Ramayana Cilegon merupakan salah satu pusat perbelanjaan yang terdapat di Cilegon. Ramayana buka dari jam 9 pagi hingga jam 10 malam. Maka dari itu banyak penduduk Cilegon yang memenuhi pusat perbelanjaan tersebut. Karena hal itulah antrian masuk pada Ramayana Ciplaz Cilegon dipadati penduduk. Dikarenakan ramai dikunjungi pengunjung maka dari itu terjadi antrian di Ramayana Ciplaz Cilegon. Maka dari itu tujuan dari dilakukannya proses antrian adalah untuk menentukan distribusi data pada antrian ramayana dan menyelesaikan permasalahan antrian yang terjadi pada ramayana Cilegon. Setelah dilakukan pengolahan data didapatkan hasilnya adalah nilai tingkat utilitas sebesar 0,9. Hal ini menunjukkan bahwa antrian mendekati dari kapasitasnya. Jumlah rata-rata kendaraan yang menunggu dalam antrian (Lq) adalah 8 kendaraan, sedangkan yang berada system (Ls) adalah 10 kendaraan. Waktu tunggu rata – rata antrian (Wq) Sebesar 8,57 menit, dan dalam system (Ws) sebesar 10,51 menit. Hasil tersebut menandakan bahwa sistem antrian di pintu masuk Ramayanan harus dioptimalkan dengan berupaya mengurangi durasi waktu tunggu dengan tujuan untuk meningkatkan efektivitas layanan. Perbaikan yang dapat dilakukan yaitu dengan menambah jalur layanan dan meningkatkan efisiensi proses guna dapat berkontribusi dalam peningkatan kepuasan pengunjung terhadap kualitas layanan di Ramayana.
Analisis Studi Kelayakan Bisnis Pada UMKM Rabeg Kemasan KULE Ummi, Nurul; Bahauddin, Achmad; Octaviany, Chyntia Devi; Martyara, Dara; Fauzul, Ahmad Mulka; Anatoly, Marcelino
Journal of Systems Engineering and Management Vol 3, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/joseam.v3i2.30218

Abstract

UMKM Rabeg Kemasan KULE merupakan UMKM yang memproduksi olahan daging kambing khas Banten dalam kemasan. UMKM ini hadir sebagai inovasi untuk menjawab kebutuhan pasar akan produk makanan tradisional yang praktis dan tahan lama, sekaligus berupaya memperluas jangkauan pasar hingga keluar wilayah lokal. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan status kelayakan bisnis dan memberikan rekomendasi yang dapat membantu UMKM Rabeg Kemasan KULE dalam mengambil keputusan strategis yang tepat, sehingga mampu bersaing di pasar yang semakin kompetitif dan memenuhi kebutuhan konsumen secara optimal. Analisis kelayakan dilakukan dengan menganalisis aspek non-finasial dan finansial. Aspek non-finansial ditinjau dari segi hukum, teknis, dan pemasaran. Sedangkan, aspek finansial ditinjau dengan menggunakan beberapa parameter kelayakan finansial usaha yakni Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (B/C Ratio), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period (PP). Berdasarkan aspek finansial, UMKM Rabeg Kemasan KULE dinyatakan layak untuk dilakukan karena memiliki Net Present Value (NPV) sebesar Rp28.277.142 yang mana nilai NPV > 0 sehingga dapat diartikan usaha layak dilakukan, kemudian nilai Internal Rate Of Return (IRR) sebesar 11,28% dimana nilai tersebut lebih besar dari  Minimum Acceptable Rate of Return sebesar 6%, kemudian Payback Period (PP) pada tahun ke-16 yang mana masih belum melewati umur ekonomis gedung yaitu 20 tahun, dan nilai Benefit Cost Ratio (BCR) 1,64 dimana nilai tersebut lebih dari satu atau BCR > 1 sehingga dapat dinyatakan bahwa usaha tersebut layak dilakukan karena manfaat dari bisnis tersebut lebih besar daripada biayanya. Selain itu berdasarkan aspek non-finansial, UMKM Rabeg Kemasan KULE juga memiliki hukum, teknis serta pemasaran yang mendukung. Maka dari itu secara keseluruhan UMKM Rabeg Kemasan KULE dinyatakan layak untuk dilakukan.
Mitigasi Risiko Rantai Pasok Susu Jahe Merah Menggunakan Model House of Risk Ulfah, Maria -; Muharni, Yusraini -; Sonda, Atia -; Wulandari, Anting -; Octaviany, Chyntia Devi; Dewantari, Nustin Merdiana
Journal of Systems Engineering and Management Vol 4, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/joseam.v4i1.32552

Abstract

UMKM Jahe Merah adalah sebuah usaha minuman yang cukup populer di Indonesia dan memiliki banyak manfaat kesehatan di dalamnya. Alur dari pembuatan susu jahe merah terdiri dari perencanaan pengadaan bahan baku, pengadaan bahan baku, proses produksi, pengiriman produk, dan pengembalian produk ke konsumen. Dari alur tersebut terdapat beberapa risiko antara lain terlambatnya pengiriman bahan baku, terlambatnya produksi, dan risiko yang terjadi pada pengekstraksian jahe merah yang menggunakan tangan sehingga dapat saja mengakibatkan tangan pekerja terkena mesin. Oleh karena itu perlu dilakukan manajemen risiko rantai pasok. Proses manajemen risiko meliputi identifikasi, analisis, evaluasi, dan mitigasi risiko. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi risk event dan risk agent, melakukan  prioritas aksi mitigasi, dan menentukan strategi aksi mitigasi yang akan dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode House of Risk (HOR) dan pendekatan Supply Chain Operation Reference (SCOR) sebagai acuan rantai pasok. Adapun kegiatan aktivitas rantai pasok tersebut terdiri dari perencanaan, pengadaan, produksi, pengiriman, dan retur. Hasil identifikasi diperoleh 15 risk event dan 15 risk agent, dan aksi mitigasi yang diprioritaskan yaitu memesan bahan baku dalam rentang waktu jauh hari sebelum proses produksi dimulai, melakukan pengecekan terkait penjadwalan/perencanaan bahan baku secara rutin, menyediakan stock bahan baku yang dibutuhkan selama beberapa kali produksi,  menggunakan pelindung tangan ketika melakukan proses pemarutan  dan menggunakan alat bantu untuk proses pemarutan serta menggunakan mesin pemarut yang lebih aman sedangkan strategi aksi mitigasi yang dilakukan yaitu memesan bahan baku dalam rentang waktu jauh hari sebelum proses produksi dimulai dan melakukan pengecekan terkait penjadwalan/perencanaan bahan baku secara rutin.
Penyusunan Model dan Simulasi Sistem Pelayanan X Coffee House Cilegon Octaviany, Chyntia Devi; Putri, Calista Nathania; Wijaya, Fathan Taqiy; Calya Cetta, Fola Manda
Journal of Systems Engineering and Management Vol 4, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/joseam.v4i1.32561

Abstract

X Coffee House merupakan coffee shop yang terletak di Kota Cilegon. X Coffee House ini menghadapi tantangan berupa waktu tunggu pelanggan yang terlalu lama, yang disebabkan oleh ketidakefisienan dalam sistem pelayanan dan pengelolaan antrian. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan sistem pelayanan Coffee House menggunakan software simulasi Flexsim dengan mengidentifikasi permasalahan utama yang memengaruhi waktu tunggu, serta mengusulkan perbaikan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Data yang dikumpulkan mencakup waktu kedatangan pelanggan, durasi pemesanan, dan waktu pelayanan selama periode observasi 15.000 detik (sekitar 4 jam). Analisis dilakukan melalui uji keseragaman, kecukupan, kenormalan, dan distribusi data untuk memastikan validitas data sebelum simulasi. Validasi model eksisting dilakukan dengan uji t-berpasangan untuk membandingkan data simulasi dengan kondisi aktual. Penelitian ini mengusulkan dua skenario perbaikan, Skenario 1 dengan penambahan satu barista di coffee bar, dan scenario 2 dengan penambahan satu kasir di meja kasir. Hasil simulasi menunjukkan bahwa skenario 1 menghasilkan peningkatan throughput rata-rata tertinggi yaitu sebesar 57,33 pelanggan. Selain itu, Uji ANOVA dan LSD menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara ketiga skenario, dengan skenario 1 terbukti sebagai alternatif terbaik untuk meningkatkan efisiensi dan kapasitas pelayanan sehingga jumlah pelanggan yang berhasil dilayani semakin meningkat