p-Index From 2020 - 2025
0.882
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal i tabaos
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PEMECAHAN TRAVELING SALESMEN PROBLEM MENGGUNAKAN TEKNIK BRANCH AND BOUND DAN CHEAPEST INSERTION HEURISTIC Lattan, Briand Wehelmus; Tupan, Johan M.; Paillin, Daniel B.
i tabaos Vol 1 No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (981.56 KB) | DOI: 10.30598/i-tabaos.2021.1.1.13-22

Abstract

Fa.Bandil merupakan perusahan distributor produk tepung terigu. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk satu kali proses distribusi yaitu 2 jam kerja ke 26 outlet, dengan jarak yang ditempuh yaitu 74,23 km. Biaya transportasi yang dibutuhkan seperti biaya bahan bakar ditambah dengan biaya maintenance yaitu Rp 669.361 dalam satu minggu proses distribusi. Ketidakpastian rute pengiriman produk ini menyebabkan rute distribusi tidak terstruktur dengan baik sehingga berdampak pada pertambahan jarak, waktu dan biaya transportasi. Tujuan penelitian ini adalah menentukan rute distribusi produk yang optimal dengan menggunakan software WINQSB. Metode yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan rute distribusi yaitu Branch and Bound dan Cheapest Insertion Heuristic dengan bantuan software WINQSB. Hasil penelitian menunjukan pengolahan data jarak tempuh dan waktu tempuh untuk 3 rute distribusi dengan metode Branch and Bound sesuai dengan pembagian yang sudah dilakukan jarak tempuh untuk rute 1 yaitu (39,6), rute 2, (31,70), dan rute 3 (19,90). Untuk waktu tempuh Branch and Bound sesuai dengan pembagian yang sudah dilakukan maka waktu tempuh untuk rute 1 yaitu (59,4), rute 2 (47,55), dan rute 3 (29,85). Dengan metode Cheapest Insertion Heuristic jarak untuk rute 1 yaitu (39,60), rute 2 (32,40), dan rute 3 (20,50). Untuk data waktu tempuh rute 1 yaitu (59,4), rute 2 (48,6), dan rute 3 (30,75). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu rute dengan metode Branch and Bound memberikan hasil biaya transportasi sebesar Rp 547.613, yang mana hasilnya lebih kecil dari metode cheapest insterion heuristi yaitu biaya transportasi sebesar Rp 548.458, dan secara keseluruhan hasil metode Branch and Bound lebih kecil dari metode cheapest insterion heuristi dan hasil regular perusahaan.
PENGELOLAAN RISIKO RANTAI PASOK IKAN DI TENGAH PANDEMIC COVID-19 MENGGUNAKAN METODE HOUSE OF RISK Solisa, Charla; Paillin, Daniel B.; Tupan, Johan M.
i tabaos Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (798.102 KB) | DOI: 10.30598/i-tabaos.2022.2.1.1-11

Abstract

Risiko merupakan faktor-faktor yang menghambat operasional pada rantai pasok makanan yang tidak dapat dihindari tetapi dapat diminimalisir dengan melakukan penanganan risiko yang tepat. Penanganan risiko dalam rantai pasok sangat diperlukan agar dapat meminimalkan biaya, waktu, dan kinerja dalam aktifitas rantai pasok. Kajian ini bertujuan untuk memitigasi risiko aktivitas rantai pasok pada produk tuna selama masa pandemi Covid-19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode House of Risk dengan mengidentifikasi setiap aktivitas proses bisnis berdasarkan model Supply Chain Operation Reference. House of Risk menawarkan kerangka kerja untuk mengendalikan risiko secara efektif dalam mengelola risiko dari agen risiko. Aggregate Potential Risk digunakan untuk menentukan prioritas sumber risiko yang perlu dilakukan dalam merancang strategi mitigasi. Hasil penelitian mengidentifikasi 31 kejadian risiko dan 46 agen risiko. House of Risk fase I menunjukkan bahwa 10 Risk Agent akan diprioritaskan untuk ditangani berdasarkan nilai Aggregate Risk PotentiaL tertinggi, yang selanjutnya mengusulkan 15 kemungkinan strategi mitigasi. Berdasarkan nilai Efektifitas terhadap Kesulitan dari House of Risk fase II, diambil 12 langkah strategi mitigasi dari 15 usulan strategi yang akan digunakan untuk mencegah penyebab risiko.
PERENCANAAN PENDISTRIBUSIAN PRODUK TERIGU DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING (DRP) PADA FA BANDIL Lawajo, Sumaria; Latuny, Wilma; Paillin, Daniel B.
i tabaos Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (820.585 KB) | DOI: 10.30598/i-tabaos.2022.2.1.44-52

Abstract

Fa Bandil merupakan merupakan salah satu Distributor di Kota Ambon yang bergerak dalam bidang pendistribusian produk terigu. Berdasarkan proses distribusi yang berlangsung bahwa perusahaan belum adanya jadwal distribusi yang pasti, yang menyebabkan terjadinya keterlambatan pengiriman barang. Hal ini terjadi karena pengiriman produk tidak teratur atau secara acak. Dari permasalahan ini maka penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jumlah produk yang didistribusikan dan merencanakan jadwal total pemesanan serta total pengiriman dari perusahaan ke outlet. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dari hasil wawancara, sekaligus pengumpulan data kuantitatif. Untuk merencanakan dan menjadwalkan kegiatan distribusi adalah dengan menggunakan metode Distribution Requirement Planning (DRP). Dalam penelitian ini dilakukan pengolahan data dengan lot sizing lot for lot (LFL), Economic Order Quantity (EOQ), dan Period Order Quantity (POQ). Hasil penelitian menunjukan lot sizing yang memberikan biaya paling minimum yaitu Economic Order Quantity (EOQ) sebesar Rp. 80.109.910. Jika menggunakan metode DRP mengalami penurunan sebesar 74% dibandingkan metode yang digunakan oleh perusahaan. Sehingga didapatkan total permintaan pada eselon satu yaitu 4209 unit produk terigu untuk memenuhi permintaan dari tiap outlet dan diperoleh penjadwalan distribusi produk terigu dengan menggunakan metode DRP perusahaan hanya melakukan pendistribusian untuk outlet A1, A2, A3,A4, A5, dan A7 sebanyak 4 kali pengiriman sedangkan untuk outlet A6 sebanyak 5 kali pengiriman dalam 12 periode.
PENERAPAN ANALISIS SWOT TERHADAP STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PT PLN (PERSERO) UNIT LAYANAN PELANGGAN AMBON KOTA BIDANG TRANSAKSI ENERGI Sepriadi, Alfid Ilhamda; Paillin, Daniel B.; de Fretes, Richard A.
i tabaos Vol 2 No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/i-tabaos.2022.2.2.128-136

Abstract

PLN ULP Ambon Kota bidang TE adalah salah satu unit ketenagalistrikan yang memiliki peran untuk mengelola transaksi energi pelanggan, juga berperan untuk menekan susut yang diakibatkan oleh kelainan kerja peralatan serta penyalahgunaan yang mengakibatkan penjualan tenaga listrik tidak maksimal. Dalam menjalankan tugasnya seringkali dihadapkan dengan tidak tercapainya target kinerja yang akan berimbas kepada penilaian serta tingkat kepuasan kerja Unit. Hal ini mendorong Unit untuk mencari cara guna mengatasi hal tersebut. Melalui Analisis SWOT diharapkan dapat memaparkan kekuatan yang dimiliki untuk dikembangkan, kelemahan yang ditanggung untuk ditopang, peluang kerja untuk dimanfaatkan serta ancaman untuk kemudian diredam, hal ini dilakukan untuk merumuskan langkah strategis untuk kemudian dilaksanakan oleh setiap karyawan dalam tindak pekerjaan sehari-hari guna peningkatan kinerja Unit. Dalam Analisa SWOT yang dilakukan didapati Nilai IFE 1,26 dan EFE 0,74 dengan range -4 sampai 4, hal ini berarti Unit berada pada Kuadran I (Kuadran Sel Keunggulan Komparatif), kuadran ini merupakan pertemuan elemen kekuatan dan peluang sehingga memberikan kemungkinan bagi suatu perusahaan untuk terus berkembang lebih cepat.
ANALISA METODE AHP UNTUK PENETAPAN PRIORITAS PERBAIKAN MESIN PEMBANGKIT LISTRIK PADA PT. PLN (PERSERO) UP3 AMBON Adila, Rifda Hudzaifah; Lawalata, Victor O.; Paillin, Daniel B.
i tabaos Vol 2 No 3 (2022)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/i-tabaos.2022.2.3.159-164

Abstract

Pertumbuhan jumlah penduduk dan peningkatan kebutuhan ekonomi akan berdampak pada pertumbuhan di semua sektor penggerak ekonomi yang berakibat pada peningkatan kebutuhan listrik. PT PLN (Persero) UP3 Ambon merupakan salah satu UP3 di bawah naungan PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara yang memiliki 18 PLTD isolated. Dari keseluruhan mesin yang dimiliki UP3 Ambon, terdapat 3 mesin yang termasuk dalam daftar usul hapus yang terdiri dari beberapa merek dan type mesin diesel. Pada PT PLN (Persero) UP3 Ambon terdapat beberapa sistem dalam kondisi defisit daya yang berakibat terjadinya pemadaman di area tersebut. Hal ini dikarenakan kurangnya pasokan listrik, penyebabnya yaitu kerusakan pada mesin diesel sehingga tidak menyalurkan produksi listrik secara maksimal. Keterbatasan anggaran untuk pengadaan mesin diesel baru merupakan kendala yang dihadapi. Di sisi lain, terdapat mesin eksisting dalam daftar usul hapus dengan kondisi gangguan berat yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Ditambah lagi dengan regulasi PLN pusat terkait moratorium/penundaan terhadap penghapusan aset sampai dengan batas waktu yang tidak ditentukan. Oleh karena itu, dilakukannya prioritas perbaikan mesin pembangkit menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Terdapat 2 kriteria untuk menyusun bobot penilaian serta terdapat 3 alternatif mesin yang akan dijadikan prioritas perbaikan. Pada pengolahan AHP didapatkan hasil bahwa urutan penetapan mesin yang perlu dilakukan perbaikan adalah Mesin 3, Mesin 1, dan Mesin 2.