Penelitian ini membahas mengenai masalah lingkungan di Kota Medan dengan menjelaskan dampak negatif akibat permasalahan sampah, terutama pembuangan sampah ke sungai dan pembakaran sampah terbuka. Sampah yang dibuang ke sungai mencemari air, menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti penyebaran penyakit, serta kerusakan ekosistem air. Praktik pembakaran sampah terbuka menghasilkan gas emisi berbahaya yang dapat mencemari udara dan mengandung logam beracun. Disamping itu, kurangnya kesadaran masyarakat tentang memisahkan sampah organik dan anorganik juga mempersulit pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir. Fotografi konseptual dipilih sebagai sarana untuk menyampaikan isu-isu lingkungan ini, karena mampu menyampaikan pesan dan informasi dengan kuat melalui ekspresi visual, memungkinkan penyampaian ide dan perasaan dengan mendalam. Penciptaan fotografi konseptual ini menggunakan metode penciptaan karya seni menurut Gustami yang terdapat tiga tahap penciptaan yaitu tahap eksplorasi, perancangan dan perwujudan. Tahap eksplorasi melibatkan dua metode utama, yaitu observasi dan dokumentasi, untuk memperkuat ide dan pemahaman mengenai isu sampah sebelum memulai proses penciptaan karya. Tahap rancangan dimulai setelah observasi dilakukan, di mana penulis mempersiapkan konsep, properti, dan pemilihan manusia yang akan menjadi objek dalam karya fotografi, serta proses produksi gambar. Fokus utama karya ini adalah individu dari berbagai lapisan masyarakat yang terlibat dalam isu sampah di Kota Medan. Tahap perwujudan dilakukan dengan menyeleksi foto dokumentasi mengenai isu lingkungan yang akan dijadikan bahan dasar untuk memadukan dengan konsep yang sudah dibuat. Setelah pengumpulan bahan dilakukan dengan fotografi dokumentasi, pemotretan akan segera dilakukan dengan genre fotografi konseptual, baik indoor atau outdoor. Proses editing adalah langkah penting dalam pengembangan karya fotografi konseptual. Salah satu teknik yang digunakan dalam karya ini adalah teknik multiple exposure.