Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

BARGAINING ANTARA PELANGGAN DENGAN PRODUSEN DAN ARTISAN PADA DESAIN BENTUK HIASAN SEPATU LUKIS DI MATAHARI ART MEDAN Defarika Ade Rizky; Onggal Sihite
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 5, No 1 (2016): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v5i1.4084

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses bargaining yang terjalin antara pelanggan dengan produsen dan artisan untuk memutuskan desain bentuk hiasan pada sepatu lukis yang di pesan. Populasi dalam penelitian ini adalah 13 pelanggan dan sampel penelitian ini adalah 10 pelanggan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan teknik analisis data kualitatif yang terkumpul melalui survei, observasi, wawancara dan dokumentasi yang dideskripsikan dalam bentuk karya tulis ilmiah.instrumen penilaian dala penelitian menggunakan data angket.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bargaining yang terjalin antara pelanggan dengan produsen dan artisan pada desain bentuk hiasan terjalin tidak kompleks dan kompleks.Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan nantinya mampu mengetahui proses bargaining antara pelanggan dengan produsen dan artisan, harga, dan penataan unsur-unsur rupa pada desain bentuk hiasan sepatu lukis Matahari art Medan. Kata Kunci : Bargaining, Pelanggan, Produsen, Artisan
TEKNIK PEMOTRETAN MAKRO MENGGUNAKAN EFEK WARNA DENGAN OBJEK SEMUT RANGRANG (Oecophylla smaragdina) Syafriyandi Syafriyandi; Onggal Sihite
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 5, No 1 (2016): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v5i1.4073

Abstract

Peneliti menciptakan karya fotografi makro yang terinspirasi Warna merah dan kehidupan manusia yang saling tolong-menolong lalu peneliti menerapkannya pada semut Rangrang karena semut Rangrang adalah serangga yang sosial yang kehidupannya selalu tolong-menolong dan bila di kaitkan dalam unsur warna dalam seni rupa, warna semut Rangrang berwarna merah. Di dalam persfektif warna, warna merah menempati warna yang paling di depan. Jadi warna semut Rangrang begitu menonjol dari pada semut-semut lainnya. unsur cahaya dalam seni rupa, Agar objek memiliki gradasi gelap terang yang estetik pencipta menerapkan sumber pencahayaan dari samping dan penambahan efek warna agar objek semut Rangrang estetik. Penciptaan karya dengan media fotografi dengan teknik fotografi makro. memiliki tujuan untuk menghasilkan karya foto yang berdimensional dan menggunakan efek warna yang membuat objek semut rangrang menjadi estetik. Berikut akan di uraikan dan dijelaskan bagaimana proses pembuatan karya yang diciptakan mulkai dari awal hingga selesai. Karya yang di deskripsikan berjumlah 20 karya. Teknik fotografi yang digunakan adalah tenik fotografi makro 1:1 dengan menggunakan lensa Canon 100mm f/2,8 L macro IS USM dan teknik pencahayan menggunakan teknik Side lighting atau pencahayaan dari samping yang membuat objek berdimensional. Serta menggunakan efek warna yang dihasilkan plastik warna yang ditempelkan dari sumber cahaya external menggunaka Flash external. Warna-warna yang digunakan adalah warna yang tergolong warna komplementer serta warna-warna yang Analogus. Kata Kunci: Teknik fotografi Makro, Efek Warna, Semut Rangrang (Oecophylla Smaragdina).
Pemanfaatan Limbah Hasil Sampingan Penyulingan Minyak Serai Wangi Menjadi Pupuk Organik Dan Larvasida Mufti Sudibyo; Khairiza Lubis; Puji Prastowo; Onggal Sihite
ABDI MOESTOPO: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 6, No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/abdimoestopo.v6i2.2402

Abstract

Penyulingan serai wangi mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya permintaan dari konsumen. Peningkatan jumlah limbah dari hasil sampingan penyulingan minyak serai menimbulkan permasalahan bagi lingkungan. LPPM Universitas Negeri Medan (Unimed) melalui kegiatan Program Kemitraan Masyarakat menjalin bekerja sama dengan Kelompok Tani penyulingan minyak serai yang berada di Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang untuk memberikan solusi. Solusi yang diberikan berupa pelatihan dan pendampingan dalam pengolahan limbah padat serai wangi menjadi kompos. Limbah padat hasil sampingan penyulingan minyak serai (daun serai wangi) dijemur untuk mengurangi kadar airnya. Setelah kering kemudian daun di cacah dan ditambahkan EM4. Sementara limbah cair hasil sampingan penyulingan minyak serai langsung digunakan sebagai larvasida dengan konsentrasi 0%, 2%, 3%. 4%, 5% dan 6%.  Kompos yang dihasilkan memerlukan waktu lebih kurang 45 hari dengan tekstur sebagai berikut: berwarna hitam, gembur, tidak beraroma, dan daun serai belum terurai secara sempurna. Konsentrasi larvasida yang tepat untuk membasmi larva nyamuk Culex sp instar III adalah 6%, dengan kematian larva sebanyak 100% dalam 24 jam pengujian. Solusi yang diberikan ini dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh Kelompok Tani dan juga meningkatkan ilmu pengetahuan mereka serta meningkatkan nilai ekonomi dari limbah-limbah tersebut.
ANALYSIS OF METACOGNITIVE AWARENESS OF PROSPECTIVE BIOLOGY TEACHER STUDENTS THROUGH CREATIVE WRITING BULLET JOURNALING Widya Arwita; Aswarina Nasution; Onggal Sihite
Jurnal Pelita Pendidikan Vol 11, No 3 (2023): Jurnal Pelita Pendidikan
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpp.v11i3.54180

Abstract

Class of 2020 students face practical lectures such as Real Work Lectures and Introduction to the School Field as well as preparation for the final Thesis assignment. These lectures are not specifically scheduled in the study program, but are related to the partners where the students practice. This is a challenge for students in managing time and independence in carrying out academic activities. The ability to manage time, plan activities and carry out evaluations are metacognitive aspects needed by students. Therefore, this research aims to analyze students' metacognitive awareness through creative bullet journaling writing. The research population was all students of the Class of 2020 biology education at Medan State University who were taking KKN & PLP courses. The sample consisted of 30 students taken randomly. The data collection technique is carried out by providing bullet journaling before the new semester begins. Then students are given time to fill in the journal for approximately 3 months. Data analysis was carried out descriptively quantitatively. The research results show that students have classical metacognitive awareness in the well-developed category. Based on declarative, procedural and conditional aspects of knowledge; monitoring and evaluating are in the well developed category, while for the planning aspect the category is starting to develop. Based on these findings, it is necessary to train students to. Write a journal regularly so that metacognitive awareness can be further improved until the category develops very well
TEKNIK STYLING FOTO KULINER TRADISIONAL MANDAILING DALAM FOTOGRAFI MAKANAN DENGAN MENGGUNAKAN REKAYASA BAHAN PENGUAT KESAN Adisti Putri Hariyani Hasibuan; Onggal Sihite
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 3 No. 12 (2024): Sindoro: Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v3i12.2758

Abstract

Penciptaan ini bertujuan mendokumentasikan kuliner tradisional Mandailing provinsi Sumatera Utara sebagai sumber inspirasi dalam fotografi makanan. Mandailing dengan beberapa kulinernya kini sudah jarang dikenal dan ditemukan dikota-kota besar, untuk memperkenalkan kuliner Mandailing ini diciptakan melalui teknik styling fotografi makanan. Penciptaan dilaksanakan langsung di studio dengan hidangan kuliner Mandailing yang telah disiapkan kemudian difoto melalui teknik styling, peran penciptaan ini untuk melihat perbedaan kuliner Mandailing jika tidak menggunakan dan jika menggunakan teknik styling. Penciptaan ini menggunakan metode eksplorasi ide, eksperimentasi, dan perwujudan karya (finishing karya). Deskripsi penciptaan kuliner Mandailing menyediakan banyak elemen visual, seperti tampilan bentuk makanan, penataan makanan dan proses penerapan teknik styling yang menggunakan rekayasa bahan penguat kesan. Dalam penciptaan karya fotografi ini, penulis merinci kuliner yang bermakna pada tradisi Mandailing, mulai dari makanan untuk adat,makanan sehari hari, serta oleh-oleh khas Mandailing. Penggunaan teknik styling rekayasa bahan penguat kesan seperti sabun, oli, mangkok, asap buatan dan lain lain, dengan pendudukung komposisi 45 degree angle, Eye level, Flat lay, Rule of thirds, Golden ratio, Triangle, Sigle diagonal serta teknik fotografi makanan yang dapat digunakan seperti, Blurring ,Freezing, side light dan teknik rim light untuk memvisualisasikan setiap momen, menangkap keberagaman angle setiap makanan yang difoto sampai menghasilkan 12 karya yang menggambarkan keragaman dan makna setiap kuliner tradisional Mandiling. Bentuk representasi karya fotografi makanan menggunakan teknik styling rekayasa berbahan penguat kesan diwujudkan dalam bentuk pameran fotografi. Pameran ini bertujuan sebagai karya seni yang memperkenalkan kembali kuliner Mandailing kepada khalayak ramai, terutama kaum muda untuk mengapresiasikan mencoba dan mengembangkan kuliner tradisional Mandailing.
Fotografi Human Interest Kehidupan Komunitas Anak Punk di Kelurahan Glugur Darat I Kecamatan Medan Timur Zahra Salsabila; Onggal Sihite
Abstrak : Jurnal Kajian Ilmu seni, Media dan Desain Vol. 2 No. 4 (2025): Juli : Abstrak : Jurnal Kajian Ilmu seni, Media dan Desain
Publisher : Asosiasi Seni Desain dan Komunikasi Visual Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/abstrak.v2i4.655

Abstract

This photographic work showcases the everyday expriences of the punk youth community in Glugur Dara I Subdistrict, East Medan District, by employing a human interest documentation approach. The photography’s subject and main focus was the punk community, drawn from the author’s daily life in Medan City, where street musicians frequently perform at traffic intersections. The writer became interested in a set of entertainers whose looks and traits were remarkably unique—they belong to the Glugur punk community. These punk youths generally work as street performers and showcase their preferred lifestyle through punk clothing and adornments. The goal of this work is to artistically depict the symbols, attire, and identity of the punk community from a humanistic visual angle. The creative process consists of three main stages: pre-production, production, and post-production. The outcome of this project is a series of twelve photographic pieces under various titles, each capturing the punk community’s everyday life filled with freedom of expression, solidarity, and creative endeavors—highlighting their subcultural identity within an urban context.
POTRET MANUSIA DAN SAMPAH DI MEDAN DALAM KARYA FOTOGRAFI KONSEPTUAL Andreansyah; Onggal Sihite
Cendikia: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol. 2 No. 3 (2024): Cendikia: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran
Publisher : Cendikia: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.572349/cendikia.v2i3.964

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai masalah lingkungan di Kota Medan dengan menjelaskan dampak negatif akibat permasalahan sampah, terutama pembuangan sampah ke sungai dan pembakaran sampah terbuka. Sampah yang dibuang ke sungai mencemari air, menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti penyebaran penyakit, serta kerusakan ekosistem air. Praktik pembakaran sampah terbuka menghasilkan gas emisi berbahaya yang dapat mencemari udara dan mengandung logam beracun. Disamping itu, kurangnya kesadaran masyarakat tentang memisahkan sampah organik dan anorganik juga mempersulit pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir. Fotografi konseptual dipilih sebagai sarana untuk menyampaikan isu-isu lingkungan ini, karena mampu menyampaikan pesan dan informasi dengan kuat melalui ekspresi visual, memungkinkan penyampaian ide dan perasaan dengan mendalam. Penciptaan fotografi konseptual ini menggunakan metode penciptaan karya seni menurut Gustami yang terdapat tiga tahap penciptaan yaitu tahap eksplorasi, perancangan dan perwujudan. Tahap eksplorasi melibatkan dua metode utama, yaitu observasi dan dokumentasi, untuk memperkuat ide dan pemahaman mengenai isu sampah sebelum memulai proses penciptaan karya. Tahap rancangan dimulai setelah observasi dilakukan, di mana penulis mempersiapkan konsep, properti, dan pemilihan manusia yang akan menjadi objek dalam karya fotografi, serta proses produksi gambar. Fokus utama karya ini adalah individu dari berbagai lapisan masyarakat yang terlibat dalam isu sampah di Kota Medan. Tahap perwujudan dilakukan dengan menyeleksi foto dokumentasi mengenai isu lingkungan yang akan dijadikan bahan dasar untuk memadukan dengan konsep yang sudah dibuat. Setelah pengumpulan bahan dilakukan dengan fotografi dokumentasi, pemotretan akan segera dilakukan dengan genre fotografi konseptual, baik indoor atau outdoor. Proses editing adalah langkah penting dalam pengembangan karya fotografi konseptual. Salah satu teknik yang digunakan dalam karya ini adalah teknik multiple exposure.