Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERAN PENGASUH PONDOK PESANTREN DALAM AKTIFITAS MENGHAFAL ALQURAN DI PONDOK PESANTREN TAHFIZUL QUR’AN IMAM GHOZALI PETERONGAN JOMBANG Diniyah, Hikmatud; Mahfudin, Agus
Jurnal Pendidikan Islam Vol 1, No 1 (2017): Juni
Publisher : Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.305 KB)

Abstract

Dalam menghafal al Qur?an sangat dibutuhkan kesungguhan dan keseriusan bagi yang ingin menghafalnya,hal tersebut sangat sulit dicapai tanpa adanya seseorang yang membimbingnya. Dalam hal ini  Peran pengasuh sangat penting bagi para santri yang mengemban ilmu di pondok pesantren, terlebih pada pondok pesantren yang khusus menagani masalah hafalan al qur?an karena mereka membutuhkan bimbingan yang ekstra dalam menghafal, seperti halnya Peran Pengasuh Pondok Pesantren Dalam Aktifitas Menghafal Al-Qur?an di Pondok Pesantren Tahfizul Qur?an Imam Ghozali Peterongan Jombang, berdasarkan latar belakang tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran pengasuh, aktifitas menghafal, kendala dalam aktifitas menghafal. Dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, dokumentasi, wawancara serta tehnik analisis data secara kualitataif. Hasil penelitian menunujukkan bahwa peran pengasuh di Pondok Pesantren Imam Ghozali Rejoso sangat aktif, teliti dan  tegas dalam membentuk hafalan santri yang berkualitas.Sehingga para santri dapat memaksimalkan kegiatan menghafal al Qur?an dengan baik.
Peran Pengasuh Pondok Pesantren dalam Aktifitas Menghafal Alquran di Pondok Pesantren Tahfizul Qur’an Imam Ghozali Peterongan Jombang Diniyah, Hikmatud; Mahfudin, Agus
Jurnal Pendidikan Islam Vol 1, No 1 (2017): Juni
Publisher : Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam menghafal al Qur’an sangat dibutuhkan kesungguhan dan keseriusan bagi yang ingin menghafalnya,hal tersebut sangat sulit dicapai tanpa adanya seseorang yang membimbingnya. Dalam hal ini  Peran pengasuh sangat penting bagi para santri yang mengemban ilmu di pondok pesantren, terlebih pada pondok pesantren yang khusus menagani masalah hafalan al qur’an karena mereka membutuhkan bimbingan yang ekstra dalam menghafal, seperti halnya Peran Pengasuh Pondok Pesantren Dalam Aktifitas Menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Tahfizul Qur’an Imam Ghozali Peterongan Jombang, berdasarkan latar belakang tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran pengasuh, aktifitas menghafal, kendala dalam aktifitas menghafal. Dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, dokumentasi, wawancara serta tehnik analisis data secara kualitataif. Hasil penelitian menunujukkan bahwa peran pengasuh di Pondok Pesantren Imam Ghozali Rejoso sangat aktif, teliti dan  tegas dalam membentuk hafalan santri yang berkualitas.Sehingga para santri dapat memaksimalkan kegiatan menghafal al Qur’an dengan baik.
Sosialisasi Waspada dan Pencegahan HIV/AIDS Bagi Para Remaja Hasanah, Anisaul; Arieyanto, Muhammad; Putra Hananto, Rifqi Ardiaztama; Agustin, Widat; Diniyah, Hikmatud
ADMA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 5 No 2 (2025): ADMA: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Bumigora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/adma.v5i2.4350

Abstract

Pencegahan penyakit HIV/AIDS perlu dilakukan mengingat rentannya kelompok terhadap penularan virus HIV yang kemudian menjalar dan menyebar secara luas. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini yang pertama memfokuskan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran para remaja dalam mencegah dan menanggulangi HIV/AIDS. Metode pengabdian terdiri dari 3 langkah, yaitu tahap persiapan dengan melihat urgensi kebutuhan masyarakat, kedua tahap pelaksanaan dengan memberikan materi HIV/AIDS, ketiga tahap monitoring dan evaluasi menekankan sejauh mana pengetahuan tersebut yang dapat di terima para remaja desa Tambakberas. Hasil pengabdian masyarakat sangat penting untuk dilakukan karena dengan adanya sosialisasi ini para remaja mempunyai pengetahuan, sikap, dan perilaku remaja sehingga tindakan selanjutnya bisa berhati-hati dan dapat mengantisipasi adanya HIV/AIDS. Namun di sisi lain mempunyai tantangan yang masih dihadapi termasuk kesulitan dalam mengubah perilaku yang sudah tertanam dan mengatasi stigma sosial terkait HIV/AIDS di kalangan remaja. Sehingga dapat di simpulkan bahwa pengabdian masyarakat ini memerlukan pendekatan secara holistik yang berkelanjutan dalam memperkuat program sosialisasi.
Sosialisasi Waspada dan Pencegahan HIV/AIDS Bagi Para Remaja Hasanah, Anisaul; Arieyanto, Muhammad; Putra Hananto, Rifqi Ardiaztama; Agustin, Widat; Diniyah, Hikmatud
ADMA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2025): ADMA: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Bumigora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/adma.v5i2.4350

Abstract

Pencegahan penyakit HIV/AIDS perlu dilakukan mengingat rentannya kelompok terhadap penularan virus HIV yang kemudian menjalar dan menyebar secara luas. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini yang pertama memfokuskan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran para remaja dalam mencegah dan menanggulangi HIV/AIDS. Metode pengabdian terdiri dari 3 langkah, yaitu tahap persiapan dengan melihat urgensi kebutuhan masyarakat, kedua tahap pelaksanaan dengan memberikan materi HIV/AIDS, ketiga tahap monitoring dan evaluasi menekankan sejauh mana pengetahuan tersebut yang dapat di terima para remaja desa Tambakberas. Hasil pengabdian masyarakat sangat penting untuk dilakukan karena dengan adanya sosialisasi ini para remaja mempunyai pengetahuan, sikap, dan perilaku remaja sehingga tindakan selanjutnya bisa berhati-hati dan dapat mengantisipasi adanya HIV/AIDS. Namun di sisi lain mempunyai tantangan yang masih dihadapi termasuk kesulitan dalam mengubah perilaku yang sudah tertanam dan mengatasi stigma sosial terkait HIV/AIDS di kalangan remaja. Sehingga dapat di simpulkan bahwa pengabdian masyarakat ini memerlukan pendekatan secara holistik yang berkelanjutan dalam memperkuat program sosialisasi.