Banyak kalangan masyarakat menggunakan minyak jelantah untuk menggoreng karena alasan ekonomis. Padahal minyak jelantah mengandung senyawa-senyawa yang bersifat karsinogenik yang menjadi pemicu penyebab kanker. Untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan minyak jelantah dari minyak goreng curah dan bermerek terhadap bilangan peroksidanya maka dilakukan penelitian ini. Sampel minyak jelantah di simpan selama 3, 6 dan 9 hari kemudian ditentukan nilai bilangan peroksidanya dengan mneggunakan metode iodometri. Hasil yang di peroleh pada penelitian ini yaitu bahwa rata-rata bilangan peroksida minyak jelantah penyimpanan 3 hari yaitu pada minyak bermerek 1,95 mg oksigen/100 g minyak sedangkan minyak curah 2,18 mg oksigen/100 g minyak penyimpanan selama 6 hari didapatkan hasil bilangan peroksida yaitu pada minyak bermerek 1,64 mg oksigen/100 g minyak sedangkan minyak curah 1,21 mg oksigen/100 g minyak dan terakhir pada penyimpanan 9 hari menunjukkan bahwa bilangan peroksida semakin mengalami penurunan hal ini bisa dilihat dari hasil rata–rata bilangan peroksida yang didapat yaitu pada minyak bermerek 0,9 mg oksigen/100 g minyak sedangkan minyak curah 0,75mg oksigen/100 g minyak. Sebagai kontrol pada penelitian minyak jelantah ini sendiri didapatkan nilai bilangan peroksida minyak bermerek yaitu 2,55 mg oksigen/100 g minyak sedangkan minyak curah 6,42mg oksigen/100 g minyak. Lama penyimpanan berpengaruh terhadap kadar bilangan peroksida dari minyak jelantah dimana semakin lama minyak jelantah disimpan kadar bilangan peroksida semakin kecil.