Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

STRATEGI MENGATASI KEKERASAN FISIK DI PONDOK PESANTREN MELALUI PENDEKATAN PESANTREN RAMAH SANTRI Baihaqi, Muhammad Amir
AL Fikrah: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol 5 No 1 (2025): alfikrah
Publisher : STAI Binamadani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51476/alfikrah.v5i1.716

Abstract

Penelitian ini menyoroti tentang maraknya kekerasan fisik yang terjadi di lingkungan pesantren dan strategi yang dapat digunakan untuk mengatasi hal tersebut. Tujuan penelitian ini adalah menempatkan pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam yang memberikan pendidikan intelektual, akhlak, dan spiritual bagi para santri. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan library research. Data-data penelitian diperoleh dari mengumpulkan, memilah, dan menganalisi sumber-sumber literatur, seperti buku, jurnal, proceeding, dan lainnya. Penelitian ini menemukan bahwa persoalan kekerasan fisik di pesantren terjadi disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya adalah budaya senioritas di kalangan santri, kurangnya pengawasan pada interaksi antar santri, penegakan peraturan pesantren yang tidak diimbangi dengan sikap bijaksana dan toleransi, serta pola pengasuhan yang diterapkan di pesantren atau di rumah. Kesimpulan penelitian ini adalah untuk mengatasi kekerasan fisik di lingkungan pesantren maka strategi yang perlu dilakukan adalah dengan menggunakan pendekatan pesantren ramah santri. Secara implementatif strategi tersebut meliputi; pelatihan bagi tenaga pengajar, pembentukan kode etik dan kebijakan anti-kekerasan, pendidikan mengenai hak-hak santri, menanamkan nilai-nilai positif dalam pembelajaran, memberikan pemahaman tentang konflik dan cara mengatasinya, melakukan pendekatan individual dengan santri yang memiliki potensi untuk melakukan kekerasan, melakukan pendekatan restoratif, dan melakukan pengawasan dan evaluasi berkala.
UPAYA PENGURUS PONDOK PESANTREN DALAM MENANGANI KEKERASAN FISIK TERHADAP SANTRI ANAK PENGHAFAL AL-QUR’AN Suaidi, H.M.; Baihaqi, Muhammad Amir
Dirasah: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Dasar Islam Vol 8 No 2 (2025): Dirasah: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Dasar Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Binamadani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51476/dirasah.v8i2.750

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui hal-hal yang berpotensi memicu terjadinya kekerasan fisik dan berbagai upaya yang dilakukan pengurus Pondok Pesantren Daarul Qur’an Lantaburo Cipondoh, Kota Tangerang, dalam menangani kasus kekerasan fisik yang menimpa salah seorang santrinya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Adapun sumber data primer diperoleh melalui wawancara kepada seorang pimpinan yayasan, badan pengurus harian, bagian pengasuhan putra dan putri, santri penghafal Al-Qur’an dan alumni pengabdian di pondok pesantren tersebut. Selain itu, peneliti juga melakukan observasi untuk memperoleh data-data aktual terkait peristiwa kekerasan fisik yang terjadi. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat beberapa faktor yang berpotensi memicu terjadinya kekerasan fisik yaitu para santri kurang mendapatkan edukasi tentang tindak kekerasan fisik, interaksi sosial santri yang berlebihan, adanya senioritas di kalangan santri, personel pengurus yang belum berkompeten, kelalaian yang masih mungkin terjadi, dan pengaruh negatif dari lingkungan rumah. Upaya yang dilakukan pengurus pondok pesantren agar kasus kekerasan fisik terhadap santri tidak terulang, yaitu melakukan restrukturisasi pengurus, evaluasi terhadap sistem pondok pesantren, penetapan tata tertib, penambahan agenda kegiatan, pengadaan teknologi CCTV dan laboratorium komputer, serta pendekatan individual oleh guru halaqah. Pengurus pondok pesantren menghadapi tantangan yang harus segera diatasi, yaitu: belum diterapkannya pemetaan tingkat kedewasaan diri para santri di jenjang Madrasah Ibtidiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA), kurangnya kerja sama antar pengurus, kurangnya rasa tanggung jawab sebagian pengurus, belum hadirnya figur yang disegani, kurangnya sumber daya manusia sehingga mengakibatkan peran dan tugas yang diemban menjadi tumpang tindih. Pengelola pondok pesantren berkomitmen mengatasi tantangan-tantangan tersebut agar kehidupan warga pondok pesantren lebih baik lagi.
PERAN ULAMA DAN ORMAS ISLAM DALAM PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA Suja'i, Ahmad; Baihaqi, Muhammad Amir
Tarbawi: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam Vol 5 No 2 (2022): Tarbawi
Publisher : STAI BINAMADANI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51476/tarbawi.v5i2.404

Abstract

Perjuangan tokoh ulama’ di Indonesia tidak hanya sampai pada mensyiarkan dakwah. Kerisauannya dengan pendidikan Islam di Indonesia kala itu, membuat tokoh ulama’ berusaha untuk mendirikan sistem dan lembaga pendidikan islam seiring dengan organisasi yang telah didirikannya. Dalam tulisan ini, penulis akan mengeksplorasi peran ulama dan ormas Islam dalam upaya menumbuh-kembangkan pendidikan Islam di Indonesia. Tulisan ini menggunakan metode penelitian kualitatif kepustakaan dan pendekatan deskriptif analitis. Penulis mengambil sumber data primer melalui penelusuran literatur-literatur kepustakaan, selanjutnya dibahas secara mendalam dan dianalisis menggunakan teknik content analisis untuk menghasilkan kesimpulan. Tulisan ini menyimpulkan bahwa selain program dalam bidang dakwah dan sosial, pendidikan menjadi salah satu program yang sangat penting. Masuknya ide-ide pembaharuan pemikiran Islam dalam bidang pendidikan, menyadarkan organisasi Islam tersebut tentang pentingnya mengintegrasikan ilmu pengetahuan. Beberapa tokoh seperti K.H. Ahmad Dahlan, K.H. Hasyim Asyari, K.H. Imam Az-Zarkasyi, Buya Hamka, Mahmud Yunus dan ulama lainnya sangat andil besar dalam memperbaharui konsep dan sistem pendidikan di Indonesia khususnya mengenai pendidikan Islam. Tokoh tersebut bersama organisasinya seperti Muhammadiyah, Nahdlatul ‘Ulama, Al Jami’at Al Khoriyah, dan Al Irsyad. juga mendirikan lembaga pendidikan yang sampai saat ini masih memberikan kontribusi dalam pendidikan di Indonesia.