Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Neraca Air Sesuai Pola Tanam Eksisting Padi Lokal pada Daerah Irigasi Rawa (DIR) Antasan Sutun Kabupaten Banjar Amal, Nilna; Wulandari, Rizki Ayu
PUBLIKASI RISET ORIENTASI TEKNIK SIPIL (PROTEKSI) Vol 6 No 1 (2024): Vol. 6 No.1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/proteksi.v6n1.p94-101

Abstract

The Antasan Sutun Swamp Irrigation Area (DIR), which is located in Sungai Tabuk, South Kalimantan Province, is the source of water for local agricultural land that covers a rice field area of 737.8 Ha. Local farmers have implemented a once-a-year cropping pattern, but there is a need for more water during the dry season. Therefore, this study aims to analyze the amount of availability compared to water demand based on existing cropping patterns. The research method was carried out by analyzing the need and availability of water with a water balance model. Potential evapotranspiration is calculated using the Penman Modification method. The availability of water is calculated using the mock method. The results showed that the maximum water demand discharge was 1.09 m3/sec in March II and a minimum of 0.19 m3/sec in July II. The results of the availability discharge with a maximum mainstay discharge (Q80) of 2.11 m3/sec in January I and a minimum discharge in October II of 0.19 m3/sec. The result showed that all of the moths are water surplus, meaning that the water available in DIR Antasan Sutun can meet the needs of agricultural land with the planting period that the community uses
Rantai Perilaku untuk Meningkatkan Keterampilan Memakai Baju Berkancing pada Anak Sindrom Down Mirza, Rina; Rizky, Salman; Wulandari, Rizki Ayu; Cryptia, Rinda Ridanti; Sembiring, Venny Kristia; Wahyuni, Juli Indah
Psikologika: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi Vol. 25 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/psikologika.vol25.iss1.art4

Abstract

Sindrom Down memiliki keterlambatan dalam hal kemandirian, salah satunya adalah mengancing baju. Mengancing baju merupakan kegiatan sehari-hari yang tidak dapat dihindari. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan memakai baju berkancing melalui penerapan rantai perilaku (behavior chains) dengan teknik forward chaining (penetapan urutan perlakuan mulai dari awal hingga target perilaku tercapai) pada anak sindrom Down di SLB-C di kota Medan). Subjek penelitian ini berjumlah empat orang anak sindrom Down (7 – 12 tahun) yang belum mampu mengancing baju secara mandiri. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimen Small-N desain ABA. Pengaruh sebelum dan setelah diberikan intervensi diukur dengan menggunakan bantuan (prompt) sebagai dasar penilaian. Analisis keberhasilan efektivitas program menggunakan perbandingan data yang diperoleh dari hasil penilaian awal, intervensi, dan tindak lanjut. Terapi ini diberikan sebanyak 13 sesi. Hasil menunjukkan bahwa empat anak tersebut mampu untuk mengancing baju dengan menggunakan teknik forward chaining dari metode rantai perilaku. Setelah diberikan intervensi, maka terjadi peningkatan keterampilan memakai baju berkancing. Indikator dari peningkatan tersebut adalah dua anak mampu untuk mengancing baju tanpa bantuan dan dua anak lainnya mampu mengancing baju dengan sedikit bantuan instruksi secara verbal. Dengan demikian, hasil penelitian ini membuktikan bahwa rantai perilaku dengan teknik forward chaining mampu meningkatkan keterampilan memakai baju berkancing pada anak sindrom Down.Kata Kunci: keterampilan, mengancing baju, rantai perilaku, sindrom DownBehavior Chains to Improve The Skill of Wearing Buttoned Clothes in Down Syndrome ChildrenAbstract. Down syndrome has a delay in terms of independence. one of which is buttoning a shirt. Buttoning of clothes is a daily activity which cannot be avoided. Therefore the purpose of this study is to improve the skills to wear buttoned clothes through the application of behavior chains in children with Down syndrome at SLB-C Medan. The subjects of this study were four children with Down syndrome (7 – 12 years) who have not been able to button his clothes. This study was used the ABA small-N experimental design. The effect of before-after intervention measured by using “prompt” as basis of assessment. The analysis of program effectiveness based on comparison obtained from baseline, intervention, and follow up. A therapy was given in 13 sessions. The results showed that the four children were able to button their clothes using the forward chaining technique (sequential steps for achieving targeted behavior) from the behavior chains method. After the intervention was given, there was an increase in the skills to wear buttoned clothes, where two children were able to button clothes without prompt and the other two children were able to button clothes with a verbal prompt. Therefore, the results of this study prove that behavior chains with forward chaining technique can improve the skill of wearing buttoned clothes for children with Down syndrome.Keywords: behavior chains, buttoning clothes, down syndrome, skillsArticle History:Received 5 November 2019Revised 1 February 2020Accepted 20 February 2020
SOSIALISASI PENTINGNYA MENGIKUTI PROGRAM WIRAUSAHA MERDEKA BAGI GEN Z DI ERA DIGITAL Wulandari, Rizki Ayu; Yani, Ari Soeti; Pravitasari, Endyastuti
Jurnal Pemberdayaan Nusantara Vol 3, No 2 (2023): Jurnal Pemberdayaan Nusantara
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/jpn.v3i2.7329

Abstract

ABSTRAKProgram kampus merdeka merupakan program yang dilakukan setiap tahun nya bagi mahasiswa semester 3-7. Program Kampus Merdeka merupakan inisiatif dari pemerintah Indonesia untuk memberikan kebebasan kepada mahasiswa dalam merancang kurikulum studi mereka sendiri. Tujuan utamanya adalah memberikan pengalaman belajar yang lebih fleksibel dan relevan dengan kebutuhan pasar kerja.Didalam kampus merdeka ada beberapa program seperti magang(MSIB),Pertukaran mahasiswa (PMM),Wirausaha Merdeka (WMK),Kampus Mengajar,dan sebagainya.Program ini sangat menarik karena akan terjalin sebuah komunikasi yang luas karena diikuti oleh seluruh PTN/PTS seluruh Indonesia.Salah satu program yang penting adalah Wirausaha Merdeka yang dimana kita dilatih untuk membuat sebuah bisnis yang berawal dari ide kreatif yang dikembangkan menjadi startup bisnis nyata.Kegiatan ini melibatkan 4 mahasiswa UTA’45 Jakarta yang berpartisipasi langsung di Universitas terpilih. Dengan dilaksanakannya sosialisasi ini mampu memberikan pandangan baru bagi mahasiswa untuk berpartisipasi kedalam program kewirausahaan kampus merdeka kedepanya dengan memberikan ide baru dalam berbisnis yang kemudian dikembangkan menjadi realisasi ide yang mampu menciptakan bisnis baru di era digitalKata Kunci : Sosialisasi , Program Wirausaha Merdeka,Digital