Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Analisis Kepatuhan Penggunaan Obat Antiepilepsi pada Pasien Epilepsi Rawat Jalan di RSD KRMT Wongsonegoro Semarang : Studi Potong Lintang Dini, Intan Rahmania Eka; Hanum, Nora Fauziah; Annisaa, Eva; Setiadianingati, Ragil
Generics: Journal of Research in Pharmacy Vol 4, No 2 (2024): Generics : Journal of Research in Pharmacy, Volume 4, Edisi 2, 2024
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/genres.v4i2.24383

Abstract

Epilepsi merupakan salah satu penyakit neurologis yang kronis sehingga berdampak terhadap kualitas hidup penderita dan membutuhkan biaya yang cukup banyak.  Kepatuhan merupakan salah satu faktor dalam menentukan keberhasilan terapi selain rasionalitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepatuhan serta hubungannya terhadap outcome klinis yaitu frekuensi kejang, Penelitian dilakukan pada pasien epilepsi rawat jalan di RSD Wongsonegoro kota semarang dengan desain cross sectional dengan jumlah sampel sebesar 46 pasien. Tingkat kepatuhan diukur dengan menggunakan kuisioner Medication Adherence Report scale (MARS 5) dan data dianalisis menggunakan fisher exact test .  Dari 46 pasien epilepsi rawat jalan didapatkan hasil kepatuhan tinggi sebesar 87% dan rendah sebesar 13%  dan hasil uji fisher exact menunjukan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kepatuhan dengan frekuensi  kejang (p=0,214).
Evaluasi Penggunaan Antibiotik Profilaksis dengan Metode ATC/DDD dan Gyssens pada Pasien Bedah Sesar (Sectio Caesarea) di RSUP Dr. Kariadi Semarang Arief, Nadia; Hardian, Hardian; Dini, Intan Rahmania Eka
Generics: Journal of Research in Pharmacy Vol 4, No 2 (2024): Generics : Journal of Research in Pharmacy, Volume 4, Edisi 2, 2024
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/genres.v4i2.22431

Abstract

Antibiotik profilaksis umumnya diberikan kepada pasien SC sebelum tindakan operasi agar mencegah terjadinya infeksi luka operasi. Penggunaan antibiotik profilaksis yang tidak rasional menjadi salah satu faktor terjadinya resistensi antibiotik, sehingga penting dilakukan evaluasi terhadap penggunaan antibiotik profilaksis guna mencegah terjadinya resistensi antibiotik dan infeksi luka operasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien SC di RSUP Dr. Kariadi Semarang tahun 2020. Penelitian dilakukan secara observasional dengan rancangan deskriptif, data diperoleh secara retrospektif melalui rekam medis pasien. Evaluasi dilakukan secara kuantitatif menggunakan metode ATC/DDD dan DU 90% serta kualitatif menggunakan metode Gyssens. Kuantitas penggunaan antibiotik profilaksis SC diperoleh nilai total DDD yaitu 65,74 DDD/100 patient-days. Antibiotik profilaksis yang termasuk DU 90% yaitu cefazolin (62,63 DDD/100 patient days). Kualitaspenggunaa antibiotik profilaksis diperoleh 15,52% termasuk kategori 0, dan 84,48% lainyatermasuk kategori I VI. Antibiotik dengan kuantitas penggunaan tertinggi sebagai profilaksis SC yaitu cefazolin. Kualitas penggunaan antibiotik profilaksis diperoleh 15,52% penggunaan antibiotik rasional, sedangkan 84,48% lainnya termasuk tidak rasional.
Uji Aktivitas Penyembuhan Luka Ekstrak Etanol Herba Meniran (Phyllanthus niruri L.) pada Kelinci Jantan (Oryctolagus cuniculus) Mufidah, Nabila; Sunarsih, Endang Sri; Dini, Intan Rahmania Eka
Generics: Journal of Research in Pharmacy Vol 3, No 1 (2023): Generics: Journal of Research in Pharmacy, Volume 3, Edisi 1, 2023
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/genres.v3i1.17362

Abstract

Luka merupakan kondisi patologi yang terjadi pada jaringan kulit dan membran mukosa jaringan lain. Tanaman meniran mengandung senyawa yang bermanfaat sebagai obat, khususnya untuk penyembuhan luka. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas penyembuhan luka sayat ekstrak etanol 96% herba meniran dan mengetahui kadar ekstrak etanol 96% herba meniran yang efektif di antara kadar 3%, 6%, dan 9% (b/v) dalam penyembuhan luka sayat pada kelinci jantan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan pengamatan selama 14 hari dengan pemberian obat 2 kali sehari. Uji statistika menggunakan uji Kruskal Wallis dan Uji Post-Hoc. Rata-rata waktu penyembuhan kelompok kontrol positif dengan ekstrak etanol 96% herba meniran kadar 3%, 6%, dan 9% tidak memiliki perbedaan signifikan karena memiliki hasil sig 1,00 (P > 0,05), sedangkan hasil rata-rata skor kriteria Nagaoka seluruh kelompok perlakuan tidak menunjukkan adanya perbedaan. Ekstrak etanol 96% herba meniran (Phyllanthus niruri L.) memiliki aktivitas penyembuhan luka sayat pada kelinci dan hasil statistika tidak menunjukkan perbedaan variasi kadar esktrak etanol 96% herba meniran untuk waktu penyembuhan dan total skor Nagaoka.
Evaluation of the Quantity and Quality of Antibiotic Use in Inpatient Pediatric Urinary Tract Infection (UTI) Patients at RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang Gusa, Putri Heryalien; Annisaa', Eva; Dini, Intan Rahmania Eka
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 13, No 3 (2024): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/dmj.v13i3.41447

Abstract

Background: Antibiotics are the main drug in the treatment of various infectious diseases. The high use of antibiotics can cause bacterial resistance to antibiotics so it is necessary to evaluate antibiotics both in quantity (amount of antibiotics used) and quality (accuracy of antibiotic use).Objective: This study was conducted to determine the quantity and quality of antibiotic use in pediatric urinary tract infection (UTI) patients hospitalized at KRMT Wongsonegoro Hospital Semarang.Methods: This study was a retrospective cross-sectional study. The study materials were medical records of pediatric UTI patients who were hospitalized at KRMT Wongsonegoro Hospital Semarang. Analysis was performed qualitatively using the Gyssens method and quantitatively using the ATC/DDD and DU90% methods.Results: There were 46 prescriptions from 43 pediatric UTI patients. The most commonly used single antibiotic was ceftriaxone (47.73%). Evaluation of the quantity of antibiotic use obtained the total DDD (Defined Daily Dose) value of pediatric UTI patients in the 2019-2022 period was 40.39 DDD/100 patient-days. Antibiotics that fall into the DU90% segment are ceftriaxone and cefotaxime. Evaluation of the quality of antibiotic use obtained 8 of antibiotic use is appropriate/wise.Conclusion: There is still inappropriate antibiotic use in pediatric UTI patients at KRMT Wongsonegoro Hospital in 2019-2022.
Analisis Kepatuhan Penggunaan Obat Antiepilepsi pada Pasien Epilepsi Rawat Jalan di RSD KRMT Wongsonegoro Semarang : Studi Potong Lintang Dini, Intan Rahmania Eka; Hanum, Nora Fauziah; Annisaa, Eva; Setiadianingati, Ragil
Generics: Journal of Research in Pharmacy Vol 4, No 2 (2024): Generics : Journal of Research in Pharmacy, Volume 4, Edisi 2, 2024
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/genres.v4i2.24383

Abstract

Epilepsi merupakan salah satu penyakit neurologis yang kronis sehingga berdampak terhadap kualitas hidup penderita dan membutuhkan biaya yang cukup banyak.  Kepatuhan merupakan salah satu faktor dalam menentukan keberhasilan terapi selain rasionalitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepatuhan serta hubungannya terhadap outcome klinis yaitu frekuensi kejang, Penelitian dilakukan pada pasien epilepsi rawat jalan di RSD Wongsonegoro kota semarang dengan desain cross sectional dengan jumlah sampel sebesar 46 pasien. Tingkat kepatuhan diukur dengan menggunakan kuisioner Medication Adherence Report scale (MARS 5) dan data dianalisis menggunakan fisher exact test .  Dari 46 pasien epilepsi rawat jalan didapatkan hasil kepatuhan tinggi sebesar 87% dan rendah sebesar 13%  dan hasil uji fisher exact menunjukan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kepatuhan dengan frekuensi  kejang (p=0,214).
Evaluasi Penggunaan Antibiotik Profilaksis dengan Metode ATC/DDD dan Gyssens pada Pasien Bedah Sesar (Sectio Caesarea) di RSUP Dr. Kariadi Semarang Arief, Nadia; Hardian, Hardian; Dini, Intan Rahmania Eka
Generics: Journal of Research in Pharmacy Vol 4, No 2 (2024): Generics : Journal of Research in Pharmacy, Volume 4, Edisi 2, 2024
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/genres.v4i2.22431

Abstract

Antibiotik profilaksis umumnya diberikan kepada pasien SC sebelum tindakan operasi agar mencegah terjadinya infeksi luka operasi. Penggunaan antibiotik profilaksis yang tidak rasional menjadi salah satu faktor terjadinya resistensi antibiotik, sehingga penting dilakukan evaluasi terhadap penggunaan antibiotik profilaksis guna mencegah terjadinya resistensi antibiotik dan infeksi luka operasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien SC di RSUP Dr. Kariadi Semarang tahun 2020. Penelitian dilakukan secara observasional dengan rancangan deskriptif, data diperoleh secara retrospektif melalui rekam medis pasien. Evaluasi dilakukan secara kuantitatif menggunakan metode ATC/DDD dan DU 90% serta kualitatif menggunakan metode Gyssens. Kuantitas penggunaan antibiotik profilaksis SC diperoleh nilai total DDD yaitu 65,74 DDD/100 patient-days. Antibiotik profilaksis yang termasuk DU 90% yaitu cefazolin (62,63 DDD/100 patient days). Kualitaspenggunaa antibiotik profilaksis diperoleh 15,52% termasuk kategori 0, dan 84,48% lainyatermasuk kategori I VI. Antibiotik dengan kuantitas penggunaan tertinggi sebagai profilaksis SC yaitu cefazolin. Kualitas penggunaan antibiotik profilaksis diperoleh 15,52% penggunaan antibiotik rasional, sedangkan 84,48% lainnya termasuk tidak rasional.
RELATIONSHIP OF OHA’S TREATMENT RATIONALITY WITH THERAPY TARGETS ACHIEVEMENT IN TYPE II DIABETES MELLITUS PATIENTS Rizky, Wardhiana Agung; Annisaa, Eva; Dini, Intan Rahmania Eka
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 9 No 3 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v9i3.1188

Abstract

Diabetes mellitus (DM) is the most common condition in Central Java. Irrational use of drugs can cause various problems, including increased disease morbidity and mortality rates, wasted health costs, and the emergence of undesirable effects. Therefore, this study was necessary to assess the rationality of the treatment. The aim was to describe the rationality of OHAs treatment and to achieve therapy targets, and to understand the relationship between OHA treatment rationality and therapy target achievement in patients with type 2 diabetes mellitus at primary health care in Wirosari District, Grobogan Regency. An analytical observational study used a cross-sectional design, purposive sampling, and chi-square test to establish relationships between variables. The rationale for treating OHAs in patients with type 2 diabetes mellitus at primary health care in Wirosari District, Grobogan Regency, is 47.67% rational and 52.33% irrational. Among the samples, 26.7% reached the therapeutic target, whereas 73.3% did not. The rationality of treating OHAs and achieving therapeutic targets was interconnected (p=0.014).  Keywords: HbA1C, rational treatment, therapeutic target, type 2 diabetes mellitus
Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat dan Faktor yang Memengaruhi di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Nasional Diponegoro Mumtaz, Ananda Rifda Fairuz; Annisaa', Eva; Dini, Intan Rahmania Eka
Generics: Journal of Research in Pharmacy Vol 5, No 1 (2025): Generics: Journal of Research in Pharmacy, Volume 5, Edisi 1, 2025
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/genres.v5i1.25582

Abstract

Waktu tunggu pelayanan resep obat termasuk salah satu indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Rumah Sakit pada unit standar farmasi dengan kriteria ≤30 menit untuk resep non racikan dan ≤60 menit untuk resep racikan. Pada kenyataannya waktu tunggu pelayanan resep obat tidak memenuhi SPM Rumah Sakit yang mengakibatkan pasien memilih untuk mengambil obat keesokan harinya, fenomena ini juga terjadi di Instalasi Farmasi Rawat Jalan RSND Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu tunggu pelayanan resep obat pasien rawat jalan dan mengetahui faktor yang memengaruhi waktu tunggu pelayanan resep pasien rawat jalan di Instalasi Farmasi RSND. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik menggunakan pendekatan cross sectional berdasarkan hasil observasi waktu tunggu pelayanan resep obat, serta sampel resep responden untuk mendapatkan data jenis pasien, jenis resep obat yang ditebus, dan jumlah item obat dalam resep. Hasil penelitian waktu tunggu pelayanan resep obat pasien rawat jalan di Instalasi Farmasi RSND 82,60% tidak sesuai standar. Hasil analisis menunjukkan faktor jenis resep (p=0,821), jenis pasien (p=0,583), dan jumlah item obat dalam resep (p=0,234) tidak memengaruhi lamanya waktu tunggu pelayanan resep obat di Instalasi Farmasi Rawat Jalan RSND. 
Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat dan Faktor yang Memengaruhi di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Nasional Diponegoro Mumtaz, Ananda Rifda Fairuz; Annisaa', Eva; Dini, Intan Rahmania Eka
Generics: Journal of Research in Pharmacy Vol 5, No 1 (2025): Generics: Journal of Research in Pharmacy, Volume 5, Edisi 1, 2025
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/genres.v5i1.25582

Abstract

Waktu tunggu pelayanan resep obat termasuk salah satu indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Rumah Sakit pada unit standar farmasi dengan kriteria ≤30 menit untuk resep non racikan dan ≤60 menit untuk resep racikan. Pada kenyataannya waktu tunggu pelayanan resep obat tidak memenuhi SPM Rumah Sakit yang mengakibatkan pasien memilih untuk mengambil obat keesokan harinya, fenomena ini juga terjadi di Instalasi Farmasi Rawat Jalan RSND Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu tunggu pelayanan resep obat pasien rawat jalan dan mengetahui faktor yang memengaruhi waktu tunggu pelayanan resep pasien rawat jalan di Instalasi Farmasi RSND. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik menggunakan pendekatan cross sectional berdasarkan hasil observasi waktu tunggu pelayanan resep obat, serta sampel resep responden untuk mendapatkan data jenis pasien, jenis resep obat yang ditebus, dan jumlah item obat dalam resep. Hasil penelitian waktu tunggu pelayanan resep obat pasien rawat jalan di Instalasi Farmasi RSND 82,60% tidak sesuai standar. Hasil analisis menunjukkan faktor jenis resep (p=0,821), jenis pasien (p=0,583), dan jumlah item obat dalam resep (p=0,234) tidak memengaruhi lamanya waktu tunggu pelayanan resep obat di Instalasi Farmasi Rawat Jalan RSND. 
Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Obat Golongan Penyekat Beta Pada Pasien Gagal Jantung di Rumah Sakit Daerah K.R.M.T Wongsonegoro Semarang Dini, Intan Rahmania Eka; Annisaa, Eva; Safira, Adella Ghalda
Generics: Journal of Research in Pharmacy Vol 5, No 2 (2025): Generics : Journal of Research in Pharmacy Volume 5, Edisi 2, 2025
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/genres.v5i2.25626

Abstract

Gagal jantung merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang ditandai dengan kegagalan memompa darah dan oksigen keseluruh tubuh. Salah satu terapi yang digunakan pada gagal jantung adalah antihipertensi, yaitu golongan penyekat beta. Ketidakrasionalan penggunaan penyekat beta akan menimbulkan berbagai macam terjadinya efek obat yang tidak diinginkan serta ketidaktercapaian target terapi. Penelitian ini bertujuan melakukan evaluasi rasionalitas penggunaan obat penyekat beta untuk memberikan gambaran penggunaan penyekat beta umumnya dan memberikan masukan untuk perbaikan penggunaan obat dimasa yang akan datang. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Daerah K.R.M.T Wongsonegoro Kota Semarang dengan rancangan penelitian cohort retrospektif. Sampel merupakan pasien gagal jantung rawat jalan yang menggunakan obat penyekat beta dan diambil dengan metode simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan 91% pasien gagal jantung di Rumah Sakit Daerah K.R.M.T Wongsonegoro tahun 2022 menggunakan obat golongan penyekat beta secara rasional.