Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengembangan Media Pembelajaran Audio Visual Dengan Teknik Tutorial Berbasis Kemampuan Konseptual Pada Mata Pelajaran Integral Diana, Ledi; Maharani, Anggita
Jurnal Derivat: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 6, No 1 (2019): Jurnal Derivat (Juli 2019)
Publisher : Pendidikan Matematika Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.388 KB) | DOI: 10.31316/j.derivat.v6i1.333

Abstract

Media pembelajaran merupakan alat bantu yang berfungsi  untuk menjelaskan sebagian dari keseluruhan program pembelajaran yang sulit dijelaskan seecara verbal ( Musfiqon, dalam Okto Ardiansyah, 2012). Matematika seringkali dianggap suatu hal yang menakutkan dikalangan siswa di sekolah karena identik dengan banyaknya konsep, khususnya pada materi integral dimana materi tersebut baru diperkenalkan pada siswa SMA sehingga siswa banyak yang mengalami kesulitan bahkan seringkali dirasakan sangat absrak sehingga dirasa kurang ada manfaatnya di kehidupan sehari-hari. Artikel ini merupakan hasil penelitian pengembangan produk dalam bentuk video tutorial pada materi integral untuk siswa SMA. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian ini memenfaatkan video tutorial sebagai media pembeajaran. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar penelitan ahli materi dan media terhadapmedia pembelajaran. Setelah media pembelejaran dibuat selanjutnya divalidasi oleh  tim ahli. Validasi dilakukan oleh satu ahli materi dan  ahi desain. Setelah media divalidasi dan direvisi kembali menemukan kelemahan maka selanjutnya akan diuji coba penggunaanya. Dari hasil analisis validasi terhadap video tutorial pada materi integral diperoleh 81,25. Ini artinya mediapembelajaran yang telah dibuat sesuai dengan tujuan penggunaan mediapembelajaran. Sehingga media pembelajaran ini bisa digunakan oleh guru Matematika SMA  khususnya pada pembelajaran materi integral. Kata Kunci: video tutorial, kemampuan konseptual
Analisis Kebijakan Restructuring, Reconditioning, Dan Rescheduling Dalam Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Bank Syariah Indonesia diana, ledi
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam Vol 10, No 2 (2024): JIEI : Vol.10, No.2, 2024
Publisher : ITB AAS INDONESIA Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/jiei.v10i2.12581

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor, kendala serta penerapan kebijakan penyebab restructuring, reconditioning, rescheduling dalam penyelesaian pembiayaan bermasalah di Bank Syariah Indonesia Kantor Cabang Pembantu Muara Bulian. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Faktor penyebab pembiayaan masalah di Kantor Bank Syariah Indonesia KCP Muara Bulian, cukup banyak yaitu: a) Faktor dari nasabah (seperti menurunnya usaha dan manajemen keuangan); b) Faktor dari Bank (seperti kesalahan analisa usaha, maintenance nasabah yang kurang tepat, dan pembiayaan yang salah); c) Faktor dari luar (seperti kebijakan pemerintah dan peristiwa atau tragedi bencana alam); 2) Penerapan kebijakan Restructuring, Reconditioning, Rescheduling dalam penyelesaian pembiayaan bermasalah di Bank Syariah Indonesia Kantor Cabang Pembantu Muara Bulian, antara lain melalui a) Penagihan; b) 3R (Restructuring, Reconditioning, Rescheduling); c) Lelang Hak Tanggungan; 3) Kendala pelaksanaan kebijakan dalam penyelesaian pembiayaan bermasalah di Bank Syariah Indonesia Kantor Cabang Pembantu Muara Bulian antara lain: a) pihak nasabah sulit sekali menyelasaikan administrasinya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan; b) debitur mampu memenuhi kewajiban, namun sengaja tidak menyelesaikan dan terkesan lari dari masalah; c) keterlambatan pembayaran terjadi karena kesalahan administratif atau karena nasabah lupa untuk melakukan pembayaran tepat waktu; d) Nasabah tidak sepenuhnya memahami kapan dan bagaimana harus membayar kredit; e) gangguan dalam transaksi perbankan elektronik dapat menyebabkan keterlambatan pembayaran; f) Terjadinya peristiwa tidak terduga di kehidupan nasabah.
Analisis Kebijakan Restructuring, Reconditioning, Dan Rescheduling Dalam Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Bank Syariah Indonesia diana, ledi
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam Vol. 10 No. 2 (2024): JIEI : Vol.10, No.2, 2024
Publisher : ITB AAS INDONESIA Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/jiei.v10i2.12581

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor, kendala serta penerapan kebijakan penyebab restructuring, reconditioning, rescheduling dalam penyelesaian pembiayaan bermasalah di Bank Syariah Indonesia Kantor Cabang Pembantu Muara Bulian. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Faktor penyebab pembiayaan masalah di Kantor Bank Syariah Indonesia KCP Muara Bulian, cukup banyak yaitu: a) Faktor dari nasabah (seperti menurunnya usaha dan manajemen keuangan); b) Faktor dari Bank (seperti kesalahan analisa usaha, maintenance nasabah yang kurang tepat, dan pembiayaan yang salah); c) Faktor dari luar (seperti kebijakan pemerintah dan peristiwa atau tragedi bencana alam); 2) Penerapan kebijakan Restructuring, Reconditioning, Rescheduling dalam penyelesaian pembiayaan bermasalah di Bank Syariah Indonesia Kantor Cabang Pembantu Muara Bulian, antara lain melalui a) Penagihan; b) 3R (Restructuring, Reconditioning, Rescheduling); c) Lelang Hak Tanggungan; 3) Kendala pelaksanaan kebijakan dalam penyelesaian pembiayaan bermasalah di Bank Syariah Indonesia Kantor Cabang Pembantu Muara Bulian antara lain: a) pihak nasabah sulit sekali menyelasaikan administrasinya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan; b) debitur mampu memenuhi kewajiban, namun sengaja tidak menyelesaikan dan terkesan lari dari masalah; c) keterlambatan pembayaran terjadi karena kesalahan administratif atau karena nasabah lupa untuk melakukan pembayaran tepat waktu; d) Nasabah tidak sepenuhnya memahami kapan dan bagaimana harus membayar kredit; e) gangguan dalam transaksi perbankan elektronik dapat menyebabkan keterlambatan pembayaran; f) Terjadinya peristiwa tidak terduga di kehidupan nasabah.