Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pelatihan Prokantor, Kantoria, Paduan Suara dan Vokal Grup di Jemaat GMIT Sion Uel dan GMIT Getsemani Oelbubuk Klasis Fatuleu Barat Snae, Patce Orianus; Huka, Relin Yosi; Nunumete, Lisa; Lenama, Hendrik; Nulik, Cici; Tamonob, Jeny Deo Gracia; Letma, Imanuel; Wadu, Ryanti Sari; Po, Anjel de Marissa; Sonbai, Jean Ivana; Feni, Nohiko; Linome, Juani; Tade, Brianzel; Tunu, Ronny; Talan, Noven; Adoe, Bayu; Neken, Yuden Tadius; Nafi, Nofi; Olang, Musa Sir; Wieligmans, Candid
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 10 (2024): Desember
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i10.1761

Abstract

Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) sangat mendukung pengembangan musik gereja, karena musik gereja memiliki peranan penting dalam ibadah lebih khusus dalam liturgi ibadah, oleh karena itu perlu dilakukan pembinaan secara intensif terhadap warga gereja. Untuk meningkatkan ketrampilan para pemusik gereja, maka perlu diadakan pelatihan musik gereja dengan baik dan benar seperti mengajari teknik dan strategi yang tepat ketika melayani dalam gereja. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu metode praktikum secara langsung dan metode ceramah. Pentingnya prokantor dan kantoria, dalam peribadahan, mengapa perlu adanya paduan suara dan vokal grup jemaat dalam gereja tersebut, bagaimana keterlibatannya dalam ibadah dan siapa yang harus mengambil peran pelayanan sebagai pemimpin paduan suara serta perlunya anggota paduan suara dan vokal grup yang memiliki kompetensi yang memadai. Berdasarkan dari hasil pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh Tim di Jemaat GMIT Sion Uel dan Jemaat GMIT Getsemani Oelbubuk, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata jemaat lebih khusus mereka yang terlibat secara langsung sebagai pemusik gereja masih kurang memahami tentang fungsi, peran dan tanggungjawabnya sebagai seorang pemusik gereja, Para pemusik masih mengandalkan felling sebagai bentuk untuk menafsirkan bahkan memainkan partiture yang ada, Hampir keseluruhan pemain musik gereja tidak mengatur proses latihan.
ETHNOMUSICOLOGY OF TUAK SONG IN HELEBEIK VILLAGE, LOBALAIN DISTRICT, ROTE NDAO DISTRICT Huka, Relin Yosi; Selan, Dominggus Y.; Ndolu, Welsi Susana; Bana, Albert Josua
Acintya Vol. 17 No. 1 (2025)
Publisher : Institut Seni Indoensia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/acy.v17i1.7548

Abstract

This research raises the theme of art in culture. Art and culture are an important part of traditional community life. People consider art and culture to be part of their lives. The people of Rote Ndao, especially in Helebeik village, Lobalain subdistrict, generally have unique artistic characteristics related to the process of tapping Nira water. This is related to the singing that is done before the tapping process begins. This song is usually referred to as a lament or request to the authority so that the wiretapping can be carried out well and get maximum results. This song is also an expression of gratitude for the blessings that the people of Rote Ndao always enjoy. This research is a form of Ethnomusicology research.
Musik Moderasi: Konsep Bermusik dalam Keberagaman di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur Huka, Relin Yosi; Tabun, Andrean
Danum Pambelum: Jurnal Teologi dan Musik Gereja Vol 4 No 1 (2024): DPJTMG: Mei
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54170/dp.v4i1.328

Abstract

In general, music can live in the community of human life both culturally, ethnically and religiously and develop according to the needs of the culture, ethnicity and religion itself. In a more general context, it can also be interpreted that music can also be a unifying tool in uniting various differences of opinion. Moderation is the concept of adjusting an atmosphere in relation to providing an understanding of equality and balance in interpreting the basics of a good life in pluralism. Pluralism in this context is associated with the growing religious diversity in the city of Kupang, East Nusa Tenggara. Music can unite and become a means of uniting various religions in responding to national contexts that are different but still one. This research takes the concept of moderation in music as a means to provide space for expression in the context of pluralism.
Paduan Suara Gereja dalam Konteks Pendidikan dan Pelayanan Huka, Relin Yosi
Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH) Vol 5 No 1 (2023): JIREH: Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili dan Kejuruan (STTIK) Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37364/jireh.v5i1.149

Abstract

Music is an important part of worship because it is a tool that helps people to focus on worship. Related to this, music has functioned as a medium for people to get closer to God, both vocal and instrumental music. Vocal music involving a choir has a special character that needs to be addressed in terms of management and in the training process for improving the quality of singing. A choir is a form of group music that requires seriousness in its management. This study raises this topic related to how to manage the choir in the concept of education which is directed at improving the quality of service. This is done because the choir singers must place themselves as part of servants who have the duty to serve worship and not just as a show. The research method used is the descriptive qualitative research method. Musik merupakan bagian penting dalam peribadahan karena merupakan sarana yang membantu umat untuk fokus di dalam peribadahan. Terkait dengan hal tersebut maka music memiliki fungsi sebagai media umat untuk mendekatkan dirinya dengan Tuhan baik itu music vokal maupun instrumental. Musik vokal yang di dalamnya melibatkan paduan suara mempunyai karakter khusus yang perlu dibenahi baik secara manajemen maupun proses pelatihan peningkatan mutu bernyanyi. Paduan suara adalah bentuk bermusik secara berkelompok yang membutuhkan keseriusan di dalam pengelolannya. Penelitian ini mengangkat topik ini berkaitan dengan bagaimana mengelola paduan suara dalam konsep Pendidikan yang diarahkan kepada peningkatan kualitas pelayanan. Hal ini dilakukan karena pnyanyi paduan suara harus menempatkan dirinya sebagai bagian dari para pelayan yang memiliki tugas untuk melayani peribadahan dan bukan hanya sebagai pertunjukan saja. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif.