Epina Felizita
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN KECELAKAAN PADA BALITA (ANTICIPATORY GUIDANCE) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BASUKI RAHMAD KOTA BENGKULU TAHUN 2016 ., sudiyanto; Daud, Tarmizi; Felizita, Epina
Journal of Nursing and Public Health Vol 5 No 1 (2017)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.23 KB) | DOI: 10.37676/jnph.v5i1.556

Abstract

Kecelakaan menjadi masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang dan merupakan penyebab utama kematian diperkirakan setiap tahunnya di Indonesia hampir 1 juta anak meninggal dalam kecelakaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang terkait dengan perilaku pencegahan kecelakaan pada balita (antisipatif bimbing) di Puskesmas Basuki Rahmat Kota Bengkulu pada tahun 2016. Metode penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik, dengan menggunakan rancangan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu dengan balita di Puskesmas Basuki Rahmat pada tahun 2014 sebanyak 1097 orang dengan sampel sebanyak 92 responden yang diambil dengan teknik accidental sampling. Analisis data menggunakan Chi square pada tabel distribusi frekuensi dan bivariat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hampir sebagian besar responden (40,2%) memilliki sikap tidak baik terhadap pencegahan kecelakaan pada bayi, sebagian besar responden (26,1%) memiliki pendidikan dasar, sebagian kecil responden (25,0%), kurang pengetahuan, hampir setengah responden (37,0%), memiliki sikap kurang baik, ada hubungan tentang pendidikan, pengetahuan dan perilaku ibu dengan pencegahan kecelakaan pada bayi di Puskesmas Basuki Rahmat Kota Bengkulu 2016. Pencegahan dapat dilakukan dengan cara meningkatkan sosialisasi tentang sarana dan pencegahan kecelakaan pada bayi ke masyarakat, terutama pada wanita yang memiliki balita.
APAKAH KEBIASAAN MINUM TEH BERISIKO MENDERITA ANEMIA PADA IBU HAMIL (STUDI DI WILAYAH PUSKESMAS NUSA INDAH KOTA BENGKULU) ., darmawansyah; felizita, epina; muryaningrum, kartika
Journal of Nursing and Public Health Vol 5 No 2 (2017)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.717 KB) | DOI: 10.37676/jnph.v5i2.558

Abstract

Latar belakang: Anemia pada ibu hamil sangat terkait dengan kematian ibu dan bayi dan morbiditas, termasuk risiko keguguran, kematian, prematuritas dan berat lahir rendah. Kasus anemia pada ibu hamil di Kota Bengkulu selalu meningkat sejak 2013 sebanyak 168 kasus hingga 2016 sebanyak 1.162 kasus. Puskesmas Nusa Indah adalah jumlah kasus Anemia tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa kebiasaan minum teh berisiko anemia pada wanita hamil di Puskesmas Kerja Nusa Indah Kota Bengkulu. Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Sampel penelitian ini adalah 84 responden. Variabel bebas dari penelitian ini adalah kebiasaan minum teh dan variabel terikatnya adalah kejadian anemia. Analisis data menggunakan uji chi square dan Prevalence Odd Ratio bersamaan dengan Interval Keyakinan. Hasil: Hasil statistik menunjukkan bahwa kebiasaan minum teh merupakan faktor risiko terjadinya Anemia pada Wanita hamil, dengan nilai P = 0,001, POR = 13,9, 95% CI = 4,8-40,2. Ini berarti bahwa wanita hamil yang memiliki kebiasaan minum teh ≥ 2 kali sehari memiliki risiko 13,9 kali menderita anemia dibandingkan dengan kebiasaan minum teh <2 kali sehari. Kebiasaan minum teh berisiko anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Nusa Indah Kota Bengkulu.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL  DI PUSKESMAS PENURUNAN KOTA BENGKULU TAHUN 2018 Diniarti, Fiya; Felizita, Epina; ., Hasanudin
Journal of Nursing and Public Health Vol 7 No 1 (2019)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.366 KB) | DOI: 10.37676/jnph.v7i1.785

Abstract

Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual baik secara vaginal, anal dan oral. Berdasarkan data Kemenkes 2012 didapatkan kasus IMS sebanyak 140.803 kasus, data dari Dinas Kesehatan Kota Bengkulu jumlah kasus IMS pada WPS sebanyak 148 kasus, dan Data laporan tahunan di UPTD Puskesmas Penurunan Kota Bengkulu ditahun 2017 sebanyak 86 kasus. Tujuan penelitian Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan kejadian infeksi menular seksual (IMS) di wilayah kerja Puskesmas Penurunan Kota Bengkulu Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif secara analitik, analisa data Univariat dan Bivariat dengan jenis desain Cross Sectional.Jumlah sampel 88 responden dengan teknik pengambilan sampel secara Accidental Sampling dengan menggunakan instrument kuesioner, uji Chi-square, dan pengolahan data menggunakan SPSS 16.0. Hasil Penelitian ini didapatkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan kejadian Infeksi menular seksual (IMS). Berdasarkan hasil uji statistic Chi square p=0,00<α (0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hubungan antara pengetahuan dengan kejadian Infeksi menular seksual (IMS). Saran bagi Puskesmas agar dapat memberikan informasi kepada masyarakat terkait penanggulangan penyakit IMS melalui media offline dan online secara kontinue dan sustainable.
PENGARUH KEPADATAN HUNIAN RUMAH DENGAN KEJADIAN TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BASUKI RAHMAD KOTA BENGKULU TAHUN 2019 Diniarti, Fiya; Felizita, Epina; ., Hasanudin
Journal of Nursing and Public Health Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.702 KB) | DOI: 10.37676/jnph.v7i2.905

Abstract

Latar Belakang: TB Paru telah membunuh 1,5 juta orang. 58% kasus TB dunia diantaranya terdapat di Asia Tenggara dan Pasifik Barat. Indonesia menempati posisi terbesar kedua kasus TB setelah India (23%) yaitu sebesar 10%. Di Indonesia, diperkirakan prevalensi TB untuk semua tipe TB adalah 505.614 kasus per tahun, 244 per 10.000 penduduk dan 1447 per hari. Insidensi kasus baru 236.029 per tahun, 102 kasus per 10.000 penduduk, dan 647 per hari. Insidensi kasus TB yang mengakibatkan kematian 91.369 per tahun, 30 kasus per 1000 penduduk, dan 250 per hari dalam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis determinan kejadian TB Paru. Metode penelitian : Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain case control study. Data dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner pada 40 responden TB Paru (BTA +) dan 40 responden TB Paru (BTA -) di Wilayah Kerja Puskesmas Basuki Rahmad Kota Bengkulu. Teknik pengambilan sampel simple random sampling.Hasil Penelitian : Sebagian besar responden pada kelompok kasus memiliki kepadatan hunian yang tidak memenuhi syarat (>2 orang per 8 m2). Hasil analisis bivariat ada hubungan antara kepadatan hunian dengan kejadian TB Paru p (0,007).Saran : Disarankan kepada pihak Dinas Kesehatan dan Puskesmas Basuki Rahmad Kota Bengkulu untuk melakukan deteksi dini TB Paru dan promosi kesehatan mengenai TB Paru secara kontinu dan berkelanjutan agar pengetahuan masyarakat mengenai TB Paru (penularan, pencegahan, dan pengobatan) dapat meningkat dan mengurangi resiko penyakit TB Paru.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Skabies Di Asrama Putra Pondok Pesantren Pancasila Bengkulu Tahun 2019 Kartika Murya Ningrum; Epina Felizita
JMNS Vol. 3 No. 2 (2021): Edisi November 2021
Publisher : Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The health system in Indonesia needs a platform that can build and improve the education system and health services not only in cities but also in remote areas. It is supported by one of the state universities in Indonesia, namely Padjadjaran University which is one of the universities that has the feasibility of human resources and other support for the implementation of PKM activities. The purpose of this Community Service activity, Padjadjaran University wants to develop one of the guided villages of Padjadjaran University, namely Arjasari Village so that the community is more concerned about tackling health problems, especially cancer because its spread has undermined even rural communities. The method used is health education and early detection of cervical cancer which is held free of charge for women in Arjasari Village. The results of this PKM show that the age characteristics of women who attend counseling and early examination of cervical Ca are 46-55 years old as many as 23 people (38.33%).
Hubungan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dan Fisik Rumah Dengan Kejadian Ispa Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Beriang Tinggi Kabupaten Kaur Tahun 2021 Zolendo, Nano Setiawan; Felizita, Epina; Suyanto, Jifri
Journal Hygeia Public Health Vol 1 No 1 (2022): Desember
Publisher : Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jhph.v1i1.3511

Abstract

Upper respiratory tract infection (ARI) is a problem of acute inflammation of the upper and lower respiratory tract. Acute respiratory infections are caused by viruses or bacteria. Data from the world health organization in 2020 there are approximately 960,000 children under five who died and this was caused by ISPA (WHO, 2020). The prevalence of ARI in children under five by province based on basic health research in 2018 in Bengkulu province was 14% of 100,000 residents (RI Ministry of Health, 2018). And based on data from the Kaur District Health Office the number of ISPA sufferers in 2020 was 1,486 (Kaur District Health Office, 2020). This research uses a descriptive quantitative research type with an analytic survey research method using a Cross Sectional design. This research was conducted by collecting data and direct observation of the respondents at the same time. The population that has been studied is all mothers who have toddlers in the Beriang Tinggi Working Area, Kaur Regency in 2021, totaling 354 mothers who have toddlers. The sampling technique in this study is the snowball sampling technique. So the sample in this study were 188 mothers. The results of this study are that there is a relationship between clean and healthy living behavior and the incidence of respiratory infections in toddlers in the Working Area of the Beriang Tinggi Health Center, Kaur Regency, in 2021, there is a relationship between home ventilation and the incidence of respiratory infections in toddlers in the Work Area, Beriang Tinggi Health Center, Kaur Regency, in 2021, there is a relationship between the floor of the house with the incidence of respiratory infections in toddlers in the Working Area of the Beriang Tinggi Health Center, Kaur Regency in 2021 and there is a relationship between the walls of the house and the incidence of respiratory infections in toddlers in the Work Area of the Beriang Tinggi Health Center, Kaur Regency in 2021. It is hoped that the study program results from this research can be developed and added to insight and can add knowledge to other students
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit Skabies Di Asrama Putra Pondok Pesantren Pancasila Bengkulu Tahun 2019 Kartika Murya Ningrum; Epina Felizita
Journal Of Midwifery And Nursing Studies Vol. 3 No. 2 (2021): Edisi November 2021
Publisher : Akademi Kebidanan Tahirah Al Baeti Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The health system in Indonesia needs a platform that can build and improve the education system and health services not only in cities but also in remote areas. It is supported by one of the state universities in Indonesia, namely Padjadjaran University which is one of the universities that has the feasibility of human resources and other support for the implementation of PKM activities. The purpose of this Community Service activity, Padjadjaran University wants to develop one of the guided villages of Padjadjaran University, namely Arjasari Village so that the community is more concerned about tackling health problems, especially cancer because its spread has undermined even rural communities. The method used is health education and early detection of cervical cancer which is held free of charge for women in Arjasari Village. The results of this PKM show that the age characteristics of women who attend counseling and early examination of cervical Ca are 46-55 years old as many as 23 people (38.33%).