Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PEMBERANTASAN BUTA HURUF MELALUI ZONA LITERASI TERPADU DI DESA RAPAH OMBO M. Bambang Edi Siswanto; Emy Yunita Rahma Pratiwi; Sayid Ma’rifatulloh; Muhammad Nuruddin; Indah Mei Dwi Astuti
Discovery Vol 5 No 1 (2020): Discovery Vol. 5 No. 01 Tahun 2020 Edisi Maret
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Hasyim Asy'ari (Unhasy)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.43 KB) | DOI: 10.33752/discovery.v5i1.659

Abstract

Dusun Rapah Ombo merupakan salah satu dusun yang tertinggal di Kabupaten Jombang,ketertinggalan itu diakibatkan oleh tidak adanya media kemajuan globalisasi yang bisa diaksesoleh warga yang disebabkan oleh tidak adanya suplay listrik yang mencukupi, tidak adanya sinyaltelepon genggam, serta jauh dan sulitnya akses jalan menuju Dusun Rapah Ombo. Bila diukur,jarak dari pusat Kabupaten Jombang menuju Dusun Rapah Ombo sekitar 35 Km arah barat dayadan dapat ditempuh dalam waktu 3 jam dikarenakan sulitnya medan naik turun menyusuripegunungan kapur yang terjal. Secara ekonomi dusun Rapah Ombo yang terdiri dari 73 kepalakeluarga bisa dikatakan dusun yang sejahtera dengan pendapatan per-kapita yang telah cukupdengan tingkat homogenitas yang komunal untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.Mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai petani dan peternak. Berdasar hasil pengamatan yangtelah kami lakukan, kami dapat menarik kesimpulan bahwa yang dibutuhkan saat ini olehmasyarakat Rapah Ombo adalah peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), terutama programpemberantasan buta huruf melalui metode pembentukan zona literasi terpadu, mengingat masihbanyaknya warga yang kurang bisa membaca dan menulis. Berangkat dari kenyataan tersebut kamimerumuskan permasalahan yang akan diungkap yaitu, bagaimanakah penerapan zona lliterasiterpadu, di dusun Rapah Ombo dalam pelaksanaan program ini. Dari hasil analisis menyatakanbahwa Pemberantasan Buta Huruf Melalui Pembentukan Zona Literasi Terpadu di Dusun RapahOmbo Kabupaten Jombang dinyatakan berhasil. Dibuktikan dengan meningkanya jumlahmasyarakat Rapah Ombo yang lihai dalam membaca.
PELATIHAN TARI KREASI SEBAGAI PENINGKATAN KOMPETENSI GURU MI/PAUD/RA RADEN FATAH Emy Yunita Rahma Pratiwi; Ratih Asmarani; Evita Widiyati; Muhammad Nuruddin; Claudya Zahrani Susilo
ABIDUMASY Vol 1 No 2 (2020): Edisi Oktober
Publisher : LPPM UNIVERSITAS HASYIM ASY'ARI TEBUIRENG JOMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: This community service is one of the education services to the community,which is one of the programs in the field of KKNT of UNHASY Tebuireng Jombangstudents in Kedungbogo Village, Ngusikan District, Jombang Regency. One of those isconducting a dance training at Raden Fatah. The results of the study were: there is a lackof understanding of the concept and the importance of cultural arts education inclassroom learning in terms of students’ character development into humanisticcharacters through creativity, sense, and intention. The method used in implementing thiscommunity service is as follows: a) partner Situation Analysis, b) literature study, c)preparation of material to be presented as a problem solution, d) testing the results, e)revision products, f) the training implementation, and g) Regular mentoring.Based onthose problems, it can be concluded that a) there must be an improvement in skills andcompetence of teachers related to the teaching and learning process in the schoolsenvironments, b) this training (community service) is expected to make teachersunderstand the concept and the importance of cultural arts education c) there must be adevelopment of students’ character to become humanistic character through creativity,taste, and initiative, displaying an attitude of appreciation for cultural arts, displayingcreativity through cultural arts, and increase the participation of cultural arts events at thelocal, regional and global levels.Keywords: Dance, Competency, Professional, Teacher, Raden FatahAbstrak: Pengabdian ini merupakan salah satu pengabdian perguruan tinggi kepadamasyarakat, yaitu salah satu program di bidang pendidikan KKNT mahasiswa UNHASYTebuireng Jombang di Desa Kedungbogo Kecamatan Ngusikan Kabupaten Jombang,diantaranya melaksanakan Pelatihan Tari di Raden Fatah. Hasil analisis yang ditemukanadalah: Kurang adanya pemahaman konsep dan pentingnya pendidikan seni budayapada pembelajaran di kelas sehingga kurang dalam hal pengembangan karakter pesertadidik menjadi manusia yang humanistis melalui olah cipta, rasa, dan karsa. Metodepelaksanaan PKM adalah sebagai berikut: a) Analisis Situasi Mitra, b) Pengkajianpustaka c) Penyusunan materi sebagai solusi masalah, d) Uji coba, e) Revisi produk, f)Pelaksanaan pelatihan, dan g) Pendampingan berkala. Berdasarkan permasalahantersebut maka dapat disimpulkan bahwa perlu adanya a) peningkatan keterampilanmaupun kompetensi guru yang berkaitan dengan proses belajar mengajar di lingkunganSekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah maupun PAUD/RA perlu ditingkatkan. b) adanyapelatihan dalam PKM ini diharapkan menjadikan guru memahami konsep dan pentingnyapendidikan seni budaya c) mengembangkan karakter peserta didik menjadi manusia yanghumanistis melalui olah cipta, rasa, dan karsa, menampilkan sikap apresiasi terhadap senibudaya, menampilkan kreativitas melalui seni budaya, dan meningkatkan peran serta senibudaya pada tingkat lokal, regional dan global.Kata Kunci: Tari, Kompetensi, Professional, Guru, Raden Fatah
Dinamika musiman distribusi pertumbuhan ikan tapah di perairan sungai Jelai Kabupaten Sukamara Muhammad Nuruddin; Sulmin Gumiri; Liswara Neneng
Journal of Environment and Management Vol. 2 No. 2 (2021): Journal of Environment and Management
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Palangka Raya dan (and) Ikatan Ahli Teknik Penyehatan dan Teknik Lingkungan Indonesia (IATPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/jem.v2i2.2940

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui dinamika distribusi pertumbuhan ikan tapah (Wallago leeri) berdasarkan periode musim hujan dan musim kemarau. Metode penelitian ini dengan menentukan jumlah tangkapan ikan tapah dari setiap perangkap, mengidentifikasi distribusi pertumbuhan ikan tapah berdasarkan periode musim, sehingga dari data tersebut dapat mendeskripsikan dinamika distribusi pertumbuhan ikan tapah dalam setiap kawasan yang telah ditentukan. Berdasarkan periode yang ditentukan, bulan Februari yang bertepatan dengan musim hujan ditemukan ikan tapah dengan jumlah yang lebih banyak, terutama di kawasan anak sungai (Sungai Keramat), ukuran yang mendominasi adalah panjang 35 cm dan bobot 300 gram. Bulan Juni bertepatan dengan musim kemarau ditemukan ikan tapah dengan jumlah yang menurun dibandingkan periode musim hujan, kawasan anak sungai menjadi kawasan yang ditemukan ikan tapah lebih banyak dari kawasan lain, ukuran yang mendominasi adalah panjang 40 cm dan bobot 700 gram. Dinamika distribusi pertumbuhan ikan tapah mulai bulan Februari hingga Juni 2020, menunjukan ukuran ikan tapah yang ditemukan di kawasan anak sungai hampir sama. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa kawasan anak sungai menjadi habitat ikan tapah selama masa pemijahan atau beregenerasi.
BATIK JUMPUTAN BAGI GURU TAMAN KANAK-KANAK Muhammad Nuruddin; Ratih Asmarani; M. Bambang Edi Siswanto
ABIDUMASY Vol 3 No 1 (2022): EDISI MARET
Publisher : LPPM UNIVERSITAS HASYIM ASY'ARI TEBUIRENG JOMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/abidumasy.v3i1.2376

Abstract

Abstract: At the kindergarten, learning is based on 6 aspects in the form of physical, motor, emotional, social, artistic, moral, cognitive and language aspects. One way to realize this is by making batik. There are various techniques on how to make batik, according to the service team, jumputan batik is the most appropriate one to use. Jumputan batik art can improve and develop children's fine motor skills. Steps taken by hands-on practice of making jumputan batik. In general, the service team provides theories to gain insight and knowledge about the art of batik, especially the jumputan batik technique and various jumputan batik motifs that can be formed. The next step, all partisipan divided the participants into small groups, each group of 5 teachers and accompanied by 1 service team. The practice was carried out independently, then the service team asked each group to present their work and explain the jumputan technique of picking them up so that the motif was formed. The final activity is an evaluation. In general, this service activity went smoothly in accordance with the expectations of the service team.Abstrak: Pada masa taman kanak-kanak, pembelajaran didasarkan pada 6 aspek yang berupa aspek fisik motorik, emosi, sosial, seni, moral, kognitif dan bahasa. Salah satu cara untuk merealisasikan hal tersebut adalah dengan membatik. Terdapat bermacam-macam Teknik cara membatik, menurut tim pengabdi batik jumputan adalah yang paling tepat digunakan. Seni membatik jumputan dapat meningkatkan dan mengembangkan kemampuan motorik halus anak. Langkah yang dilakukan dengan praktik secara langsung membuat batik jumputan. Secara umum tim pengabdi memberikan teori guna menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang seni membatik terutama teknik batik jumputan serta beragam motif batik jumputan yang dapat dibentuk. Langkah selanjutnya tim membagi peserta ke dalam kelompok-kelompok kecil, setiap kelompok 5 orang guru dan didampingi oleh 1 orang tim pengabdi. Praktik secara mandiri dilakukan, kemudian tim pengabdi meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil karyanya serta menjelaskan Teknik menjumputnya sehingga terbentuk motif tersebut. Kegiatan akhir berupa evaluasi. Secara umum kegiatan pengabdian ini berjalan dengan lancar sesuai dengan harapan tim pengabdi.
SEKOLAH RAKYAT DI DUSUN RAPAH OMBO MELALUI KEGIATAN SUPER CAMP M. Bambang Edi Siswanto; Ratih Asmarani; Muhammad Nuruddin
ABIDUMASY Vol 3 No 1 (2022): EDISI MARET
Publisher : LPPM UNIVERSITAS HASYIM ASY'ARI TEBUIRENG JOMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/abidumasy.v3i1.2380

Abstract

Abstract: This research was carried out on the basis of the awareness of the devotees who were moved by their enthusiasm for the people of the Rapah Ombo hamlet. This activity is a unique activity that has never existed in the village so that residents and children are very enthusiastic about participating in this activity. This activity was carried out in the hamlet of Rapah Ombo which is a partner in this service activity, which is one of the hamlets left behind in Jombang Regency because of the difficulty of road access to Dusun Rapah Ombo. This activity is carried out through the Community Learning method or learning community known as the People's School with a Super Camp approach which is a more familiar designation in the ears of the Rapah Ombo community. The results of this study are community service which has been carried out by 60 participants who were divided into 12 groups, each group of 5 people, each group prepared 1 tent, the participants took part in this activity until the end which was closed in the morning with outbound activities and distribution. gifts as an appreciation for their enthusiasm for participating in this activity. This activity is important to continue because it has made the people of the rapah ombo hamlet go viral because it has changed the civilization that initially studied only indoors, now becomes more enthusiastic because they can learn while playing with a tent as a place for them to take shelter.Keywords: People's School, Super Camp, Rapah OmboAbstrak: Pengabdian ini dilaksanakan atas dasar kesadaran dari pengabdi sebagai pemerhati keilmuan yang tergugah semangatnya kepada masyarakat dusun Rapah Ombo kegiatan ini merupakan kegiatan unik yang belum pernah ada di desa tersebut sehingga warga dan anak -anak sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Kegiatan ini di laksanakan di dusun rapah ombo yang merupakan mitra dalam kegiatan pengabdian ini, merupakan salah satu dusun yang tertinggal di Kabupaten Jombang sulitnya akses jalan menuju Dusun Rapah Ombo. Kegiatan ini di lakukan melalui metode learning Community atau masyarakat belajar yag di kenal dengan sebutan Sekolah Rakyat dengan pendekatan Super camp yang merupakan sebutan yang lebih femilier di telinga ,masyarakat rapah ombo. Adapun hasil dari Pengabdian ini adalah Pengabdian masyarakat yang telah di lakukan 60 peserta yang di bagi menjadi 12 kelompok setiap kelompok ada 5 orang yang setiap kelompok di siapkan 1 tenda, para peserta mengikuti kegiatan ini hingga selesai yang pagi nya di tutup dengan kegiatan outbond dan pembagian hadiah sebagai apresiasi atas semangat mereka mengikuti kegiatan ini. Kegiatan ini penting untuk terus diadakan karena menjadikan masyarakat dusun rapah ombo menjadi viral karena mengubah peradaban yang awalnya belajar hanya dalam ruangan sekarang menjadi lebih semangat karena bisa belajar sambil bermain dengan tenda sebagai tempat mereka berteduh.Kata kunci: Sekolah Rakyat, Super Camp, Rapah Ombo