Rahayu, Imaniah Kusuma
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

HAMBATAN DALAM PROSES PENANAMAN NASIONALISME PADA MAHASISWA DI KAWASAN Rahayu, Imaniah Kusuma
Harmony : Jurnal Pembelajaran IPS dan PKN Vol 5 No 2 (2020): Volume 5 Nomor 2 November 2020
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/harmony.v5i2.42508

Abstract

This study aims to determine the obstacles in the process of planting nationalism among students in border areas. This research is a qualitative descriptive study because it explains the inhibiting factors that influence the process of cultivating nationalism among students in border areas. The research subjects were 25 students who took the Writing 1 course. The results showed that the obstacles in the process of planting nationalism were competency barriers, curriculum obstacles, and infrastructure and facilities obstacles. Meanwhile, students do not experience family barriers. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hambatan dalam proses penanaman nasionalisme pada mahasiswa di kawasan perbatasan. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif karena bersifat menjelaskan faktor-faktor penghambat yang mempengaruhi dalam proses penanaman nasionalisme pada mahasiswa di kawasan perbatasan. Subjek penelitian adalah 25 orang mahasiswa yang mengambil mata kuliah Menulis 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hambatan yang terdapat dalam proses penanaman nasionalisme diantaranya adalah hambatan kompetensi, hambatan kurikulum, dan hambatan sarana dan prasarana. Sedangkan hambatan keluarga tidak dialami oleh mahasiswa.
Kearifan Lokal Timor sebagai Sumber Bahan Ajar Teks Deskripsi untuk Siswa SMP Kharisma, Giri Indra; Rahayu, Imaniah Kusuma
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol 11, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v11i1.29114

Abstract

Penelitian ini menghasilkan produk berupa buku teks yang bertujuan untuk memfasilitasi siswa dalam belajar memahami hingga memproduksi teks deskripsi. Seluruh bacaan yang tersaji dalam buku tersebut mendeskripsikan tentang kearifan lokal yang ada di Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini menggunakan model pengembangan 4D yang memiliki 4 tahap, yakni: penetapan, perancangan, pengembangan, dan penyebarluasan.   Berdasarkan hasil validasi para ahli dan praktisi, diketahui bahwa buku ajar yang dikembangkan memperoleh persentase lebih dari 85% dengan kategori sangat layak untuk diimpelementasikan. Hasil ujicoba produk yang dilakukan kepada siswa juga menunjukkan respon yang sangat baik karena memperoleh persentase kelayakan sebesar 92% dengan kategori sangat layak.Kata Kunci: Teks Deskripsi, Bahan Ajar, Kearifan Lokal, Timor
Revitalisasi Cerita Rakyat Masyarakat Timor Sebagai Penguatan Nilai Pendidikan Karakter Pada Era Tatanan Kehidupan Baru Rejo, Uman; Rahayu, Imaniah Kusuma; Kharisma, Giri Indra
Jurnal Sastra Indonesia Vol 11 No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsi.v11i1.51457

Abstract

Abstrak Artikel hasil penelitian ini bertujuan untuk merevitalisasi berbagai bentuk cerita rakyat masyarakat Timor yang penuh dengan nilai kearifan lokal dan muatan pendidikan karakter yang relevan diterapkan sampai sekarang. Selama ini, berbagai bentuk cerita rakyat sebagai produk budaya yang ada di daratan Timor tidak terdokumentasi dengan baik. Agar cerita rakyat tersebut tidak hilang oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat, maka berbagai upaya merevitalisasi dibutuhkan. Upaya tersebut dimulai dengan menginventarisasi, mengklasifikasikan, mengkaji, dan menggali nilai-nilai kultural yang terkandung di dalam teks cerita rakyat, baik nilai kearifan lokal maupun pendidikan karakternya. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan bentuk, fungsi, dan makna dalam lingkup kajian kelisanan sastra. Metode penelitian menggunakan grounded theory dan jenis penelitiannya deskriptif kualitatif. Sumber data cerita rakyat didapat dari kabupaten Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, Belu, dan Malaka. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, simak-catat, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan content analysis. Untuk menguji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi data. Hasil dan bahasan menunjukkan sebagai berikut. Pertama, berdasarkan bentuk revitalisasi cerita rakyat masyarakat Timor ditemukan berbagai macam karakter melalui tokoh-tokoh yang terkandung di dalam cerita rakyat, yakni antagonis dan protagonis dengan berbagai variasinya. Berbagai karakter tersebut akan digunakan untuk menggali secara radikal, fungsi dan makna yang direpresentasikan secara tersirat dalam cerita rakyat ini. Kedua, fungsi cerita rakyat masyarakat Timor dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi fungsi pendidikan, sosial, agama, budaya, politik, dan ekonomi. Ketiga, makna revitalisasi cerita rakyat masyarakat Timor diklasifikasikan menjadi makna religious, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas. Kata kunci : revitalisasi, cerita rakyat, masyarakat Timor, pendidikan karakter, kelisanan sastra, kearifan lokal Abstract This article aims to revitalize various forms of Timorese folklore which is full of local wisdom values ​​and character education content that is relevant to this day. So far, various forms of folklore as cultural products in mainland Timor are not well documented. So that folklore is not lost by the rapid development of information and communication technology, various revitalization efforts are needed. The effort begins by taking inventory, classifying, studying, and exploring the cultural values ​​contained in folklore texts, both the value of local wisdom and character education. The approach used is the approach of form, function, and meaning within the scope of the study of oral literature. The research method uses grounded theory and the type of research is descriptive qualitative. The sources of folklore data were obtained from the districts of Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, Belu, and Malaka. Data collection techniques through observation, interviews, note-taking, and documentation. The data analysis technique uses content analysis. To test the validity of the data using data triangulation techniques. The results and discussion show as follows. First, based on the revitalization of Timorese folklore, various characters were found through the characters contained in the folklore, namely antagonists and protagonists with various variations. These various characters will be used to explore radically, the functions and meanings that are implied in this folklore. Second, the function of Timorese folklore in this study is classified into educational, social, religious, cultural, political, and economic functions. Third, the meaning of revitalizing Timorese folklore is classified into religious, nationalist, independent, cooperation, and integrity meanings. Keywords : revitalization, folklore, Timorese society, character education, orality of literature, local wisdom.
HAMBATAN DALAM PROSES PENANAMAN NASIONALISME PADA MAHASISWA DI KAWASAN Rahayu, Imaniah Kusuma
Harmony: Jurnal Pembelajaran IPS dan PKN Vol 5 No 2 (2020): Volume 5 Nomor 2 November 2020
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/harmony.v5i2.42508

Abstract

This study aims to determine the obstacles in the process of planting nationalism among students in border areas. This research is a qualitative descriptive study because it explains the inhibiting factors that influence the process of cultivating nationalism among students in border areas. The research subjects were 25 students who took the Writing 1 course. The results showed that the obstacles in the process of planting nationalism were competency barriers, curriculum obstacles, and infrastructure and facilities obstacles. Meanwhile, students do not experience family barriers. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hambatan dalam proses penanaman nasionalisme pada mahasiswa di kawasan perbatasan. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif karena bersifat menjelaskan faktor-faktor penghambat yang mempengaruhi dalam proses penanaman nasionalisme pada mahasiswa di kawasan perbatasan. Subjek penelitian adalah 25 orang mahasiswa yang mengambil mata kuliah Menulis 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hambatan yang terdapat dalam proses penanaman nasionalisme diantaranya adalah hambatan kompetensi, hambatan kurikulum, dan hambatan sarana dan prasarana. Sedangkan hambatan keluarga tidak dialami oleh mahasiswa.
Analysis of Learning Evaluation in Kindergarten Pertiwi 2 Penambongan with Kirkpatrick Model Rahayu, Imaniah Kusuma; Arifiani , Anggi Desy; Istikhori, Muhammad
Proceedings of International Conference on Science, Education, and Technology Vol. 11 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Early childhood education is a very basic stage so it is necessary to provide various activities that can develop various aspects of development including cognitive, language, social, emotional, physical, and motoric (Anderson, 1993). Pertiwi 2 Penambongan kindergarten has various excellent programs, including: character & morals education, loose part learning, outing class, peak topic activities. Character and morals education through the habit of reading and reciting Qur’an, congregational Dhuha prayer, memorizing doa & hadiths, daily prayers, Asmaul Husna, and Arabic language introduction. The aim of this research is evaluating the quality of learning implementation at Pertiwi 2 Penambongan Kindergarten with Kirkpatrick Model. The respondents were teachers, students, and parents. Data were collected using quetionnaires, interview, observation, and documentation. Data analysis with quantitative descriptive analysis. The result obtained are 1) students' reactions showed that the implementation of learning in Pertiwi 2 Penambongan Kindergarten was in very good criteria with a percentage of 83.7%. 2) student learning in very good criteria with a percentage of 88.15% 3) the behavior of students shows in very good criteria with a percentage of 81.15%. 4) the result of the implementation of learning in Pertiwi 2 Penambongan Kindergarten on sufficient criteria with a percentage of 68.8%. As a conclusion, the implementation of learning in Pertiwi 2 Penambongan Kindergarten is very good, but learning outcomes are influenced by several factors. One of them is family factors. Therefore, synergy between teachers and parents is needed so that the education that has been implemented at school can be maximized.
Internalisasi Nilai Karakter Islam pada Siswa Kelas 1 MIN Timor Tengah Utara Melalui Gerakan Literasi Sekolah Kharisma, Giri Indra; Rahayu, Imaniah Kusuma; Rejo, Uman
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 11, No 4 (2020): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v11i4.4724

Abstract

Internalisasi nilai-nilai Islam merupakan kegiatan menanamkan nilai-nilai Islam kepada siswa yang bersumber dari Al-Quran dan Hadist. Hal tersebut penting bagi siswa agar dapat dijadikan bekal dan menjadi benteng yang kuat dalam menjaga akidahnya agar tidak terjerumus ke dalam pemikiran yang sesat, liberal, hingga radikal. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk menanamkan nilai karakter Islam kepada siswa kelas 1 Madrasah Ibtidayah Negeri (MIN) Timor Tengah Utara melalui Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Kegiatan tersebut berupa pembacaan cerita kepada siswa tentang kisah nabi, rasul, dan para sahabat yang sarat akan nilai-nilai Islam yakni akidah, ibadah, dan akhlak. Adapun langkah-langkah kegiatan terdiri dari tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Pada tahap persiapan, kegiatan yang dilakukan yakni observasi kelas, telaah pustaka, dan prabaca. Tahap pelaksanaan berisi kegiatan apersepsi, kegiatan inti, dan refleksi. Selama kegiatan, siswa mampu memahami setiap cerita dan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita dengan baik. Namun, terdapat beberapa kendala yang dirasakan ketika kegiatan berlangsung. Kendala pertama yakni terdapat beberapa siswa yang sulit fokus hingga akhir cerita. Kendala kedua ialah tidak adanya proyektor yang disediakan oleh sekolah.