Pemanfaatan hutan saat ini diarahkan untuk memberikan akses bagi masyarakat yang berada di sekitar hutan. Hutan Tanaman Rakyat (HTR) merupakan skema pengelolaan hutan oleh masyarakat dibangun dengan perencanaan yang mencakup penataan areal, pemanfaatan hutan, rehabilitasi hutan, perlindungan dan pengamanan hutan. Perkembangan pembangunan HTR terkesan belum mampu meningkatkan produktivitas lahan terjadi akibat perencanaan yang hanya berorientasi adminstrasi. Penerbitan izin PS skema HTR di Provinsi Jambi telah tercapai sebanyak 194 izin dengan total luas perizinan sebesar 37.730,65 ha (Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, 2022). HTR Koperasi Perisai Sinar Jaya merencanakan penanaman jenis Acacia crasicarva, Jelutung dan Pinang pada luas areal 266 ha. Realisasi penanaman sejak tahun 2010 baru tercapai seluas 72,1 ha dengan jenis Acacia crasicarva. Pengelolaan hutan HTR bersifat monokultur menyebabkan rendahnya tingkat produktivitas lahan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi pemanfaatan lahan yang optimal dengan pola kombinasi jenis tanaman pokok, Multi Purpose Tree Species (MPTS) dan tanaman sela. Jenis tanaman pilihan masyarakat dianalisis menggunakan software Super Decission V.3.2. Jenis tanaman pilihan masyarakat dilakukan pencocokan (matching) terhadap persyaratan kesesuaian lahan untuk mendapatkan jenis tanaman yang sesuai dengan karakteristik lahan. Selanjutnya dilakukan penyusunan pola kombinasi jenia tanaman dan dihitung tingkat produktivitasnya. Penyusunan pola kombinasi jenis tanaman menghasilkan 18 pola kombinasi. Penentuan pola kombinasi jenis tanaman yang terbaik dilakukan dengan menghitung pendapatan dari setiap pola kombinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola kombinasi jenis tanaman yang paling optimal memberikan keuntungan adalah tanaman pokok Jelutung, tanaman MPTS jenis Petai dan tanaman sela jenis Jahe Merah.