Rabies merupakan penyakit zoonosis yang fatal dan tetap menjadi ancaman kesehatan masyarakat di wilayah berisiko tinggi seperti Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kota Kupang sebagai salah satu wilayah di NTT dengan upaya vaksinasi intensif memerlukan data ilmiah terkait keamanan vaksin rabies pada anjing lokal. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi perubahan parameter hematologi pada anjing lokal berusia lebih dari satu tahun sebelum dan setelah vaksinasi rabies. Sebanyak 10 ekor anjing sehat dipilih menggunakan metode purposive sampling. Sampel darah dikumpulkan sebelum vaksinasi, satu bulan setelah vaksinasi, dan tiga bulan setelah vaksinasi. Analisis hematologi dilakukan menggunakan uji Shapiro–Wilk untuk normalitas, One-Way ANOVA untuk data berdistribusi normal, dan Kruskal–Wallis untuk data non-normal, dengan batas signifikansi ditetapkan pada p < 0.05. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan pada parameter RBC, HGB, PCV, MCV, MCH, MCHC, dan WBC (p > 0,05), dan meskipun terdapat fluktuasi ringan antar waktu, seluruh nilai tetap berada dalam kisaran fisiologis normal. Temuan ini mengindikasikan bahwa vaksin rabies aman secara hematologis bagi anjing lokal yang sehat dan tidak menimbulkan respon inflamasi sistemik hingg tiga bulan setelah vaksinasi. Berdasarkan penelusuran literatur, penelitian ini merupakan kajian awal yang mengevaluasi respons hematologi pasca-vaksinasi rabies pada anjing lokal di Kota Kupang. Penelitian lanjutan disarankan untuk menilai titer antibodi dan faktor nutrisi guna memahami hubungan antara status hematologi, respons imun, dan efektivitas vaksinasi.