ABSTRACT:Other Tobacco Product Excise (HPTL) that specifically imposed on Tobacco Extracts and Essence are tobacco products in liquid, solid, or other forms originating from processing tobacco leaves made by extraction or other cutting-edge methods regardless their additives. Then it sells to the final customer in retail who consumes by heating using an electric heater, vaping, and inhaling it. To date, consumers of these products have been increased in youth generation. This study aims to provide a perspective to the Directorate General of Customs and Excise (DJBC) to encourage acceptance of HPTL (electric cigarette) excise on vape products on the grounds it causes health problems less than conventional cigarettes. In addition, an increase in e-cigarettes demands indicating that socialization is important to attract conventional smokers to substitute for e-cigarettes. This research uses descriptive qualitative methods. The results demonstrated that DJBC is recommended to be more assertive in making e-cigarette policies as alternative tax revenue and a lesser impact on health problems compared to conventional cigarettes. Good management and socialization of HPTL are expected to increase smoker's perception of e-cigarettes in the future.Keywords: HPTL Excise, e-cigarettes, vape.ABSTRAK:Cukai Hasil Produk Tembakau Lainnya (HPTL) dikenakan secara spesifik terhadap Ekstrak dan Esens Tembakau adalah hasil tembakau berbentuk cair, padat, atau bentuk lainnya yang berasal dari pengolahan daun tembakau yang dibuat dengan cara ekstraksi atau cara mutakhir lain tanpa mengindahkan bahan aditif dalam pembuatannya. Produk ini kemudian dipasarkan kepada konsumen· akhir yang mengonsumsi dengan cara dipanaskan menggunakan alat pemanas elektrik, diuapkan, dan dihisap. Saat ini terjadi kenaikan pengguna produk ini pada generasi muda. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan perspektif kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) untuk menggiatkan penerimaan cukai HPTL produk vape (rokok elektrik) dengan alasan menimbulkan dampak bahaya kesehatan dan penyakit yang lebih kecil dibandingkan rokok konvensional. Selain itu, permintaan rokok elektrik cenderung meningkat sehingga sosialisasi perlu dilakukan agar menarik perokok konvensional untuk beralih kepada rokok elektrik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menujukkan bahwa DJBC disarankan untuk lebih tegas dalam hal pembuatan kebijakan rokok elektrik sebagai alternatif penerimaan cukai yang potensial dan dampak kesehatan lebih rendah dibanding rokok konvensional. Pengelolaan dan sosialiasi HPTL yang baik diharapkan dapat meningkatkan pemahaman perokok mengenai penggunaan rokok elektrik di masa yang akan datang.Kata Kunci: Cukai HPTL, rokok elektrik, vape.Â