Herdiyansyah, Muhammad Iqbal
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kondisi penyerapan tenaga kerja akibat kenaikkan upah minimum Bhagaskara, Andhika; Herdiyansyah, Muhammad Iqbal; Afandi, Muhammad; Christie, Rahadian Yoga
INOVASI Vol 16, No 1 (2020)
Publisher : Faculty of Economics and Business Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.746 KB) | DOI: 10.29264/jinv.v16i1.6693

Abstract

Indonesia diproyeksikan di tahun 2020 memiliki jumlah penduduk sebesar 269,6 juta jiwa atau sekitar 3,50% dari total populasi di dunia (Badan Pusat Statistik, 2018). Jumlah tersebut terdiri atas kategori usia belum produktif sebanyak 66,1 juta jiwa, usia produktif sebesar 185,3 juta jiwa, dan usia sudah tidak produktif sebesar 18,2 juta jiwa. Jumlah penduduk tersebut meningkat dari tahun 2019, di mana populasi Indonesia saat ini sebanyak 267 juta jiwa. Dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk atau terjadi pertumbuhan penduduk tersebut, Indonesia masih memiliki persoalan sosial dan ekonomi. Persoalan yang sangat berkaitan dengan semakin meningkatnya populasi yang ada dan mengingat terus meningkatnya jumlah penduduk usia produktif, masalah ketenagakerjaan menjadi persoalan pokok yang terjadi di Indonesia. Dalam beberapa literatur, pertumbuhan ekonomi dan bagaimana kebijakan upah minimum rupanya menjadi faktor penting dalam persoalan masih belum terserapnya tenaga kerja yang ada. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengetahui dampak dari kenaikkan upah minimum terhadap penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Metode penelitian dalam tulisan ini adalah metode analisa pendekatan deskriptif dengan menggunakan kajian literatur. Hasil yang dapat disimpulkan, bahwa di Indonesia penetapan upah minimum ditetapkan berdasarkan tingkat harga dibanding dengan produktivitas tenaga kerja. Selain itu, penetepan kenaikkan upah minimum menyebabkan terjadi ketidakadilan di dalam pasar tenaga kerja yang seringkali menyebabkan berpindahnya pekerja sektor primer ke sekunder (pertanian ke industri).
MODAL SOSIAL DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH (IKM) : STUDI KASUS KLASTER IKM LOGAM KECAMATAN CITEUREUP Herdiyansyah, Muhammad Iqbal
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Vol. 9 No. 2
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sentra Industri Logam Kecamatan Citeureup merupakan salah satu sentra industri yang berperan penting dan berkontribusi besar bagi perekonomian daerah, tidak hanya Kabupaten Bogor melainkan juga Provinsi Jawa Barat. Hal ini terjadi karena sentra ini memiliki potensi yang dipengaruhi oleh kegiatan produksi dan hubungan antar individu yang terbangun. Hubungan yang dibangun tidak terlepas dari modal sosial yang terdiri dari jaringan (network), norma (norm), dan kepercayaan (trust). Walaupun memiliki potensi modal sosial yang baik, namun masih terdapat permasalahan dalam hal produktivitas dan penyerapan tenaga kerja IKM logam di Sentra Industri Logam Kecamatan Citeureup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas modal sosial yang ada pada Sentra Industri Logam Kecamatan Citeureup serta peran dan pengaruhnya terhadap peningkatan produktivitas dan penyerapan tenaga kerja IKM logam. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dimensi-dimensi pada modal sosial, yaitu jaringan, norma, dan kepercayaan berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas dan penyerapan tenaga kerja IKM logam. Jaringan berperan dalam membangun hubungan antar individu yang berlandaskan asas kekeluargaan, norma berperan dalam mengatur tingkah laku antar individu, serta kepercayaan berperan dalam memperkuat hubungan dan kerja sama antar individu. Kata Kunci: Modal sosial, IKM Logam, Produktivitas Tenaga Kerja, Penyerapan Tenaga Kerja