Mahalnya harga bandwidth menyebabkan pembatasan jumlah bandwidth yang diberikan oleh operator. Tanpa adanya manajemen bandwidth, banyak komputer yang dapat menggunakan internet secara tidak beraturan sehingga menyebabkan komputer yang lain tidak mendapat jatah bandwidth yang adil. Internet merupakan penunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah. Saat ini SMKS PUSTEK sudah memiliki jaringan wifi yang bisa digunakan oleh para siswa siswi dan juga para guru. Tetapi mereka merasa belum bisa maksimal dalam menikmati akses internet yang ada di jaringan wifi dikarenakan lambatnya akses yang ada sulitnya login untuk masuk kedalam jaringan wifi. Jika dilihat dari segi ketersediaan bandwidth yang ada di SMKS PUSTEK Kota Tangerang Selatan terbilang cukup besar yaitu 50Mbps. Tetapi dikarenakan belum adanya management bandwidth dan penerapan radius server menyebabkan pengguna yang ada di sekolah merasakan akses yang lambat dan kesulitan saat login kedalam jariangan wifi. Secara singkat traffic control/shaping adalah suatu usaha mengontrol traffic jaringan sehingga bandwidth lebih optimal dan performa network lebih terjamin. Beberapa metode dapat digunakan untuk manajemen bandwith seperti HTB dan CBQ. Pada penelitian ini akan dilakukan tahapan-tahapan seperti analisis permasalahan yang dihadapi, analisis jaringan wifi yang sudah ada saat ini, dan analisis perbandingan antara metode HTB dengan CBQ. Setelah mendapatkan hasil dari analisis ini bahwa metode HTB lebih unggul dibandingkan dengan metode CBQ, dan metode HTB ini sangat cocok untuk diterapkan di jaringan nirkabel SMKS PUSTEK Kota Tangerang Selatan