Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Predictive Value of Optic Nerve Sheath Diameter in Subarachnoid Hemorrhage: A Systematic Review and Meta-Analysis Tjahyanto, Teddy; Suryakanto, Milani
Medicinus Vol. 14 No. 1 (2024): October
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/med.v14i1.9240

Abstract

Introduction : Optic nerve sheath diameter (ONSD) is a promising non-invasive marker for elevated intracranial pressure (ICP), potentially aiding in the prognostication of subarachnoid hemorrhage (SAH) outcomes. This study aimed to evaluate the predictive value of ONSD for poor outcomes in SAH patients, defined by the Glasgow Outcome Scale (GOS). Methods : A systematic review and meta-analysis were conducted, including studies from 2010 to 2021 that examined the relationship between ONSD and outcomes in SAH patients. A total of 615 patients were analyzed, with mean ages ranging from 54.1 to 58.8 years, and a predominance of males (38.2%). SAH severity was stratified using the Hunt and Hess classification, ranging from Grade 1 to Grade 5. The QUADAS-2 tool assessed the risk of bias, and the GRADE framework evaluated evidence certainty. Results : The pooled analysis revealed moderate predictive accuracy for ONSD in determining poor outcomes, with a pooled proportion of 0.70 (95% CI: 0.61–0.78). Significant heterogeneity (I² = 77.4%, p = 0.004) was observed, likely due to variability in ONSD thresholds, measurement techniques, and timing. Funnel plot analysis suggested potential publication bias, although further statistical testing is needed. Conclusions : ONSD demonstrates potential as a non-invasive tool for predicting poor outcomes in SAH patients. However, significant heterogeneity and moderate accuracy highlight the need for standardization of ONSD thresholds and measurement protocols. Further multicenter studies are required to validate its clinical utility and integrate it into comprehensive prognostic models.
Prevalensi dan Insidensi Epilepsi pada Anak dan Remaja di Indonesia Tahun 2018-2023 Angelia, Christin; Suryakanto, Milani
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v10i2.56786

Abstract

Prevalensi dan insidensi epilepsi pada anak dan remaja di Indonesia cukup signifikan, berkisar antara 0,5% hingga 1% dengan insidensi 45-50 kasus per 100.000 anak setiap tahunnya. Namun, banyak kasus yang tidak terdiagnosis atau tidak mendapatkan perawatan memadai, terutama di daerah terpencil. Situasi ini menimbulkan pertanyaan tentang faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya diagnosis dan pengelolaan epilepsi serta dampaknya terhadap kualitas hidup anak-anak penderita. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan mensintesis temuan-temuan terkait prevalensi dan insidensi epilepsi pada anak dan remaja di Indonesia selama periode 2018-2023, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap tantangan dalam diagnosis dan pengelolaan epilepsi. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur untuk mengkaji prevalensi dan insidensi epilepsi pada anak dan remaja di Indonesia (2019-2024). Literatur diambil dari database seperti Google Scholar, PubMed, dan Scopus, dengan kata kunci "Epilepsy," "Prevalence," "Incidence," "Children," "Adolescents," dan "Indonesia." Kriteria inklusi mencakup studi dengan desain cross-sectional yang melaporkan data pada anak dan remaja. Hasil menunjukkan bahwa prevalensi dan insidensi epilepsi pada anak dan remaja di Indonesia (2018-2023) menghadapi tantangan dalam diagnosis dan pengelolaan. Faktor seperti rendahnya pengetahuan masyarakat, dukungan keluarga terbatas, dan dampak pandemi COVID-19 berkontribusi pada hasil kesehatan yang buruk. Penelitian menekankan perlunya pendekatan holistik yang meliputi edukasi orang tua, pemantauan medis, dan dukungan psikologis untuk meningkatkan kualitas hidup.