Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB ANAK USIA DINI BERBASIS NILAI-NILAI KARAKTER Umam, Nasrul; Budiyati, Utami
Jurnal Warna Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Warna
Publisher : IAIIG Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan berbahasa merupakan salah satu bidang-bidang perkembangan anak usia dini yang tidak dapat dielakkan. Manusia sebagai makhluk sosial tidak terlepas dari interaksi antar satu dengan lainnya menggunakan bahasa atau simbol-simbol tertentu. Di samping itu, penggunaan bahasa tidak terlepas dari nilai-nilai karakter yang terlepas dari budaya. Bahasa Arab tergolong bahasa unik dan kompleks dalam mempelajarinya. Pembelajaran bahasa Arab anak usia dini perlu diformulasikan sedemikian rupa agar tercapai sesuai tujuan yang diinginkan. Adanya perencanaan, langkah, dan sarana pembelajaran dapat meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa. Perencanaan pembelajaran disajikan sedemikian rupa mengikuti pendekatan pembelajaran secara tematik. Pengenalan kosakata bahasa Arab menjadi kemampuan awal yang dilakukan guru dalam pembelajaran bahasa. Langkah-langkah pembelajaran dilakukan dalam kegiatan awal pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Guru dapat menggunakan pendekatan permainan, metode bernyanyi, menggambar, bercerita, dan pola tanda. Adapun sarana, guru menggunakan alat peraga edukatif yang dapat menumbuhkan motivasi dan keingintahuan anak untuk mengenal beberapa kosakata berbahasa Arab.
MENANAMKAN AJARAN RASULLULLAH SAW DALAM MENDIDIK ANAK SEJAK USIA DINI Budiyati, Utami; Umam, Nasrul
JURNAL PANCAR (Pendidik Anak Cerdas dan Pintar) Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.613 KB)

Abstract

Menjadi penting bahkan urgen untuk memberikan perhatian yang lebih pada  ranah pendidikan anak di usia dini. Maka tidak heran jika salah satu bidang ilmu pendidikan yang mendapat perhatian luar biasa di banyak negara adalah PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Begitu juga di Indonesia, sudah mendapat perhatian dari Dirjen (direktorat jenderal) yang menangani kependidikan walaupun ikut tersendat-sendat akibat iklim politik yang terjadi di negara Indonesia. Sehingga ada harapan untuk memajukan pendidikan khususnya pendidikan anak usia dini di Indonesia. Tidak hanya tentang bagaimana cara mendidik anak usia dini menurut para ahli saja, tapi juga menurut tokoh besar umat Islam yang dikenal sebagai ?suri tauladan yang baik? yakni Rasulullah SAW. Metode yang dipakai adalah library research. Orangtua dalam mendidik anak Rasul SAW memberikan tiga hal yang harus diajarkan pada putra-putri kita sejak dini diantaranya: pertama, mencintai nabimu. Anak usia dini perlu dikenalkan nabi-nabi yang wajib dikenal dalam Islam ada 25 nabi. Ditanamkan dengan hal-hal yang harus diteladani dari seorang nabi. Kedua, mencintai ahli baitnya. Tidak hanya Rasul SAW dan nabi-nabi lainnya yang dikenalkan namun anggota keluarga, baik putra/putri dan istri para nabi. Dengan dongeng cerita para nabi dan keluarganya, anak-anak usia dini ditanamkan agar memiliki rasa cinta dan kemudian meneladani akhlak mulia para keluarga nabi dan Rasul. Dan ketiga, membaca Al-qur?an
PENDIDIKAN ANAK DALAM KELUARGA: PERAN ORANG TUA TERHADAP ANAK USIA 0-5 TAHUN Budiyati, Utami; Ifa Refli Hanita
Jurnal Warna Vol. 7 No. 2 (2023)
Publisher : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Keagamaan Islam UNUGHA Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52802/warna.v7i2.994

Abstract

Penelitian ini dilakukan karena pentingnya Pendidikan anak dalam keluarga yang menitik beratkan pada peran orang tua pada anak usia 0-5 tahun/balita. Keluarga tempat pertama dan utama bagi Pendidikan anak, kedua orangtualah yang berperan penting dalam keberhasilan melewati fase usia balita anak. Metodenya menggunakan penelitian pustaka/library research dengan Teknik mengumpulkan data dengan dokumentasi yakni sumber-sumber terkait penelitian seperti buku, jurnal, artikel dan media masa baik manual ataupun on-line. Pengolahan data dengan content analisis. Kemudian dilakukan Analisa sehingga menemukan konsep yang menjadi jawaban dari permasalahan. Hasil: Pendidikan anak dalam keluarga adalah usaha secara sadar dan terencana untuk mentransfer nilai-nilai luhur/budaya dari generasi tua pada generasi penerusnya yang dibimbing oleh keluarga agar mampu hidup dengan baik di masa depan. Peran orang tua pada fase balita; 1) usia 0-3 th; mengajarkan tauhid, membimbing dengan penuh kasih sayang, 2) usia 4 th: a. biasakan membaca buku tiap hari, b. membiasa kan akhlak mulia c. ajarkan tentang keberagaman, d. biasakan memberikan nilai-nilai positif pada anak. 3) usia 5 th: a. membangun karakter anak, b. membiasakan membaca, c. menanamkan kedisiplinan. Kesimpulan: peran orang tua pada fase 0-5 tahun/balita sangat dibutuhkan. Orang tua harus punya trik tertentu agar berhasil mendampingi anaknya melewati fase hidup yang pertama.
PENGEMBANGAN KEILMUAN PAI DENGAN PENDEKATAN SOSIOLOGI Budiyati, Utami
Al-Athfal Vol 3 No 2 (2022): Edisi Desember 2022
Publisher : STIT Pemalang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.909 KB) | DOI: 10.58410/al-athfal.v3i2.529

Abstract

Abstrak Penelitian ini menggunakan metode library research yang mengambil data dari beberapa sumber seperti: buku, artikel, jurnal dan sumber lain yang relevan. Hasil penelitian ini adalah: 1) Sosiologi adalah sebuah ilmu yang membicarakan tentang apa yang sedang terjadi saat ini, khususnya pola-pola hubungan yang ada di dalam masyarakat serta berusaha untuk mencari pengertian-pengertian umum, rasional, empiris serta bersifat umum. Ada tiga teori yang dapat digunakan dalam penelitian, diantaranya yaitu: teori fungsional, teori interaksional, dan teori konflik. Tapi ada juga yang menambahkan dua teori lainnya, yaitu teori peranan dan teori kepentingan. 2) Sosiologi menurut Kahmad umumnya digunakan tujuh bentuk atau metode penelitian yakni, Deskriptif, Komparatif, Eksperimental, Historis Komparatif, Fungsionalisme, Study Kasus, dan Survey. 3) Ibn Khaldun mengajarkan bahwa dalam mengajarkan teori keilmuan islam dibutuhkan pendekatan ilmu studi sosiologis tanpa melupakan hakikat dasar manusia sebagai makhluk sosial. Makhluk yang membutuhkan orang lain, tetapi juga membutuhkan perlakuan yang sebaik-baiknya dari kita. 4) Inti sosiologi Ibn Khaldun senada dengan Durkheim ditemukan dalam konsep “Solidaritas Sosial” yang disebut dengan teori “Ashabiyah”, yakni konsep kebersamaan dan kekeluargaan sebagai aslinya sifat masyarakat yang berbeda-beda, tetapi hakikatnya bisa bersatu karena saling membutuhkan. Kemudian Abu Dzar Al-Ghifari melakukan demonstrasi-demonstrasi dan unjuk rasa menentang kedzaliman penguasa. Dia menyampaikan kontrol sosial, meminta kepada orang yang berkuasa untuk berlaku adil terhadap rakyat miskin yang telah kehilangan hak-haknya. Kemudian mendorong masyarakat untuk merebut hak mereka dan memberantas kemiskinan yang mendekatkan diri kepada kekufuran. Kata Kunci: Pengembangan Keilmuan PAI, Pendekatan Sosiologi, Studi Islam.