Ulfah, Syifa
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kreativitas anak Ulfah, Syifa; Yulmi, Dira; Efeni, Chasia Fera; Nizhomi, Rifaty; Dinung, Amalia; Karimah, Hasnah
JRTI (Jurnal Riset Tindakan Indonesia) Vol 2, No 1 (2017): JRTI (Jurnal Riset Tindakan Indonesia)
Publisher : IICET (Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.946 KB) | DOI: 10.29210/3003228000

Abstract

Semua anak mempunyai Kreativitas yang berbeda, ada yang kreativitas nya di tuangkan pada keterampilan belajar, menggambar, dan ketika bermain. Kreativitas anak merupakan merupakan kemampuan mengembangkan imajinasi anak dalam pengembangan motorik halus sehingga tercipta hal-hal baru, unik dan orisinil. Semua anak pasti mempunyai Kreativitas nya masing-masing jadi kita tidak bisa membanding-bandingkan kreativitas yang di miliki oleh anak. Naskah ini akan mengealkan bagaimana Kreativitas Anak, ciri-cirinya, faktor yang mendorong dan menghambat kreativitas anak  dan bagaimana cara kita mengembangkan kreativitas anak tersebut.
Kerjasama Personil sekolah dalam Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Yulmi, Dira; Efni, Chasia Era; Ulfah, Syifa; Nizhomy, Rif'aty; Dinung, Amalia; Krimah, Hasnah
JRTI (Jurnal Riset Tindakan Indonesia) Vol 2, No 2 (2017): JRTI (Jurnal Riset Tindakan Indonesia)
Publisher : IICET (Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.115 KB) | DOI: 10.29210/3003213000

Abstract

Kerjasama adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama.Dalam keseluruhan pendidikan, guru merupakan factor utama dalam tugasnya sebagai pendidik, guru banyak sekali memegang berbagai jenis peranan yang mau tidak mau harus dilaksanakan sebagai seorang guru.Sejalan dengan itu peningkatan dan pengembangan mutu pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan tersebut diharapkan tidak hanya semata-mata tanggung jawab guru mata pelajaran, tetapi guru Bimbingan dan Konseling (BK) serta personil sekolah lainnya juga mempunyai tanggung jawab yang sama dalam kesuksesan proses belajar mengajar siswa.Tujuan umum bimbingan dan konseling adalah sama dengan tujuan pendidikan, tentang sistem pendidikan Nasional, yaitu terwujudnya manusia Indonesia seutuh yang cerdas, yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa yang berbudi pekerti luhur, memimiliki pengetahuan dan keterampilan, keshatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah melibatkan banyak orang (personel), bukan menjadi tugas guru bimbingan dan konseling semata. Mereka yang terlibat dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah antara adalah: Guru pembimbing/konselor, guru mata pelajaran, kepala sekolah, dan petugas administrasi.  kepala sekolah, dan tenaga administrasi. Semua personel bekerja dengan arah yang sama yakni pencapaian tujuan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. 
Perkembangan emosional anak dan peran konselor Efeni, Chasia Fera; Yulmi, Dira; Ulfah, Syifa; Nizhomy, Rifaty; Karimah, Hasnah; Dinung, Amalia
JRTI (Jurnal Riset Tindakan Indonesia) Vol 2, No 1 (2017): JRTI (Jurnal Riset Tindakan Indonesia)
Publisher : IICET (Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.79 KB) | DOI: 10.29210/3003227000

Abstract

Emosi merupakan pengalaman efektif yang disertai penyesuaian di dalam diri individu tentang keadaan mental dan fisik yang berwujud suatu tingkah laku yang nampak  seperti gembira, bahagia, cinta, marah, takut, sedih, benci, cemas dll. Emosi pada anak sangatlah beragam, ada anak-anak yang mudah di atur, mudah beradaptasi dengan pengalaman dan teman baru, senang bermain dan dapat menyesuaikan diri dengan perubahan disekitarnya. Kemudian ada anak yang sulit diatur seperti sering menolak rutinitas sehari-hari, sering menangis, gelisah, jarang berpartisipasi dll. Upaya guru bimbingan dan konseling dalam meningkatkan perkembangan emosional anak yaitu dengan berperan sebagai motivator secara kontinyu yang dilakukan di dalam maupun di luar kelas. Guru bimbingan dan konseling tidak hanya sebatas membantu siswa dalam memecahkan permasalahan yang sedang dihadapinya, tetapi juga mampu mengenmangkan kualitas pribadi siswa agar mampu berkembang secara optimal, untuk itu guru bimbingan dan konseling hendaknya mampu memberikan layanan bimbingan yang mengarah pada keberhasilan perkembangan siswa baik dari aspek intelektual (akademik), emosi, spiritual dan social.