Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Bayi Lahir Prematur di RSUD Syekh Yusuf Gowa Tahun 2019 Subriani, St
JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA Vol 3 No 2 (2019): Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia
Publisher : UNIT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT AKBID PELAMONIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37337/jkdp.v3i2.132

Abstract

Berdasarkan data yang diperoleh dari Rekam Medik RSUD Syekh Yusuf Gowa, pada tahun 2018 terdapat 1946 bayi lahir hidup dan pada tahun 2019 periode Januari-Maret terdapat 189 bayi yang lahir hidup. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi lahir prematur di RSUD Syekh Yusuf Gowa 2019. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Section Study untuk mengetahui hubungan usia, paritas, anemia ibu dan hipertensi terhadap kejadian Bayi Lahir Prematur di RSUD Syekh Yusuf Gowa dengan jumlah populasi 189 orang dan jumlah sampel 189 orang dengan menggunakan teknik Total Sampling. Responden yang memiliki paritas tinggi terhadap kejadian Bayi Lahir Prematur sebanyak 8 bayi (53,3%) dan yang memiliki paritas rendah terhadap kejadian Bayi Lahir Prematur sebanyak 7 bayi (46,7%). Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square diperoleh nilai P (0,000) ≤ α (0,05), maka Ho ditolak Ha diterima. Responden yang memiliki umur berisiko terhadap kejadian Bayi Lahir Prematur sebanyak 9 bayi (60%) dan responden yang memiliki umur tidak berisiko terhadap kejadian Bayi Lahir Prematur sebanyak 6 bayi (40%). Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square diperoleh nilai P (0,04) ≤ α (0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Responden dengan ibu anemia terhadap kejadian Bayi Lahir Prematur sebanyak 5 (33,3%) dan responden yang tidak anemia terhadap kejadian Bayi Lahir Prematur sebanyak 10 orang (66,7%). Dari hasil uji statistik dengan menggunakan Chi-Square di peroleh nilai P (0,000) ≤ α (0,05), maka Ho ditolak Ha diterima. Responden dengan hipertensi terhadap kejadian Bayi Lahir Prematur sebanyak 6 (40%) dan responden yang tidak hipertensi terhadap kejadian Bayi Lahir Prematur sebanyak 9 (60%). Dari hasil uji statistik menggunakan Chi-Square (Continuity Correctionb) diperoleh nilai P (0,000) ≤ α (0,05), maka Ho ditolak Ha diterima. Kesimpulan dari keempat variabel yaitu umur, paritas, anemia ibu dan hipertensi, keempat variabel berhubungan terhadap kejadian Bayi Lahir Prematur di RSUD Syekh Yusuf Gowa 2019.
Faktor Risiko Terhadap Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir di RSU Bahagia Makassar Tahun 2020. Subriani, St
JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia
Publisher : UNIT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT AKBID PELAMONIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37337/jkdp.v4i1.146

Abstract

Berdasarkan catatan Medical Record RSU Bahagia Makassar Periode Januari s.d Desember 2019, terdapat 991 ibu yang melahirkan dan yang terdiagnosa KPD 29 orang (2,92 %) dan jumlah bayi yang lahir Periode Januari s.d Desember 2019 sebanyak 995 orang dan yang mengalami asfiksia 38 orang (3,81 %). Periode Januari s.d Mei 2020, terdapat 510 ibu yang melahirkan dan yang terdiagnosa KPD 29 orang (5,68 %), dan jumlah bayi yang lahir Periode Januari s.d April 2020 sebanyak 512 orang dan yang mengalami asfiksia 38 orang (7,42%). Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui besar faktor risiko terhadap kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di RSU Bahagia Makassar tahun 2020. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik total sampling. Penelitian ini terdiri dari populasi kelompok kasus dan kontrol dengan total sebanyak 511 orang. Dimana jumlah sampel kasus sebanyak 38 orang sehingga digunakan perbandingan sampel kasus dan kontrol adalah 1 : 1. Jadi besar sampel secara keseluruhan adalah sebanyak 76 sampel. Dari hasil uji statistik untuk faktor KPD dengan menggunakan rumus Odds Ratio (OR), diperoleh nilai OR yaitu 0,329 CI 95% 0,093 – 1,165. Karena OR < 1 serta nilai 1 berada diantara lower limit dan upper limit maka faktor KPD tidak berisiko terhadap kejadian asfiksia atau tidak signifikan. Dari hasil uji statistik untuk faktor Paritas dengan menggunakan rumus Odds Ratio (OR), diperoleh nilai OR yaitu 3,032 CI 95% 1,174-7,831. Karena OR > 1 serta lower limit dan upper limit > 1 maka faktor paritas merupakan faktor risiko yang signifikan terhadap kejadian Asfiksia. Kesimpulan dari dua variabel yaitu faktor KPD terdapat pengaruh yang tidak signifikan dengan kejadian Asfiksia dan faktor paritas terdapat hubungan yang signifikan dengan kejadian Asfiksia di RSU Bahagia Makassar Tahun 2020. Kemudian diharapkan ibu hamil dapat meningkatkan kunjungan ANC dan bagi peneliti selanjutnya agar melanjutkan penelitian ini dengan menggunakan variabel yang berbeda seperti preeklamsia, partus lama, lilitan tali pusat, dan premature terhadap kejadian Asfiksia.
Hubungan Usia Ibu Dan Jarak Kehamilan Dengan Kejadian Abortus Di Rs. Tk II Pelamonia Makassar Tahun 2024 Israwati; Subriani, St
Jurnal Manajemen Bisnis dan Kesehatan Vol. 1 No. 3 (2025): Volume. 1 No. 3 2025
Publisher : Edu Berjaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70817/jmbk.v1i3.31

Abstract

Latar belakang: Abortus merupakan suatu proses berakhirnya suatu kehamilan dimana janin belum mampu hidup di luar rahim (dengan kriteria kehamilan < 22 minggu atau berat janin. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui Hubungan Usia Ibu dan Jarak Kehamilan dengan Kejadian Abortus Di RS TK II Pelamonia Makassar Tahun 2025. Metode: yang digunakan pada penelitian ini adalah metode observasi analitik dengan pendekatan kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Teknik sampling yang digunakan yaitu total sampling dengan jumlah populasi 127. Uji statistik yang digunakan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian: menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara Usia Ibu dan Jarak Kehamilan dengan kejadian Abortus dengan nilai p (0,002). Kesimpulan: Terdapat Hubungan Usia Ibu dan Jarak Kehamilan dengan Kejadian Abortus Di RS TK II Pelamonia Makassar Tahun 2025.
Hubungan Umur Dan Pekerjaan Terhadap Preeklamsia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Bara-Baraya Makassar Tahun 2024 Ali Muin, Risky; Subriani, St
Jurnal Manajemen Bisnis dan Kesehatan Vol. 1 No. 4 (2025): Volume. 1 No. 4 2025
Publisher : Edu Berjaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70817/jmbk.v1i4.33

Abstract

Latar Belakang: Preeklampsia adalah kondisi medis yang terjadi selama kehamilan, ditandai dengan hipertensi, edema, dan proteinuria, yang dapat berkembang menjadi komplikasi lebih serius seperti eklampsia atau sindrom HELLP.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara usia dan pekerjaan ibu hamil terhadap kejadian preeklampsia di Puskesmas Bara-Baraya Makassar. Data: yang digunakan adalah rekam medis (Data Sekunder) dari Januari hingga desember 2024 yang mencatat 19 kasus preeklampsia dari total 352 pemeriksaan kehamilan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia ibu di bawah 20 tahun atau di atas 35 tahun meningkatkan risiko preeklampsia, begitu juga dengan pekerjaan yang dapat menyebabkan stres fisik dan emosional.Metode: Penelitian ini munggunakan metode analitik observasional, yaitu penelitian Kuantitatif.Populasi dalam penelitian ini seluruh ibu hamil yang datang berkunjung dipuskesmas bara-baraya makasssar, Terdapat 19 kasus ibu hamil yang terkena preeklamsia yang berkunjung dipuskesmas Bara-Baraya makassar Sample dalam penelitian ini adalah Sampel Porposive samping yang dipillih secara tidak acak berdasarkan pertimbangan tertentu.Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa baik umur maupun pekerjaan memiliki hubungan signifikan dengan kejadian preeklampsia pada ibu hamil. Faktor umur, khususnya pada usia lebih dari 35 tahun, serta pekerjaan yang memiliki tingkat stres tinggi, Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa usia memiliki hubungan signifikan dengan kejadian preeklamsia, dengan p-value 0,35 yang menunjukkan adanya hubungan yang signifikan pada tingkat kepercayaan 95%. Sebaliknya, jenis pekerjaan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kejadian preeklamsia, karena p-value yang diperoleh sebesar 0,000 dan 0,58, yang menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara pekerjaan dan preeklamsia dalam sampel yang diuji.Disarankan Untuk memantau kesehatan ibu hamil dan menyesuaikan pekerjaan serta gaya hidup untuk mengurangi faktor resiko tersebut.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Preeklampsia pada Ibu Hamil di RSU Bahagia Kota Makassar Subriani, St; syam, Samsir
Viva Medika Vol 16 No 3 (2023)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35960/vm.v16i3.1092

Abstract

The incidence of preeclampsia in Indonesia ranges from 3-10% of all pregnancies. The results of an initial study at the Happy Hospital (RS) in Makassar City, for data on the incidence of preeclampsia from January to December 2020 as many as 48 people (37.0%) cases. The purpose of this study was to determine the factors associated with the incidence of preeclampsia in mothers. pregnant at Happy Makassar Hospital. This study uses analytic methods with a Case Control approach to see the factors associated with the independent variable and the dependent variable. The population in this study were all pregnant women who had a pregnancy check-up in April 2021, totaling 90 women. The sampling technique was carried out in total sampling, namely taking the entire population to be sampled. From the results of statistical tests using the Chi-Square test (fisher' exact test) obtained the results of the mother's age (Pvalue = 0.399 < α = 0.05. OR = 0.272 times). History of preeclampsia (Pvalue = 0.573 < α = 0.05. OR = 0.268 times). Parity (Pvalue = 0.446 < α = 0.05. OR = 0.318 times). This means that there is no significant relationship with the incidence of preeclampsia. The conclusion in this study was that there was no significant relationship between maternal age, history of preeclampsia and the incidence of preeclampsia.
Factors Associated with the Incidence of Low Birth Weight (LBW) Babies at RSIA Masyita in Makassar City Subriani, St; syam, Samsir
Viva Medika Vol 16 No 4 (2023)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35960/vm.v16i4.1233

Abstract

Based on data obtained from RSIA Masyita, in 2020 there were 33 mothers who gave birth. The aim of this research is to determine the factors associated with the incidence of Low Birth Weight Infants at RSIA Masyita Makassar 2022. This research uses analytical methods using a Cross Sectional Study approach to determine the factors associated with the incidence of Low Birth Weight Infants at RSIA Masyita Makassar with a total population of 412 people and a total sample of 203 people using the Simple Random Sampling technique. The results of statistical tests using Chi-Square were obtained for the variable maternal age, the value P = 0.000 < α = 0.050, meaning that there is a relationship between maternal age and the incidence of LBW. For the parity variable, the value of P = 0.001 <α = 0.050 means that there is a relationship between parity and the incidence of LBW. For the variable spacing of maternal pregnancies, the value of P = 0.000 < α = 0.050 means that there is a relationship between the spacing of pregnancies and the incidence of LBW. For the variable twin pregnancy, the value of P = 0.000 < α = 0.050 means that there is no relationship between twin pregnancy and the incidence of LBW. The conclusion of the four variables namely maternal age, parity, pregnancy spacing, and multiple pregnancies are related to the incidence of LBW at RSIA Masyita Makassar. Keywords: Age, Parity, Distance of Pregnancy, Gemeli