Istiarini, Chatarina Hatri
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH BERAS HITAM TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II DI DUSUN KADIROJO II, SLEMAN, YOGYAKARTA Istiarini, Chatarina Hatri
Jurnal Kesehatan Vol 4 No 2 (2017): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35913/jk.v4i2.173

Abstract

Background: Diabetes Melitus (DM) is a chronic condition with the indication of blood glucose that exceeds normal level (Perkeni, an Association of Indonesian Endocrinology, 2016). Indonesia is now at the forth rank after US, China and India. It is estimated that in 2020 Indonesian citizens above 20 with diabetes will be 178 million with an assumsion of DM prevalence of 4.6% will be 8.2 million (Perkeni, 2016). Objective: To investigate the influence of black rice toward blood glucose in DM clients type II. Method: It was a Pre-Experimental research with one-group pretest-posttest. T-test analysis was applied to investigate its mean differences between blood glucose level before and after having black rice in DM clients type II of Kadirojo II. Result: The result shows that p val: 0,013, it means smaller than ?: 0,05.Conclusion: There is an influence of black rice toward blood glucose in DM clients type II in Kadirojo II, Sleman, Yogyakarta in August 2016. Suggestion: DM clients type II in Kadirojo II are suggested to consume black rice as an alternative of low glocose but high fiber carbohydrate; the local government is suggested to socialize the benefit of black rice to control blood glucose level.
PENGARUH DEEP TISSUE MASSAGE TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI Istiarini, Chatarina Hatri
Jurnal Kesehatan Vol 3 No 2 (2016): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi merupakan masalah yang harus segera diatasi untuk mencegah munculnya permasalahan baru. Salah satu tindakan keperawatan yang dapat diterapkan yaitu dengan massage. Tujuan: Peneltian ni dilakukan untuk mengetahui pengaruh deep tissue massage terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi di Posyandu Mangga Plembutan Barat Playen Gunungkidul September 2013. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperimen dengan rancangan One group pre-test post-test. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia penderita hipertensi, sampel berjumlah 29 responden dengan teknik pengambilan sampel Total Sampling. Analisis data dilakukan dengan uji Paired-Samples T Test. Alat ukur dalam pemberian deep tissue massage yaitu dengan menggunakan standar operating procedure serta pengukuran tekanan darah menggunakan sphygmomanometer air raksa dan stetoskop. Hasil: Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa nilai p 0,00 (p< 0,05) dengan perbedaan rata-rata MAP sebelum perlakuan dan MAP sesudah perlakuan antara 13.24 mmHg sampai 18.47 mmHg. Kesimpulan: Hal ini dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan gambaran tekanan darah melalui perhitungan MAP sebelum dan sesudah diberi intervensi deep tissue massage. Deep tissue massage dapat melancarkan aliran darah ke jantung sehingga menyebabkan penurunan tekanan darah. Rekomendasi: Penelitian ini dapat mendasari penelitian selanjutnya dengan lebih memperhatikan variabel confounding, meggunakan kelompok kontrol, dan menggunakan karakteristik responden yang lebih variatif.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN RETARDASI MENTAL DENGAN MEKANISME KOPING PADA ORANG TUA ANAK RETARDASI MENTAL Istiarini, Chatarina Hatri
Jurnal Kesehatan Vol 3 No 2 (2016): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Data Biro Pusat Statistik (BPS) tahun 2006, dari 222 juta penduduk Indonesia, sebanyak 0,7% atau 2,8 juta jiwa adalah penyandang cacat. Sedangkan populasi anak retardasi mental menempati angka paling besar dibanding dengan jumlah anak dengan keterbatasan lainnya. Tujuan: Mengetahu hubungan antara tingkat pengetahuan tentang retardasi mental dengan mekanisme koping pada orang tua anak penyandang retardasi mental di SLB Marganingsih Kregan Yogyakarta Juni 2014.Metode:Desain penelitian analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah populasi 32 orang dan sampel 30 orang dengan teknik purposive sampling. Analisa data menggunakan Chi Square Yate's Correction Hasil:Sebagian besar orang tua memiliki tingkat pengetahuan baik yaitu 13 orang (43,3%) dan sebagian kecil memiliki tingkat pengetahuan kurang yaitu 5 orang(16,7%). Sebagian besar orang tua memiliki mekanisme koping adaptif yaitu 20 orang(66,7%) dansebagian kecil memiliki mekanisme koping maladaptif yaitu 10 (3,3%).Kesimpulan:Hasil uji chi square diperoleh hasil Xhitung >X tabel (11,85 >5,991), terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan tentang retardasi mental dengan mekanisme koping pada orang tua anak penyandang retardasi mental di SLB Marganingsih Kregan Yogyakarta Juni 2014.Saran: Bagi peneliti lain yang tertarik untuk melakukan penelitian yang terkait dengan penelitian ini, peneliti menyarankan menggunakan metode penelitian kualitatif untuk mengetahui mekanisme koping. Sehingga peneliti lain dapat mengetahui lebih dalam gambaran tentang mekanisme koping yang dialami oleh responden.
GAMBARAN KEPATUHAN MASYARAKAT DALAM MELAKSANAKAN PROTOKOL KESEHATAN COVID-19 Istiarini, Chatarina Hatri
Jurnal Kesehatan Vol 9 No 1 (2021): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35913/jk.v9i1.229

Abstract

Latar Belakang: Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 adalah penyakit baru yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan radang paru (Razi et., al, 2020). Data Covid-19 di dunia pada 7 Desember 2020, terdapat 66.243.918 kasus terkonfirmasi (WHO, 2020). Kasus di Indonesia pada 7 Desember 2020 mencapai 581.550 (Kemenkes RI, 2020). Data terbaru populasi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki 2.520.753 orang usia produktif yaitu usia 15-64 tahun (Disduk DIY, 2020). Berdasarkan data dari situs Pemda DIY pada 7 Desember 2020 menunjukkan bahwa, masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan sehingga penyebaran virus semakin meluas (Pemda DIY, 2020). Tujuan: Mengetahui gambaran kepatuhan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan Covid-19. Metode: Desain penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif. Pengambilan sampel menggunakan Cluster sampling dan stratified random sampling yang didapatkan 400 responden dengan alat ukur kuisioner yang akan dianalisis uji univariate. Hasil: Gambaran tingkat kepatuhan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 menunjukan kepatuhan perilaku protokol kesehatan di Daerah Istimewa Yogyakarta, kepatuhan penggunaan masker sebanyak 97%, kepatuhan mencuci tangan 96%, kepatuhan menjaga jarak 92%, meningkatkan daya tahan tubuh sebanyak 77% dan masyarakat yang patuh protokol kesehatan secara umum 96%. Kesimpulan: Penelitian kepatuhan protokol kesehatan dengan indikator 4M diperoleh hasil 96% responden patuh terhadap protokol kesehatan Covid-19. Saran: untuk meneliti kualitatif atau kuantitatif mengenai indikator 4M yang berfokus pada meningkatkan daya tahan tubuh.
Hubungan Self Efficacy dengan Kepatuhan Menjalankan Aktivitas Fisik pada Penderita Hipertensi di Masa Pandemi Covid 19 di RW 04 Terban GK V Gondokusuman Yogyakarta Baskara, Made Wahyu Ryan; Winandari, Fransisca; Istiarini, Chatarina Hatri; Pratama, Antonius Yogi
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 10 (2023): Volume 3 Nomor 10 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v3i10.11243

Abstract

ABSTRACT Hypertension is a non-communicable disease, a person is said to have hypertension if the systolic blood pressure measurement results are ≥140 mmHg and the diastolic blood pressure is ≥90 mmHg. Hypertension that is not properly controlled has the potential to cause complications such as stroke, coronary heart disease, and kidney failure and even death. Treatment of hypertension is carried out by pharmacological and non-pharmacological methods, the efforts made are by doing physical activity. Physical activity is recommended at least 150 minutes/week with moderate intensity. Non-compliance in controlling hypertension can occur due to poor self-efficacy. To find out the relationship between self-efficacy and adherence to physical activity in people with hypertension. Correlational research design with cross sectional approach. The population is 42 people and the sample is 42 people. The sampling technique used is total sampling. The results of the chi square test obtained a p-value of 0.024 (<0.05). The contingency coefficient value is 0.329 which means it has a weak close relationship. There is a correlation between self-efficacy and compliance with physical activities in hypertension patients during the Covid-19 pandemic at RW 04 Terban GK V Gondokusuman Yogyakarta in 2023.It is hoped that further researchers can examine the self-motivation of hypertension patients in controlling their disease.  Keywords: Self-Efficacy, Compliance to Physical Activities, Hypertension  ABSTRAK Hipertensi merupakan penyakit tidak menular, seseorang dikatakan mengalami hipertensi apabila hasil pengukuran tekanan darah sistol ≥140 mmHg dan tekanan darah diastol ≥90 mmHg. Hipertensi yang tidak terkontrol dengan baik berpotensi mengakibatkan komplikasi seperti stroke, penyakit jantung koroner, dan gagal ginjal hingga kematian. Penanganan hipertensi dilakukan dengan cara farmakologis dan nonfarmakologis, upaya yang dilakukan yaitu dengan melakukan aktivitas fisik. Aktivitas fisik dianjurkan minimal 150 menit/minggu dengan intensitas sedang. Ketidakpatuhan dalam melakukan pengontrolan hipertensi dapat terjadi akibat buruknya efikasi diri.  Untuk mengetahui hubungan self efficacy dengan kepatuhan menjalankan aktivitas fisik pada penderita hipertensi. Desain penelitian korelasional pendekatan cross sectional. Populasi sebanyak 42 orang dan sampel 42 orang. Teknik sampling yang digunakan total sampling. Hasil uji chi square didapatkan p-value sebesar 0.024 (<0.05). Nilai contingency coefficient yaitu sebesar 0.329 yang bermakna memiliki keeratan hubungan lemah. Terdapat hubungan self efficacy dengan kepatuhan menjalankan aktivitas fisik pada penderita hipertensi di masa pandemi covid 19 di RW 04 Terban GK V Gondokusuman Yogyakarta Tahun 2023. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat meneliti terkait motivasi diri pasien hipertensi dalam melakukan pengontrolan penyakitnya. Kata Kunci: Self Efficacy, Kepatuhan, Aktivitas Fisik, Hipertensi