Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Tradisi Nyadran di Desa Ngasem Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara Afriani, Iin; K.A., Sri Prastiti
Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa Vol 8 No 1 (2020): Sutasoma
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sutasoma.v8i1.35551

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk, fungsi dan makna tradisi nyadran yang berada di Desa Ngasem Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara. Tradisi nyadran merupakan tradisi yang sudah ada sejak zaman dahulu dan rutin dilaksanakan setiap tahun sekali. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan folklor. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah (1) bentuk tradisi nyadran yang terdiri dari bersih-bersih, pengajian,selamatan, nyadran, dan hiburan atau sebuah pertunjukan joged. (2) fungsi tradisi nyadran yaitu fungsi sosial, fungsi religi, fungsi pendidikan, melestarikan kebudayaan atau kearifan lokal dan sebagi hiburan. (3) simbol makna tradisi nyadran yaitu sebagai bentuk penghormatan mengenang kebiasaan leluhur Desa Ngasem dan juga sebagai wujud rasa syukur atas keberkahan yang telah diberikan oleh Allah SWT. Kata Kunci: Tradisi Nyadran, Bentuk, Fungsi, Makna. ABSTRACT The aim of this study is to describe the form, function and meaning of the nyadran tradition in the Ngasem Village, Batealit District, Jepara Regency. Nyadran tradition is a tradition that has exited since ancient times and routinely carried out once every year. The approach that used in this research was the folklore approach. Data collection techniques was used observation, interview and documentation techniques. Data analysis used descriptive qualitative analysis techniques. The results of this study were (1) the form nyadran tradition consisting of cleaning, recitation, salvation, nyadran, and entertainment or a joged performance. (2) the function nyadran tradition is as namely the social function, the religuis function, the educational function, preserving culture or local wisdom and as entertainment. (3) the symbolof the meaning nyadran tradition is as a form of respect to remember the habits of the ancestors of the Ngasem Village and also as an expression of gratitude for the blessings given by Allah SWT. Keyword: tradition Nyadran, form, function, meaning.
Tradisi Nyadran di Desa Ngasem Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara Afriani, Iin; K.A., Sri Prastiti
Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa Vol 8 No 1 (2020): Sutasoma
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/sutasoma.v8i1.35551

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk, fungsi dan makna tradisi nyadran yang berada di Desa Ngasem Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara. Tradisi nyadran merupakan tradisi yang sudah ada sejak zaman dahulu dan rutin dilaksanakan setiap tahun sekali. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan folklor. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah (1) bentuk tradisi nyadran yang terdiri dari bersih-bersih, pengajian,selamatan, nyadran, dan hiburan atau sebuah pertunjukan joged. (2) fungsi tradisi nyadran yaitu fungsi sosial, fungsi religi, fungsi pendidikan, melestarikan kebudayaan atau kearifan lokal dan sebagi hiburan. (3) simbol makna tradisi nyadran yaitu sebagai bentuk penghormatan mengenang kebiasaan leluhur Desa Ngasem dan juga sebagai wujud rasa syukur atas keberkahan yang telah diberikan oleh Allah SWT. Kata Kunci: Tradisi Nyadran, Bentuk, Fungsi, Makna. ABSTRACT The aim of this study is to describe the form, function and meaning of the nyadran tradition in the Ngasem Village, Batealit District, Jepara Regency. Nyadran tradition is a tradition that has exited since ancient times and routinely carried out once every year. The approach that used in this research was the folklore approach. Data collection techniques was used observation, interview and documentation techniques. Data analysis used descriptive qualitative analysis techniques. The results of this study were (1) the form nyadran tradition consisting of cleaning, recitation, salvation, nyadran, and entertainment or a joged performance. (2) the function nyadran tradition is as namely the social function, the religuis function, the educational function, preserving culture or local wisdom and as entertainment. (3) the symbolof the meaning nyadran tradition is as a form of respect to remember the habits of the ancestors of the Ngasem Village and also as an expression of gratitude for the blessings given by Allah SWT. Keyword: tradition Nyadran, form, function, meaning.
Studi Kasus : Mengoptimalkan Potensi Anak Low Vision melalui Pendidikan Inklusi Irawan, Clairina Verminthia Dheanova; Bassalamah, Nadila Salma; Maulidia, Nuhla; Afriani, Iin; Anjani, Asila Sekar; Ummah, Umi Safiul; Harisandi, I GST. Ngurah Putu
Socius: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial Vol 2, No 5 (2024): December
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Children with low vision are part of the special needs group who still retain limited visual abilities that can be maximized with proper support. This study explores the importance of adapting teaching media, instructional methods, and inclusive school environments for low vision children, focusing on a case study at SD Negeri Purwantoro 7, Malang City. The findings reveal that concrete learning media and inclusive social interactions play a vital role in boosting the motivation and understanding of low vision students. Support from teachers, peers, and the broader community is essential for creating equitable and meaningful education.