Kautsar, Izzy Al
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

INVESTIGATION THE INTEREST OF CREDITOR AND DEBTOR IN SUSPENSION OF DEBT PAYMENT OBLIGATIONS Kautsar, Izzy Al; Muhammad, Danang Wahyu
Jurnal Hukum Bisnis Bonum Commune Volume 4, Nomor 2 Agustus 2021
Publisher : Faculty of Law, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30996/hukum bisnis bon.v4i2.5100

Abstract

AbstractThe purpose of this research is to determine what interests underlie debtors in proposing debt settlement through PKPU institutions and to analyze the legal position of separatist creditors in the PKPU process. This study uses a juridical normative research method by utilizing the statutory regulatory approach. An alternative way to settle debt payment obligations for debtors is by submitting a suspension of debt payment obligations. The essence of using this institution is to direct the parties in carrying out debt restructuring. In theory, the use of the suspension of debt payment obligation (PKPU) will protect the interests of the parties effectively and fairly. But in practice, this PKPU institution became ineffective and was only used by one party to achieve its own interests. Including the interests of separatist creditors which are limited through SKMA 3/KMA/SK/I/2020, it is implied that there is an injustice for the separatist creditors in submitting PKPU submissions, then the Supreme Court issued SKMA 3/KMA/SK/IV/2020 which revoked the previous regulation while providing legal protection for separatist creditors in the PKPU process. The result of this research is that the debtor's interest in PKPU submission is 1. That debtor wants to restructure its debt 2. Debtor is no longer able to compete with the market. It was also found that the settlement of PKPU cases could be faster than the time period provided by Law 34/2007. Separatist creditors must be included in the PKPU settlement process, because their voting rights will determine the outcome of the agreement and the interests of creditors in a fair and balanced manner, in addition to debt settlement through PKPU institutions based on article 222 Law 34/2007 there is no difference in criteria for creditors.Keywords: creditors; debtors; suspension of debt paymentAbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kepentingan apa saja yang mendasari debitor dalam mengajukan pemberesan utang melalui lembaga PKPU dan menganalisa kedudukan hukum kreditur separatis dalam proses PKPU. Penelitian ini menggunakan metode penelitian normatif yuridis dengan memanfaatkan metode pendekatan peraturan perundang-undangan. Jalan alternatif dalam penyelesaian pembayaran kewajiban utang bagi debitor adalah dengan cara mengajukan penundaan kewajiban pembayaran utang. Inti dari penggunaan lembaga ini untuk mengarahkan para pihak dalam melakukan restrukturisasi utang.  Secara teori penggunaan lembaga penundaan kewajban pembayaran utang(PKPU) akan melindungi kepentingan para pihak secara efektif dan adil. Tapi pada praktiknya, lembaga PKPU ini menjadi tidak efektif dan hanya dimanfaatkan oleh salah satu pihak untuk mencapai kepentinganya sendiri. Termasuk kepentingan kreditur separatis yang dibatasi melalui SKMA 3/KMA/SK/I/2020, tersirat bahwa terjadi ketidakadilan bagi kreditur separatis dalam melakukan pengajuan PKPU, kemudian Mahkamah Agung mengeluarkan SKMA 3/KMA/SK/IV/2020 yang mencabut aturan sebelumnya sekaligus memberikan perlindungan hukum bagi kreditur separatis dalam proses PKPU. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa kepentingan debitor dalam pengajuan PKPU adalah 1. Bahwa dirinya ingin melakukan restrukturisasi utang 2. Sudah tidak mampu lagi bersaing dengan pasar. Ditemukan pula dalam penyelesaian perkara PKPU bisa lebih cepat dibandingkan periode waktu yang diberikan oleh UU 34/2007.  Kreditur separatis harus diikutsertakan dalam proses penyelesaian PKPU, karena hak suaranya akan menentukan hasil kesepakatan dan kepentingan para kreditur secara adil dan seimbang, selain itu dalam pemberesan utang melalui lembaga PKPU berdasarkan pasal 222 UU 34/2007 tidak ada perbedaan kriteria pada kreditur.
Hak Gugat Pemerintah terhadap Perbuatan Melawan Hukum di Bidang Lingkungan Hidup Widowaty, Yenny; Pratiwi, Berliant; Kautsar, Izzy Al
DIVERSI : Jurnal Hukum Vol 8 No 1 (2022): Diversi Jurnal Hukum
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM KADIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32503/diversi.v8i1.1470

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang kedudukan hak gugat pemerintah terhadap perbuatan melawan hukum di bidang lingkungan hidup. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa kedudukan hak gugat dari institusi pemerintah pada aspek penegakan hukum lingkungan yang didasarkan pada doktrin public trust serta menganalisa penerapan konsep perbuatan melawan hukum dalam putusan a quo. Penelitian ini menggunakan metode penelitian normatif yuridis. Hasil dari penelitian ini adalah masuknya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam perkara lingkungan hidup didasarkan pada kewenangan yang diberikan oleh Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 untuk menjadi pelindung bagi kelestarian sumber daya alam dan masyarakat yang tidak mampu bertindak secara hukum, serta penggunaan teori perbuatan melawan hukum dalam penegakan hukum lingkungan memperhatikan Pasal 1365-1366 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata untuk menentukan sifat perbuatan pelaku.
Urgensi Pembaharuan Asas-Asas Hukum Pada Undang-Undang No 37 Tahun 2004 Berdasarkan Teori Keadilan Distributif Kautsar, Izzy Al; Muhammad, Danang Wahyu
Jurnal Panorama Hukum Vol 5 No 2 (2020): Desember
Publisher : Fakultas Hukum Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jph.v5i2.4529

Abstract

In Law Number 37 of 2004 there are many legal vacancies, due to the lack of existing legal principles causing injustice for the parties. The legal vacuum exists because there are many legal principles that are not heeded in the drafting of the Law, so that the justice of the parties is not guaranteed.. This research aims to find the principles that should exist in the Bankruptcy Law in order to be able to guarantee the continuity of perfect law and justice for the parties. This normative research used secondary data consisting of primary, secondary, and tertiary legal materials. It is found that the addition of legal principles is indispensable in order to maximize the presence of the bankruptcy law in Indonesia, the principle that needs to be added to the bankruptcy law is the principle which has an element of justice that is distributive justice.
Kajian Konsep Modalities of Constraint Terhadap Pencegahan Konten Hate Speech sebagai Cybercrime di Indonesia Pratiwi, Berliant; Kautsar, Izzy Al
Jurnal Panorama Hukum Vol 7 No 2 (2022): Desember
Publisher : Fakultas Hukum Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jph.v7i2.7635

Abstract

The purpose of this study is to examine the prevention of hate speech crimes which are disseminated through various public facilities through the perspective of the Modalities of Constraint concept, this research also examines Indonesia's position in interpreting freedom of expression. This study uses a normative juridical research method with a concept approach and statutory approach. The results of this study are (1) Indonesia adheres to the view of Freedom speech as liberty with restrictions on the content of the speech that is conveyed must not conflict with the unity and integrity principles. (2) Based on the four aspects of the Modalities of Constraint concept, Indonesia in its position to prevent hate speech crimes has a strong legal substance; it has norms of unity and gotong royong in society; it has adapted to the development of social media platforms; it already has a precise and measurable prevention pattern.
RENEWAL OF ISLAMIC FAMILY LAW: RELEVANCE TO THE NUSYUZ SETTLEMENT PROCESS Kautsar, Izzy Al; Lestari, Ahdiana Yuni
JURNAL ILMU SYARIAH Vol 9 No 3 (2021): DESEMBER
Publisher : IBN KHALDUN BOGOR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/mizan.v9i3.20318

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa urgensi pembaharuan hukum Islam di bidang hukum keluarga dan mengkaji pembaharuan hukum keluarga Islam tersebut dengan relevansinya terhadap konsep nusyuz. Kenyataan seringkali menunjukan bahwa kehidupan berumah tangga antara suami dengan istri tidak selalu harmonis dan menyimpang, ini adalah wujud dari perilaku nusyuz. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif dengan metode pendekatan statue approach dan concept approach. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa masih banyak kajian hukum Islam yang menggambarkan peran dan fungsi perempuan yang belum terefleksi dengan baik pada substansi nilai dan hukum positif di Indonesia, maka pembaharuan hukum perlu sekiranya dilakukan dengan memperhatikan ajaran Al Quran dan As-Sunnah. Relevansi terhadap konsep nusyuz adalah perlunya modifikasi proses penyelesaian nusyuz sesuai dengan aturan sosial yang terjadi saat ini. Solusi yang relevan dan representatif telah ditawarkan Al-Qur’an untuk menangani nusyuz istri dengan tiga tahapan, yaitu dengan nasihat, pisah ranjang, dan pukulan.