Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMATAHAN DORMANSI BENIH PALA (Myristica fragrans Houtt.) MENGGUNAKAN HORMON GIBERALIN Agurahe, Lisa; Rampe, Henny L; Mantiri, Feky R
PHARMACON Vol 8, No 1 (2019): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.8.2019.29232

Abstract

ABSTRACT                This study aims to determine the breakdown of nutmeg seed dormancy after application using the hormone giberalin, and get the best concentration of giberalin in breaking nutmeg seed dormancy. This research was conducted at the Laboratory of Basic Biology, Biology Study Program, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sam Ratulangi University in December 2017 to February of 2018. This study used the experimental method Complete Random Design (CRD) with three replications. Treatment of Giberalin hormone concentration with four levels of treatment, namely GA3 0 ppm (G0) (control), GA3 25 ppm (G1), GA3 50 ppm (G2), and GA3 75 ppm (G3). The parameters observed were germination potential, germination similarity, vigor index and vigor coefficient. The results showed that the application of the giberalin hormone had a significant effect on the viability of nutmeg seeds including the potential for germination (Sig = 0,00) and the similarity of germination in the 27th day study of G1 and G2 treatment of 11.11%. The potential results of germination on nutmeg seed reached 100% at 54 HST. Observation of seed vigor obtained by the value of vigor index is 12.37 and the vigor coefficient is 14.400 Keywords: Nutmeg seeds, Giberalin, Vigor, Viability  ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengetahui pematahan dormansi benih pala setelah aplikasi menggunakan hormon giberalin, dan mendapatkan konsentrasi giberalin yang paling baik dalam mematahkan dormansi benih pala. Penelitian ini di Laboratorium Biologi Dasar Program Studi Biologi, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sam Ratulangi pada bulan Desember Tahun 2017 sampai Februari Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan  tiga kali ulangan. Perlakuan konsentrasi hormon Giberalin dengan empat taraf perlakuan yaitu GA3 0 ppm (G0) (kontrol), GA3 25 ppm (G1), GA3 50 ppm (G2), dan GA3 75 ppm (G3). Parameter yang diamati adalah potensial berkecambah, keserempakan perkecambahan, indeks vigor dan koefisien vigor.  Hasil penelitian menunjukkan aplikasi hormon giberalin berpengaruh nyata terhadap viabilitas benih pala meliputi potensial berkecambah (Sig= 0,00) dan keserempakan perkecambahan pada penelitian hari ke 27 perlakuan G1dan G2 yaitu 11,11%.  Hasil pengamatan potensial berkecambah pada benih pala mencapai 100% pada 54 HST. Pengamatan vigor benih diperoleh nilai indeks vigor yaitu 12,37 dan koefisien vigor yaitu 14.400.  Kata kunci: Benih Pala, Giberalin, Vigor, Viabilitas
PKM Kelompok Tani Tiga Berlian Kelurahan Paslaten Dua Kota Tomohon, tentang Penggunaan Elisitor Methyl Jasmonat dalam Budidaya Tanaman Sayuran Rampe, Henny L; Pontororing, Hanny; Rampe, Meytij J
The Studies of Social Sciences Vol. 5 No. 2 (2023): The Studies of Social Sciences
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35801/tsss.v5i2.51687

Abstract

Methyl jasmonat sebagai elisitor kimia dapat menginduksi resistensi tanaman terhadap serangga hama herbivora melalui produksi metabolit sekunder. Metil jasmonat dapat memodulasi proses fisiologis tumbuhan dalam kondisi cekaman abiotik. Kelurahan Paslaten Satu Kota Tomohon sebagian penduduknya berprofesi sebagai petani. Untuk meningkatkan produksi dan menekan adanya hama dan penyakit pada tanaman pertanian, umumnya para petani menggunakan pestisida kimia yang berdampak negatif bagi lingkungan dan terjadinya akumulasi pestisida pada produk pertanian. Salah satu strategi untuk mengurangi penggunaan pestisida kimia adalah dengan menerapkan konsep pertanian tanpa pestisida, dengan cara menginduksi resistensi tanaman menggunakan elisitor methyl jasmonat. Kegiatan PKM dilaksanakan dengan tahapan : 1) Pemberian teori/ceramah, 2) Praktek pembuatan larutan methyl jasmonat, 3) Praktek aplikasi larutan methyl jasmonat pada tanaman sayuran, 4) pendampingan pada peserta kelompok tani 5) Evaluasi dan monitoring. Kontribusi dan target khusus yang ingin dicapai adalah peningkatan pengetahuan dan ketrampilan dalam pemanfaatan elisitor methyl jasmonat yang memberikan dampak positif yaitu perobahan perilaku ke pola pertanian tanpa pestisida kimia, mengurangi dampak negatif pestisida, dan dapat meneruskan kepada para petani yang belum menjadi peserta penyuluhan. Tujuan dan target khusus yang ingin dicapai adalah peningkatan pengetahuan mitra, perobahan perilaku ke pertanian tanpa pestisida kimia, dengan memanfaatkan elisitor methyl jasmonat. Kegiatan PKM tentang penggunaan elisitor methyl jasmonat dalam budidaya tanaman sayuran memberikan dampak positif bagi petani berupa pengetahuan dan ketrampilan tentang aplikasi elisitor methyl jasmonat pada tanaman sayuran.