Datu, Olvie S.
Unknown Affiliation

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

EFEK PEMBERIAN ALPHA LIPOIC ACID PADA ENDOTEL TIKUS PUTIH YANG DIINDUKSI LIPOPOLISAKARIDA Datu, Olvie; Sumalong, Fransisco P
PHARMACON Vol 9, No 1 (2020): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.9.2020.27418

Abstract

ABSTRACT Endothelial dysfunction play a major role in the pathogenesis of vascular diseases, especially atherosclerosis. Endothelial dysfunction causes endothelial cells are activated and resulting homeostasis changes in endothelial cell. Rats were induced by LPS 0.5 mg/kg and treated with ALA at doses of 30 mg/kg, 60 mg/kg and 120 mg/kg BW for 2 weeks which given 1 hour before the LPS administration. This study show that LPS causes morphological changes in rat aorta based on histochemical staining show that endothelial cell are irregular, not homogeneous and increase permeability but in group that received show that ALA can improve the morphological of endothelial cell by reduces ROS, regenerates of exogenous and endogenous antioxidants. Administration of ALA and LPS reduce the rats body weight but not significant compared to the control group. Therefore can be concluded that administration of ALA can prevent endothelial dysfunction. Keywords: Endothel dysfunction, alpha lipoic acid, lipopolysaccharide  ABSTRAK Disfungsi endotel berperan penting pada pathogenesis penyakit vascular, khususnya aterosklerosis.  Disfungsi endotel menyebabkan sel endotel teraktivasi dan terjadi perubahan homeostatis pada sel endotel. Tikus diinduksi dengan LPS 0.5 mg/Kg BB dan selanjutnya di terapi dengan ALA pada dosis 30mg/Kg BB, 60mg/Kg BB, dan 120mg/Kg BB selama 2 minggu 1 jam sebelum pemerian LPS. Penelitian ini menujukan bahwa LPS dapat menyebabkan perubahan morfologi pada sel nedotel berdasakan pada hasil pewarnaan jaringan yang menunjukan sel endotel yang tersusun tidak beraturan, tidak homogeny dan terjadi peningkatan permeabilitas tapi pada kelompok perlakuan yang mendapatkan terapi ALA menunjukan ALA dapat memperbaiki morfologi sel endotel dengan mengurangi ROS, meningkatkan antioksidan eksogen dan endogen. Pemberian ALA dan LPS tidak menyebabkan perubahan berat badan tikus yang signifikan di bandingkan dengan kelompok control. Sehingga dapat disimpulkan pemberian ALA dapat mencegah disfungsi endotel. Kata Kunci: disfungsi endotel, histokimia, alpha lipoic acid, lipopolisakarida
EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) FARMASI KATEGORI LAMA WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT ADVENT MANADO Toreh, Esron Eliazar; Lolo, Widya A; Datu, Olvie S.
PHARMACON Vol 9, No 2 (2020): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.9.2020.29288

Abstract

ABSTRACTThe practice of pharmaceutical services was an integrated activity with the aim of identifying, preventing and resolving drug-related problems and health related problems. The need to evaluated the waiting time for prescription services in pharmaceutical installations was to found out the weaknesses that can prolong prescription services, so that improvements can be made immediately in order to improved the quality of pharmaceutical services. The aim of this study was to evaluated the length of waiting time for non-concoction drugs and concoction drugs at the Advent Hospital Manado pharmacy installation in October 2019 - January 2020. This research was a non-experimental descriptive study used quantitative and qualitative methods. Sampling was carried out by the nonprobability sampling method. Quantitatively data was taken by direct observation while implementing prescription service at hospital pharmacy installations and qualitatively data was taken by structured interviews to pharmacists in charge and pharmacy staff at outpatient hospital pharmacy installations. The results showed that the average for non-concoction drug prescription service was 20 minutes 29 seconds and for concoction drug prescription service was 26 minutes 26 seconds. The conclusion that the Advent Hospital Manado has met the standards set by the Ministry of Health of the Republic of Indonesia. Keywords: Waiting Time Prescription, Drug Prescription Service, Pharmacy Installation. ABSTRAK Praktek pelayanan kefarmasian merupakan kegiatan yang terpadu dengan tujuan untuk mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah terkait obat dan masalah yang berhubungan dengan kesehatan. Perlunya dilakukan evaluasi terhadap waktu tunggu pelayanan resep di instalasi farmasi adalah untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang dapat memperlama pelayanan resep, sehingga dapat segera dilakukan perbaikan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lama waktu tunggu pelayanan resep obat jadi dan obat racikan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Advent Manado pada bulan Oktober 2019 – Januari 2020. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif non eksperimental dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Pengambilan sampel dilaksanakan dengan metode non-probability sampling. Data yang diambil secara kuantitatif adalah dengan pengamatan langsung saat pelaksanaan pelayanan resep obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit dan data yang diambil secara kualitatif adalah dengan wawancara terstruktur kepada apoteker penanggung jawab dan tenaga kefarmasian di Instalasi Farmasi Rumah Sakit rawat jalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata untuk pelayanan resep obat jadi 20 menit 29 detik dan rata-rata pelayanan resep obat racikan 26 menit 26 detik. Kesimpulannya bahwa Rumah Sakit Advent Manado telah memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Kata Kunci: Waktu Tunggu Resep, Pelayanan Resep Obat, Instalasi Farmasi.
Analisis Senyawa Alkaloid dan Uji Daya Hambat Ekstrak Buah Sirih (Piper betle L) terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis Tjandra, Regina F.; Fatimawali, .; Datu, Olvie S.
eBiomedik Vol 8, No 2 (2020): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.8.2.2020.28963

Abstract

Abstract: Betel fruit contains saponins, tannins, alkaloids, flavonoids, and steroids which are antibacterial compounds. Alkaloids are one of the secondary metabolites that are found in nature and have physiological activity. This study aims to determine the presence of alkaloid content in betel fruit and to determine the inhibitory activity of betel fruit extract against Staphylococcus epidermidis bacteria. This study is using the disc method in the antibacterial test, TLC method, color reaction and UV-Vis spectrophotometry to determine the presence of alkaloids in betel fruit. The results showed that betel extract contained alkaloids, as evidenced by the presence of orange stains on TLC with chloroform: methanol (1: 4) eluent sprayed with Dragendrof reagents. UV-Vis spectrophotometer analysis results, the alkaloids are at a maximum wavelength of 282 nm.The results of the antibacterial activity test of betel extract against Staphylococcus epidermidis shows that the concentration of 10% and 20% had a strong antibacterial activity with an average inhibition zone of 12.8 ± 1.40 mm and 15.03 ± 0.723 mm and a concentration of 40% had Antibacterial activity is very strong with an average inhibition zone of 21.53 ± 1.530 mm. In conclusion, betel fruit extract contains alkaloid compounds and has antibacterial activity with strong to very strong categories.Keywords: Betel Fruit (Piper betle L), Alkaloids, Antibacterial, Staphylococcus epidermidis.  Abstrak: Buah sirih memiliki kandungan saponin, tanin, alkaloid, flavonoid, dan steroid yang merupakan senyawa antibakteri. Alkaloid merupakan salah satu metabolit sekunder yang banyak ditemukan di alam dan mempunyai aktivitas fisiologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya kandungan alkaloid pada buah sirih dan untuk mengetahui adanya aktivitas daya hambat dari ekstrak buah sirih terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis. Penelitian ini menggunakan metode cakram pada uji antibakteri, metode KLT, reaksi warna dan Spektrofotometri UV-Vis untuk mengetahui adanya alkaloid pada buah sirih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak buah sirih memiliki kandungan alkaloid, terbukti dengan adanya noda berwarna jingga pada KLT dengan eluen kloroform:methanol (1:4) yang  disemprotkan pereaksi Dragendrof. Hasil analisis Spektrofotometer UV-Vis, alkaloid tersebut berada pada panjang gelombang maksimum 282 nm. Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak buah sirih terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis diperoleh bahwa konsentrasi 10% dan 20% memiliki aktivitas antibakteri kuat dengan zona hambat rata-rata sebesar 12,8±1,40 mm dan 15,03±0,723 mm serta konsentrasi 40% memiliki aktivitas antibakteri sangat kuat dengan zona hambat rata-rata sebesar 21,53±1,530 mm. Sebagai kesimpulan ekstrak buah sirih mengandung senyawa alkaloid dan memiliki aktifitas antibakteri dengan kategori kuat sampai sangat kuat.Kata kunci : Buah Sirih (Piper betle L), Alkaloid, Antibakteri, Staphylococcus epidermidis
PENGARUH PENAMBAHAN ASAM BENZOAT TERHADAP PERTUMBUHAN RAGI DAN KADAR ALKOHOL PADA FERMENTASI KULIT NANAS (Ananas comosus L.) LOKAL Astuti, Feni P.; Datu, Olvie S.; Tallei, Trina E.
PHARMACON Vol 9, No 3 (2020): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.9.2020.30029

Abstract

ABSTRACTPineapple skin (Ananas comosus L.) has good nutritional value. Pineapple waste that has not been used will cause environmental problems, and therefore one of the utilization of pineapple waste by fermentation. The addition of benzoic acid is done so that the fermentation product is not alcoholic. The aim of this study was to evaluated the effect of addition benzoic acid on yeast growth and alcohol content on the fermentation of pineapple skin (Ananas comosus L.). Fermentation was carried out for 7 days by adding some concentrations of benzoic acid and measured total acid, alcohol content, pH, and yeast growth on media Saboroud Dextrose Agar (SDA). Results of the study showed that the added fermentation concentration of 0.05%; 0.1% and 0.2% benzoic acid have lower alcohol content and yeast amount compared with fermentation using 0% benzoic acid, so concluded there is an effect of the addition of benzoic acid on yeast growth and alcohol content. Keywords: Pineapple, Benzoic Acid, Alcohol, Yeast.   ABSTRAKKulit buah nanas (Ananas comosus L.) memiliki nilai gizi yang baik. Limbah buah nanas yang belum dimanfaatkan akan menimbulkan masalah lingkungan, maka dari itu salah satu pemanfaatan limbah buah nanas dengan cara fermentasi. Penambahan asam benzoat dilakukan agar produk fermentasi tidak bersifat alkoholik. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaruh penambahan asam benzoat terhadap kadar alkohol dan pertumbuhan ragi pada fermentasi kulit nanas (Ananas comosus L.). Fermentasi dilakukan selama 7 hari dengan menambahkan beberapa konsentrasi asam benzoat kemudian diukur total asam, kadar alkohol, pH, serta pertumbuhan ragi pada media Saboroud Dextrose Agar (SDA). Hasil penelitian menunjukan bahwa fermentasi yang ditambahkan konsentrasi 0,05%; 0,1% dan 0,2% asam benzoat memiliki kadar alkohol dan jumlah ragi yang lebih rendah dibandingkan dengan fermentasi yang menggunakan 0% asam benzoat, sehingga disimpulkan terdapat pengaruh penambahan beberapa konsentrasi asam benzoat terhadap pertumbuhan ragi dan kadar alkohol. Kata Kunci : Nanas, Asam Benzoat, Alkohol, Ragi.
GAMBARAN PENYIMPANAN OBAT DI GUDANG OBAT INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAPANGAN SAWANG SITARO Mulalinda, Rafel D.; Citraningtyas, Gayatri; Datu, Olvie S.
PHARMACON Vol 9, No 4 (2020): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.9.2020.31363

Abstract

ABSTRACTStorage must guarantee the qualitiy and safety of pharmaceutical preperations, medical devices, and medical materials after use in accordance with pharmaceutical preparations, medical devices, and medical materials after used in accordance with pharmaceutical requirements.. The aim of this study was to evaluated the storage of medicines and to determine indicators of strengths, weaknesses, opportunities, threats that affect the storage stage in the warehouse of Pharmacy Installation of Lapangan Sawang of Sitaro District Hospital. This research was used descriptive analytical study conducted using qualitative methods. The results showed that there was 4 strength indicators, 3 weakness indicators, 1 opportunity indicator and 3 threat indicators. In conclusion, the Pharmacy Installation warehouse of Lapangan Sawang Hospital is 68% accordance with the Regulation of the Minister of Health No.72 2016, but it needs to be equipped indoor lighting, thermometers and naming (labels) on the storage rack. The warehouse strength indicators are good pharmaceutical supply management system, utilization of inventory evaluation management information systems, access to receiving goods from distributors, the person in charge of pharmaceutical personnel, the weaknesses are the number of human resources that are lacking to meet shifts, the existence of expired or damaged drugs, and have not met warehouse requirements based on the regulation. The warehouse opportunities are the development of an inventory evaluation management information system, the threat of which is the change in the inventory module, distributor regulations regarding non-returnable goods, and demand for goods or drugs during the night shift Key Word:  Storage, Medicine, Hospital Pharmacy InstallationABSTRAKPenyimpanan harus menjamin kualitas dan keamanan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai sesuai dengan persyaratan kefarmasian. Tujuan dilakukan penelitian yaitu untuk mengevaluasi penyimpanan obat dan menetapkan indikator kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman yang mempengaruhi tahap penyimpanan  di gudang Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) Umum Daerah Lapangan Sawang Sitaro. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitis yang dilakukan dengan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 4 indikator kekuatan, 3 indikator kelemahan, 1 indikator peluang dan 3 indikator ancaman. Kesimpulannya gudang IFRS Umum Daerah Lapangan Sawang 68% sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) No.72 Tahun 2016, namun perlu untuk dilengkapi penerangan dalam ruangan, termometer dan penamaan (label) pada rak penyimpanan. Indikator kekuatannya ialah sistem penataan perbekalan farmasi yang baik, pemanfaatan sistem informasi manajemen evaluasi inventory, akses penerimaan barang dari distributor, penanggung jawab dari tenaga kefarmasian, kelemahannya yaitu kurangnya jumlah SDM untuk memenuhi shift, adanya obat kadaluarsa/rusak, dan belum memenuhi persyaratan gudang berdasarkan PMK. Peluangnya ialah perkembangan sistem informasi manajemen evaluasi inventory, ancamannya yaitu perubahan modul inventory, peraturan distributor barang yang tidak dapat diretur, dan permintaan barang/obat saat shift malam. Kata Kunci: Penyimpanan, Obat, Instalasi Farmasi Rumah Sakit
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ADVENT MANADO DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PERSPEKTIF KEUANGAN DAN PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL Malara, Jeril Riski; Citraningtyas, Gayatri; Datu, Olvie S.
PHARMACON Vol 9, No 4 (2020): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.9.2020.31357

Abstract

ABSTRACTHospital Pharmacy Installation (HPI) was a medical support service that was required to provide quality pharmaceutical services to the public, so it requires performance measurement. The purpose of this study was to determined the performance of HPI Advent Manado using the Balanced Scorecard (BSC) method through a financial perspective and an internal business process perspective. This research was a non-experimental, descriptive type of research with retrospective and prospective data collection in the form of primary data and secondary data. The results showed the performance of HPI Advent Manado from a financial perspective in 2019 obtained an Inventory Turn Over Ratio (ITOR) value of 5.53 times and a Gross Profit Margin (GPM) of 22.24%. Internal business process perspective with dispensing time for non-concocted prescriptions 14.47 minutes and concocted prescriptions 28.19 minutes, drug availability 93.30% and drug information services stilled not meeting the standards of Permenkes No.72 of 2016. From the research results it can be concluded that the performance of HPI Advent Manado using the BSC method shows a fairly good performance from a financial perspective, although there was still needed for improvement in the ITOR value, and the internal business process perspective has shown good performance and there was still needed for improvements in drug information services. Keywords: Performance measurement, Pharmaceutical installation hospital, Balanced scorecard, Financial perspectives, Internal Business perspectives  ABSTRAKInstalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) merupakan pelayanan penunjang medis yang dituntut memberikan pelayanan kefarmasian yang berkualitas kepada masyarakat, sehingga memerlukan pengukuran kinerja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kinerja IFRS Advent Manado dengan metode Balanced Scorecard (BSC) melalui perspektif keuangan dan perspektif proses bisnis internal. Penelitian merupakan jenis penelitian non eksperimental bersifat deskriptif dengan pengumpulan data secara retrospektif dan prospektif berupa data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan kinerja IFRS Advent Manado pada perspektif keuangan tahun 2019 memperoleh nilai  Inventory Turn Over Ratio (ITOR) sebesar 5,53 kali dan Gross Profit Margin (GPM) sebesar 22,24%. Perspektif proses bisnis internal dengan dispensing time untuk  resep non racikan 14,47 menit dan resep racikan 28,19 menit, ketersediaan obat 93,30% dan pelayanan informasi obat masih belum memenuhi standar Permenkes No.72 tahun 2016. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kinerja IFRS Advent Manado dengan metode BSC menunjukkan kinerja yang cukup baik dari perspektif keuangan, walaupun masih perlu upaya perbaikan pada nilai ITOR, dan perspektif proses bisnis internal sudah menunjukkan kinerja baik dan masih perlu adanya perbaikan pada pelayanan informasi obat.Kata kunci: Pengukuran Kinerja, IFRS, Balanced Scorecard, perspektif keuangan, perspektif proses bisnis internal
UJI AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL DAUN SESEWANUA (Clerodendrum squamatum Vahl.) TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L.) YANG DIINDUKSI KARAGENAN Suryandari, Syari Sekar; Queljoe, Edwin de; Datu, Olvie S.
PHARMACON Vol 10, No 3 (2021): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.10.2021.35606

Abstract

ABSTRACTSesewanua (Clerodendrum squamatum Vahl.) has been used empirically as a medicine for fever, to reduce swelling and fractures by the people in North Sulawesi. The content of flavonoids in sesewanua leaves can be potential as an anti-inflammatory. Inflammation is the body's response to tissue damage caused by foreign agents. This study aims to prove the anti-inflammatory activity of 96% ethanol extract of sesewanua leaves with various dose of 18 mg/kg, 36 mg/kg, and 72 mg/kg BW in term of the diameter of oedem’s decrease on the soles of rats' feet induced by 1% carrageenan. The diameter of the oedem thickness is measured by using digital calipers. The results showed that the extract of sesewanua leaves was able to reduce the diameter of oedem. The 18 mg/kg BW dose extract had the largest percentage of oedem inhibition, that is 95.04%. The extracts of various doses of 18 mg/kg, 36 mg/kg, and 72 mg/kg BW had no significant differences with positive controls, diclofenac sodium (ρ ≥ 0,05). The conclusion of this study, the ethanol extract of sesewanua leaves has been shown to have anti-inflammatory activity similar to diclofenac sodium. The extract dose of 18 mg/kg BW has the most optimal anti-inflammatory effect. Keywords: Sesewanua (Clerodendrum squamatum Vahl.), Anti-inflammatory, Oedem, Carrageenan  ABSTRAKSesewanua (Clerodendrum squamatum Vahl.) telah digunakan secara empiris sebagai obat demam, penurun bengkak, dan patah tulang oleh masyarakat di Sulawesi Utara. Kandungan flavonoid dalam daun sesewanua dapat berpotensi sebagai antiinflamasi. Inflamasi merupakan respon tubuh terhadap kerusakan jaringan yang disebabkan oleh agen asing. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan aktivitas antiinflamasi ekstrak etanol 96% daun sesewanua dengan variasi dosis 18 mg/kgBB, 36 mg/kgBB, dan 72 mg/kgBB dilihat dari penurunan diameter udem pada telapak kaki tikus yang diinduksi karagenan 1%. Diameter ketebalan udem diukur dengan jangka sorong digital. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak daun sesewanua dapat menurunkan diameter udem. Ekstrak dosis 18 mg/kgBB memiliki persentase penghambatan udem terbesar yaitu 95,04%. Ekstrak variasi dosis 18 mg/kgBB, 36 mg/kgBB, dan 72 mg/kgBB memiliki perbedaan tidak bermakna dengan kontrol positif (ρ ≥ 0,05)  Kesimpulan dari penelitian ini, ekstrak etanol daun sesewanua terbukti memiliki aktivitas antiinflamasi yang hampir sama dengan natrium diklofenak. Ekstrak dosis 18 mg/kgBB memiliki efek antiinflamasi yang paling optimal. Kata kunci: Sesewanua (Clerodendrum squamatum Vahl.), Antiinflamasi, Udem, Karagenan
STUDI IN SILICO SENYAWA EUGENOL CENGKEH (Syzygium aromaticum L.) TERHADAP RESEPTOR ER-α, ER-β DAN HER-2 PADA KANKER PAYUDARA Mohtar, Khumairah; Fatimawali, Fatimawali; Rumondor, Erladys M.; Datu, Olvie S.; Tallei, Trina E.
PHARMACON Vol 10, No 3 (2021): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.10.2021.35603

Abstract

ABSTRACTBreast cancer is a malignant tumor that can attack the breast tissue which consists of the mammary glands, mammary gland ducts, and the supporting tissues of the breast. Breast cancer develops from normal cells that undergo proliferative changes. Breast cancer is a type of cancer with the greatest prevalence in women in Indonesia. Estrogen receptor alpha (ER-α), estrogen beta (ER-β) and human epidermal growth factor receptor 2 (HER-2) induced by the hormone estrogen will activate genes that play a role in the growth of breast cancer cells. This study aims to determine the potential results of the interaction of the molecular bonding of clove eugenol compounds to the receptor target in breast cancer. The method used is molecular docking using Autodock Vina software. The results showed that eugenol compounds can interact with ER-α, ER-β, and HER-2 and have the potential as breast anticancer with the best binding affinity based on the observed RMSD value. Keywords: ER-α, ER-β, HER-2, Eugenol, docking  ABSTRAKKanker payudara adalah tumor ganas yang dapat menyerang jaringan payudara yang terdiri dari kelenjar susu, saluran kelenjar susu, dan jaringan penunjang payudara. Kanker payudara berkembang dari sel normal yang mengalami perubahan proliferatif. Kanker payudara adalah jenis kanker dengan prevelensi terbesar pada wanita di Indonesia. Reseptor estrogen alfa (ER-α), estrogen beta (ER-β) dan reseptor faktor pertumbuhan manusia-2 (HER-2) yang diinduksi oleh hormon estrogen akan mengaktifkan gen-gen yang berperan dalam pertumbuhan sel kanker payudara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi hasil interaksi penambatan molekuler senyawa eugenol cengkeh terhadap target reseptor pada kanker payudara. Metode yang digunakan yaitu penambatan molekuler docking menggunakan perangkat lunak Autodock Vina. Hasil penelitian menunjukan bahwa senyawa eugenol dapat berinteraksi dengan ER-α, ER-β, dan HER-2 dan berpotensi sebagai antikanker payudara dengan binding affinity terbaik didasarkan pada nilai RMSD yang dilihat. Kata kunci: ER-α, ER-β, HER-2, Eugenol, docking
UJI EFEKTIVITAS PENYEMBUHAN LUKA SEDIAAN SALEP EKSTRAK RUMPUT MACAN (Lantana camara L) TERHADAP LUKA SAYAT PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus) Tamuntuan, Dhea N.; Queljoe, Edwin de; Datu, Olvie S.
PHARMACON Vol 10, No 3 (2021): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.10.2021.35608

Abstract

ABSTRACTLantana camara L have many ingredients including flavonoids, terpenoids, alkaloids, essential oils, phytosterol, saponins and tannins. Until now, people still use this plant as wound healer. The aims of this study is to determine the effectiveness of extract Lantana camara L ointment on wound healing in white male rats (Rattus novergicus). This study used a laboratory experimental research design using white male rats (Rattus novergicus) as experimental animals. Extract Lantana camara L ointment was tested on test animals of 5 treatment groups, namely base ointment (negative control), betadine ointment (positive control) and Lantana camara L extract ointment with concentrations of  8%, 12% and 16%, consisting of 3 rats in each treatment group. Observations were made for 14 days by looking at erythema (redness), edema (swelling) and wound closure. The results obtained in group I (base ointment) and group II (betadine ointment) showed that the average wound closure was not much different so that there was no significant difference, but pharmacologically, extract Lantana camara L ointment was effective in wound healing.  The three concentrations of 8%, 12%, and 16% provide wound healing effects, with the optimal effect in accelerating wound healing, namely at a concentration of 16% with an average wound closure for 9.3 days.  So it can be concluded that the Lantana camara L  plant has effectiveness in healing wounds. Keywords: wound healing, ointment, Lantana camara L, Incision.ABSTRAKRumput macan (Lantana camara L) memiliki banyak kandungan di antaranya flavonoid, terpenoid, minyak atsiri, fitosterol, dan tannin. Hingga saat ini masyarakat masih menggunakan tanaman ini sebagai penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas sediaan salep ekstrak rumput macan (Lantana camara L) terhadap penyembuhan luka sayat pada tikus putih jantan (Rattus novergicus). Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental laboratorium menggunakan tikus putih jantan (Rattus novergicus) sebagai hewan percobaan. Salep ekstrak rumput macan diujikan pada hewan uji tikus sebanyak 5 kelompok perlakuan yaitu basis salep (kontrol negatif), salep betadine (kontrol positif) dan salep ekstrak rumput macan dengan konsentrasi 8%, 12% dan 16%,   yang terdiri dari 3 ekor tikus di setiap kelompok perlakuan. Pengamatan dilakukan selama 14 hari dengan melihat eritema (kemerahan), edema (bengkak) dan penutupan luka. Hasil yang di dapatkan pada kelompok I (basis salep) dan kelompok II (salep betadin) menunjukkan rata-rata penutupan luka tidak jauh berbeda sehingga tidak ada perbedaan bermakna, akan tetapi secara farmakologi salep ekstrak rumput macan memiliki efektivitas dalam penyembuhan luka. Ketiga konsentrasi 8%, 12%, dan 16% memberikan efek penyembuhan luka, dengan efek yang optimal dalam mempercepat penyembuhan luka yaitu konsentrasi 16% dengan rata-rata penutupan luka 9,3 hari. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tanaman rumput macan memiliki efektivitas terhadap penyembuhan luka. Kata Kunci: Penyembuhan Luka, Salep, Rumput Macan (Lantana camara L), Luka sayat.