Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial dengan Depresi Zulaikha, Afrina; Pulungan, Ahmad Fikri
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol 2, No 3 (2023): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - Juni 2023
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v2i3.9930

Abstract

Media sosial berkembang secara pesat menurut data APJII pengguna internet di Indonesia tembus 210 juta penguna. Penggunaan media sosial yang terlampau aktif memiliki risiko depresi hingga tiga kali lebih besar. Kejadian depresi di Indonesia juga mengalami peningkatan lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode literature review. Teknik ini dilakukan dengan tujuan untuk mengungkapkan berbagai teori-teori yang relevan dengan permasalahan yang sedang dihadapi atau diteliti sebagai bahan rujukan dalam pembahasan hasil penelitian. Hasil dari penelitian dari tinjauan artikel diketahui faktor yang mempengaruhi depresi pada pengunaan media sosial yaitu pembandingan diri, cyberbullying, kurangnya kualitas tidur. Oleh karena itu, tujuan penulisan ini adalah agar tenaga kesehatan dapat meningkatkan pemahaman tentang hubungan intensitas penggunaan media sosial dengan kejadian depresi.
Gangguan Ansietas pada Penderita Hipetiroid Zulaikha, Afrina; Siregar, Chataya Syah Dhafa
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol 2, No 5 (2023): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - Oktober 202
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v2i5.10051

Abstract

Ansietas diartikan sebagai rasa takut, terhadap objek yang bersifat nyata ataupun tidak ditandai dengan bentuk emosi tidak menyenangkan, kekhawatiran, keprihatinan, mudah tersinggung, tidak tenang, dan gangguan tidur. Penyebab ansietas ialah terjadinya kesalahan pada neurotransmiter yang berperan dalam mekanisme gangguan ansietas seperti norepinefrin, serotonin, dopamin, dan asam gamma-aminobutirat (GABA) yang berfungsi dalam respons tubuh terhadap stres. Salah satu etiologi dari ansietas adalah dipengaruhi oleh gangguan medis umum. Ternyata banyak gangguan medis umum yang dikaitkan dengan ansietas. Gejala yang timbul seperti gemetar, berkeringat, jantung berdebar, kepala terasa pusing, ketegangan otot, mual, sulit bernafas, baal, diare, gelisah, kekhawatiran, dan panik. Hal ini disebabkan efek fisiologis langsung secara medis. Gangguan medis umum yang sering dikaitkan dengan ansietas salah satunya adalah hipertiroid.  Penelitian yang dilakukan pada pasien hipertiroid menunjukkan 41.67% dari subjek mengalami kecemasan dengan gejala insomnia, mudah tersinggung, merasa sedih, dan merasa tidak tenang. Hubungan gangguan ansietas pada penderita hipertiroid terjadi akibat gangguan sintesis hormon tiroid yang berlebihan sehingga menurunnya fungsi neurotransmiter GABA yang berperan dalam menekan terjadinya kecemasan. Sehingga ketika gangguan medis umum dikombinasikan dengan gangguan kecemasan, maka akan berdampak menimbulkan morbiditas dan mortalitas yang lebih besar.
Neurobiologi pada Penderita Bulimia Putri, Raudah Novita; Zulaikha, Afrina
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol 3, No 4 (2024): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - Agustus 202
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v3i4.12686

Abstract

Bulimia Nervosa adalah suatu perilaku makan menyimpang yang memiliki karakteristik makan berlebihan yang berulang (binge eating) diikuti oleh perilaku kompensasi untuk mencegah penambahan berat badan dan perhatian yang berlebihan terhadap berat badan dan bentuk tubuh. Tingkat prevalensi untuk bulimia nervosa berkisar antara 0,3% sampai 4,6% pada wanita dan dari 0,1% sampai 1,3% pada laki-laki pada tahun 2020. Berdasarkan DSM-5 tingkat kejadian bulimia nervosa antara usia 10 dan 20 tahun adalah 95% (60-190) per 100.000 orang per tahun secara keseluruhan. Bulimia nervosa terjadi karena interakasi faktor biologis, faktor sosial dan faktor psikologis yang merupakan kombinasi dari kondisi biologis dan peristiwa kehidupan seseorang. Neurobiologi memiliki peran penting pada penderita bulimia. Tujuan aspek neurobiologi penting untuk dibahas karena dapat mencegah terjadinya komplikasi dan terapi yang optimal. 
Terapi Psikososial pada Skizofrenia Mailyn, Yaiza Aynaya; Zulaikha, Afrina
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol. 4 No. 1 (2025): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - Februari 2
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v4i1.12999

Abstract

Terapi psikososial merupakan terapi non farmakologis yang membahas masalah psikologis, sosial, relasional yang berkaitan dengan gangguan kesehatan mental. Tujuan terapi psikososial untuk meningkatkan efektivitas pengobatan farmakologis dan berfokus pada fungsi pribadi untuk mengurangi tingkat kekambuhan dan rawat inap, perbaikan kognitif, meningkatkan kepercayaan diri dan harapan, dan memperbaiki fungsi psikososial. Terapi psikososial pada penderita skizofrenia berperan dalam memperbaiki fungsi kognitif dan sosial dan menurunkan kekambuhan sekitar 20%.