Penelitian ini bertujuan untuk mencari makna yang ada di balik pernyataan sikap Presiden Joko Widodo ketika menanggapi kerusuhan rasial yang menimpa masyarakat Papua dan Papua Barat beberapa waktu yang lalu. Pidato pernyataan sikap Jokowi tersebut menimbulkan pro dan kontra karena dianggap menyederhanakan persoalan yang terjadi. Aksi demo rusuh yang berujung pada kerusuhan rasial sendiri terjadi diberbagai daerah Papua bukan hanya dikarenakan adanya penangkapan mahasiswa papua oleh Polrestabes Surabaya saja, melainkan karena banyaknya berita dan informasi yang kurang bisa dipertanggung jawabkan bertebaran di media sosial yang sekarang ini menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia. Peneliti menganalisis pidato Presiden tersebut dengan menggunakan analisis wacana kritis Norman Fairclough. Hasilnya menunjukkan bahwa  presiden mewacanakan persoalan kesejahteraan yang tidak dinikmati masyarakat Papua dan Papua Barat sebagai biang keladi dari kerusuhan rasial yang terjadi. Pernyataan tersebut terlihat dimanfaatkan sebagai pembenaran untuk program-program Pemerintahan Jokowi di Papua dan Papua Barat, termasuk tentang infrastruktur karena program itulah yang diyakini akan mempercepat kesejahteraan masyarakat Papua dan Papua Barat.