Maimunah, M.
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

FAKTOR PENYEBAB SISWA TIDAK DAPAT MENYELESAIKAN SOAL MATERI LIMIT FUNGSI ALJABAR Dewi, Syintia Dewi Ananta Shinta; Roza, Yenita; Maimunah, M.
Jurnal Penelitian dan Pengkajian Ilmu Pendidikan: e-Saintika Vol 4, No 2: July 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.159 KB) | DOI: 10.36312/e-saintika.v4i2.206

Abstract

Indikasi banyaknya jumlah siswa yang tidak dapat menyelesaikan soal limit fungsi aljabar yang diberikan di kelas XI MAN 1 Pekanbaru, menggambarkan adanya permasalahan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor penyebab siswa tidak menyelesaikan soal limit fungsi aljabar, khususnya siswa di kelas XI SMA/MA. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek pada penelitian ini adalah 22 orang siswa kelas XI IIS 4 MAN 1 Pekanbaru tahun pelajaran 2019/2020. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket untuk mengetahui faktor penyebab siswa tidak menyelesaikan soal limit fungsi aljabar berupa faktor fisiologis, faktor psikologis, faktor materi, faktor lingkungan sekolah, faktor lingkungan keluarga, dan faktor lingkungan masyarakat. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor terbesar yang menyebabkan siswa tidak menyelesaikan soal materi limit fungsi aljabar yaitu faktor materi (50%) dan yang paling sedikit adalah faktor fisiologis (18%). Hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan bagi guru untuk dapat lebih menekankan konsep limit fungsi dalam bentuk akar dengan menggunakan strategi dan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan kebutuhan materi.Students' Causative Factor Unable to Solve The Algebraic Limit Function?s ProblemsAbstractThe indication that many of the students were not able to solve the  algebraic function limit?s  problems given in class XI MAN 1 Pekanbaru, it pointed out that there were some student's problem. This research aims to analyze the factors that caused many of the students were not able to solve the  algebraic function limit?s  problems, especially students in class XI SMA/MA. The method used in this research was descriptive qualitative research. The subject of this research were 22 students of class XI IIS 4 MAN 1 Pekanbaru in the academic year 2019/2020. The instrument used in this research was a questionnaire to determine the factors caused students were not able to solve the algebraic function limit problems in the form of physiological factors, psychological factors, topic factors, school environmental factors, family environmental factors, and community environmental factors. The analysis results showed that the biggest factor caused students were not able to solve the problems about algebraic function limit was the topic factors (50%) and the least factor was the physiological factors (18%). The results of this study can be a reference for teachers to be able to emphasize the concept of limit functions in the form of roots by using strategies and learning models that are in accordance with student characteristics and material needs.
KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL HOTS PADA MATERI POLA DAN BARISAN BILANGAN Junaidi, J.; Roza, Yenita; Maimunah, M.
Jurnal Penelitian dan Pengkajian Ilmu Pendidikan: e-Saintika Vol 4, No 2: July 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.345 KB) | DOI: 10.36312/e-saintika.v4i2.220

Abstract

Pada abad 21 diperlukan keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTs) yang mencakup kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan interpretasi, analisis, inferensi, kelancaran dan orisinalitas siswa dalam menyelesaikan soal pola dan barisan bilangan. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif kualitatif dan subjek sebanyak 40 siswa yang terdiri 19 siswa SMPN 5 Bantan dan 21 Siswa MTS Al-Huda. Instrumen yang digunakan berupa (1) tes tertulis yang berorientasikan HOTs dan (2) pedoman wawancara.  Hasil tes menunjukkan rata-rata HOTs siswa SMPN 5 Bantan (49,34) dan MTS Al-Huda (45,12) berkategori cukup.  Skor tiap indikator HOTs untuk siswa SMPN 5 Bantan diketahui bahwa interpretasi= 48,68, analisis= 40,13, inferensi= 64,47, kelancaran= 52,68 dan orisinalitas= 40,79 sedangkan untuk siswa MTs Al-Huda adalah interpretasi= 61,18, analisis= 40,79, inferensi= 53,57, kelancaran= 38,16 dan orisinalitas= 45,24. Berdasarkan hasil wawancara juga diketahui bahwa rendahnya HOTs siswa dikarenakan siswa tidak terbiasa dalam menyelesaikan soal HOTs serta tidak tersedianya soal-soal HOTs yang secara khusus mengukur HOTs di sekolah, sehingga diharapkan adanya penelitian lebih lanjut mengenai soal-soal HOTs.Students' Thinking Ability in Solving HOTs Questions on Material Patterns and Rows of NumbersAbstractIn the 21st century, higher order thinking skills (HOTs) are needed which include critical thinking skills and creative thinking. The purpose of this study is to describe the students? ability of interpretation, analysis, inference, fluency and originality in solving questions about patterns and rows of numbers. The method used in this research is descriptive qualitative and as many as 40 students consisting of 19 students of SMPN 5 Bantan and 21 students of Al-Huda MTS. The instrument used in the form of (1) written tests oriented to HOTs and (2) interview guidelines. The test results showed the average level of SMPN 5 Bantan students? HOTs (49.34) and MTS Al-Huda (45.12) was categorized as sufficient. The score of each indicator of HOTs for SMPN 5 Bantan students is known that interpretation= 48.68, analysis= 40.13, inference= 64.47, fluency= 52.68 and originality= 40.79 while for MTs Al-Huda students are interpretation= 61.18, analysis= 40.79, inference= 53.57, fluency= 38.16 and originality= 45.24. Based on the interview results it is also known that the low level of students? HOTs is because students are not accustomed to solving HOTs questions and the unavailability of HOTs questions that specifically measure HOTs in schools, so it is hoped that further research on questions of HOTs.
Faktor Penyebab Siswa tidak dapat Menyelesaikan Soal Materi Limit Fungsi Aljabar Dewi, Syintia Dewi Ananta Shinta; Roza, Yenita; Maimunah, M.
Jurnal Penelitian dan Pengkajian Ilmu Pendidikan: e-Saintika Vol. 4 No. 2: July 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/e-saintika.v4i2.206

Abstract

Indikasi banyaknya jumlah siswa yang tidak dapat menyelesaikan soal limit fungsi aljabar yang diberikan di kelas XI MAN 1 Pekanbaru, menggambarkan adanya permasalahan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor penyebab siswa tidak menyelesaikan soal limit fungsi aljabar, khususnya siswa di kelas XI SMA/MA. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek pada penelitian ini adalah 22 orang siswa kelas XI IIS 4 MAN 1 Pekanbaru tahun pelajaran 2019/2020. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket untuk mengetahui faktor penyebab siswa tidak menyelesaikan soal limit fungsi aljabar berupa faktor fisiologis, faktor psikologis, faktor materi, faktor lingkungan sekolah, faktor lingkungan keluarga, dan faktor lingkungan masyarakat. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor terbesar yang menyebabkan siswa tidak menyelesaikan soal materi limit fungsi aljabar yaitu faktor materi (50%) dan yang paling sedikit adalah faktor fisiologis (18%). Hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan bagi guru untuk dapat lebih menekankan konsep limit fungsi dalam bentuk akar dengan menggunakan strategi dan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan kebutuhan materi.Students' Causative Factor Unable to Solve The Algebraic Limit Function’s ProblemsAbstractThe indication that many of the students were not able to solve the  algebraic function limit’s  problems given in class XI MAN 1 Pekanbaru, it pointed out that there were some student's problem. This research aims to analyze the factors that caused many of the students were not able to solve the  algebraic function limit’s  problems, especially students in class XI SMA/MA. The method used in this research was descriptive qualitative research. The subject of this research were 22 students of class XI IIS 4 MAN 1 Pekanbaru in the academic year 2019/2020. The instrument used in this research was a questionnaire to determine the factors caused students were not able to solve the algebraic function limit problems in the form of physiological factors, psychological factors, topic factors, school environmental factors, family environmental factors, and community environmental factors. The analysis results showed that the biggest factor caused students were not able to solve the problems about algebraic function limit was the topic factors (50%) and the least factor was the physiological factors (18%). The results of this study can be a reference for teachers to be able to emphasize the concept of limit functions in the form of roots by using strategies and learning models that are in accordance with student characteristics and material needs.
Kemampuan Berpikir Siswa dalam Menyelesaikan Soal HOTs pada Materi Pola dan Barisan Bilangan Junaidi, J.; Roza, Yenita; Maimunah, M.
Jurnal Penelitian dan Pengkajian Ilmu Pendidikan: e-Saintika Vol. 4 No. 2: July 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/e-saintika.v4i2.220

Abstract

Pada abad 21 diperlukan keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTs) yang mencakup kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan interpretasi, analisis, inferensi, kelancaran dan orisinalitas siswa dalam menyelesaikan soal pola dan barisan bilangan. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif kualitatif dan subjek sebanyak 40 siswa yang terdiri 19 siswa SMPN 5 Bantan dan 21 Siswa MTS Al-Huda. Instrumen yang digunakan berupa (1) tes tertulis yang berorientasikan HOTs dan (2) pedoman wawancara.  Hasil tes menunjukkan rata-rata HOTs siswa SMPN 5 Bantan (49,34) dan MTS Al-Huda (45,12) berkategori cukup.  Skor tiap indikator HOTs untuk siswa SMPN 5 Bantan diketahui bahwa interpretasi= 48,68, analisis= 40,13, inferensi= 64,47, kelancaran= 52,68 dan orisinalitas= 40,79 sedangkan untuk siswa MTs Al-Huda adalah interpretasi= 61,18, analisis= 40,79, inferensi= 53,57, kelancaran= 38,16 dan orisinalitas= 45,24. Berdasarkan hasil wawancara juga diketahui bahwa rendahnya HOTs siswa dikarenakan siswa tidak terbiasa dalam menyelesaikan soal HOTs serta tidak tersedianya soal-soal HOTs yang secara khusus mengukur HOTs di sekolah, sehingga diharapkan adanya penelitian lebih lanjut mengenai soal-soal HOTs.Students' Thinking Ability in Solving HOTs Questions on Material Patterns and Rows of NumbersAbstractIn the 21st century, higher order thinking skills (HOTs) are needed which include critical thinking skills and creative thinking. The purpose of this study is to describe the students’ ability of interpretation, analysis, inference, fluency and originality in solving questions about patterns and rows of numbers. The method used in this research is descriptive qualitative and as many as 40 students consisting of 19 students of SMPN 5 Bantan and 21 students of Al-Huda MTS. The instrument used in the form of (1) written tests oriented to HOTs and (2) interview guidelines. The test results showed the average level of SMPN 5 Bantan students’ HOTs (49.34) and MTS Al-Huda (45.12) was categorized as sufficient. The score of each indicator of HOTs for SMPN 5 Bantan students is known that interpretation= 48.68, analysis= 40.13, inference= 64.47, fluency= 52.68 and originality= 40.79 while for MTs Al-Huda students are interpretation= 61.18, analysis= 40.79, inference= 53.57, fluency= 38.16 and originality= 45.24. Based on the interview results it is also known that the low level of students’ HOTs is because students are not accustomed to solving HOTs questions and the unavailability of HOTs questions that specifically measure HOTs in schools, so it is hoped that further research on questions of HOTs.