-, Sunarto
Pengawas TK/SD UPT Dindikpora Kecamatan Rakit, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU KELAS DALAM PENYUSUNAN RPP MELALUI SUPERVISI KLINIS -, Sunarto
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia Vol 1, No 5 (2016): Edisi Oktober 2016
Publisher : Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Untuk mengetahui langkah-langkah pelaksanaan supervisi klinis dalam penyusunan RPP untuk meningkatkan kompetensi profesional guru bagi guru kelas dalam melaksanakan pembelajaran. 2) Untuk mengetahui peningkatan kompetensi guru kelas dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran melalui kegiatan supervisi klinis. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Sekolah. Penelitian dilakukan pada semester I tahun pelajaran 2014/2015 pada Gugus Imam Bonjol  UPT Dindikpora Kecamatan Rakit. Penelitian dilaksanakan selama 5 bulan dimulai pada minggu I bulan Juli 2015 hingga minggu IV bulan November 2015. Subjek penelitian adalah guru kelas di  Gugus Imam Bonjol  UPT Dindikpora Kecamatan Rakit yang terdiri dari 15 guru. Prosedur penelitian dalam penelitian tindakan ini pada intinya mengacu pada desain penelitian yang digunakan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi hasil tindakan. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) yang terdiri dari dua siklus, setiap siklusnya meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif komparatif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Langkah-langkah pelaksanaan supervisi klinis guna meningkatkan kompetensi profesional guru kelas dalam penyusunan RPP berikut: (a) Menyampaikan pengumuman kepada guru tentang akan dilaksanakannya kegiatan supervisi klinis mengenai penyusunan RPP; (b) Mempersiapkan materi bimbingan berupa pelaksanaan pembelajaran disertai simulasinya; (c) Mempersiapkan instrumen supervisi; (d) Melaksanakan kegiatan supervisi kelompok dalam bentuk office conference dengan tidak mengganggu kegiatan pembelajaran; dan e) Melaksanakan pengamatan di kelas saat dilaksanakan kegiatan pembelajaran oleh guru; dan 2)  Supervisi klinis dapat meningkatkan kompetensi profesional guru dalam penyusunan RPP. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya kompetensi profesional guru baik dalam tahap persiapan maupun pelaksanaan. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya ketercapaian kompetensi dari sebesar 65,33 pada kondisi awal, menjadi 77,16 pada akhir tindakan Siklus 1, dan meningkat menjadi 83,42 pada tindakan Siklus II.
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN GURU KELAS MELALUI LESSON STUDY -, Sunarto
Dinamika Pendidikan Vol 6, No 2 (2016): Edisi April 2016
Publisher : Institute of Research Publishing Project (I-RPP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kualitas pembelajaran guru kelas melalui lesson study. Subyek penelitian ini adalah guru kelas yang berada di gugus Imam Bonjol UPT Dindikpora Kecamatan Rakit sebanyak 10 guru. Penelitian dilakukan pada semester II tahun pelajaran 2014/2015 yang bertempat di SD Negeri 1 Luwung, Gugus Imam Bonjol, UPT Dindikpora Kecamatan Rakit, Kabupaten Banjarnegara. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) yang terdiri dari dua siklus, setiap siklusnya meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif komparatif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan Lesson Study dapat meningkatkan kualitas guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya kompetensi profesional guru baik dalam tahap persiapan maupun pelaksanaan. Hal ini ditunjukkan dari meningkatknya hasil observasi yang dilakukan pada kondisi awal sebesar 61,11 dengan kategori kurang, meningkat pada siklus I menjadi 77,78 dengan kategori cukup, dan pada siklus II menjadi 92,22 dengan kategori baik.