Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Outermost Small Islands in Indonesia for Quarantine Area and Livestock Development Endang Sutedi; Iwan Herdiawan; Eko Handiwirawan
WARTAZOA, Indonesian Bulletin of Animal and Veterinary Sciences Vol 27, No 4 (2017): December 2017
Publisher : Indonesian Center for Animal Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1189.032 KB) | DOI: 10.14334/wartazoa.v27i4.1692

Abstract

Indonesia has about 17,506 islands consisting of large and small islands. Outermost small islands are direct boundary of Indonesia with neighboring countries. These outermost islands have the potency to be used as quarantine area and for livestock development, especially beef cattle in order to support the development of food security of meat. Some of outermost islands are Jemaja island in Riau Province, Singkil island in Aceh Province and Naduk island in Bangka Belitung Province. Criteria to determine quarantine area and livestock development are availability of natural resources (fresh water and forage), free of contagious diseases, human resources, market access, and transportation. This paper describes about the condition and forage availability in those three islands and their surrounding area. Those islands have potential variety of forage with different carrying capacities. Type of grass that has been adapted in the outermost islands are Paspalum conjugatum, Axonopus compressus, Cynodon dactylon, Cynodon plectostachyus, and Panicum repens.
Karakter Morfologi dan Produktivitas Kultivar Rumput Benggala (Panicum maximum) pada Tanah Kering Masam Sajimin; Endang Sutedi; Fanindi, Achmad
Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy) Vol. 48 No. 2 (2020): Jurnal Agronomi Indonesia
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.635 KB) | DOI: 10.24831/jai.v48i2.30879

Abstract

Rumput benggala merupakan tanaman pakan ternak (TPT) yang banyak digunakan oleh peternak di Indonesia. Pengembangan budidaya TPT selalu diarahkan pada lahan marjinal atau sub optimal. Lahan kering masam merupakan lahan marjinal yang cukup luas di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat karakter morfologi dan produktivitas kultivar rumput benggala di tanah kering masam. Penelitian dilakukan di rumah kaca Balai Penelitian Ternak Ciawi selama 10 bulan, menggunakan tiga kultivar rumput benggala (kultivar Petrie, Gatton dan Natsuyutaka). Kultivar tersebut ditanam di dua jenis tanah yaitu tanah kering masam (pH 4.5) dan tidak masam (pH 7.10) pada pot berdiameter 40 cm dan tinggi 30 cm. Rancangan percobaan adalah rancangan acak lengkap faktorial dengan 10 ulangan. Faktor pertama adalah jenis tanah dan faktor kedua adalah kultivar rumput benggala. Peubah yang diamati yaitu karakter morfologi, umur berbunga, produksi biji dan produksi hijauan. Hasil penelitian menunjukan bahwa karakter morfologi seperti panjang daun, panjang ruas, diameter batang, panjang bunga dipengaruhi oleh jenis kultivar (P<0.05) dan tidak dipengaruhi oleh jenis tanah (P>0.05). Produktivitas rumput dipengaruhi jenis tanah (P<0.05). Produktivitas semua kultivar rumput benggala yang diuji menurun pada tanah kering masam, sehingga dikategorikan sebagai kultivar tidak toleran terhadap lahan kering masam. Oleh karena itu, perlu dilakukan kegiatan pemuliaan untuk memperoleh kultivar rumput benggala toleran di lahan kering masam. Kata kunci: produksi, suboptimal, tanaman pakan