Yani, Athi’ Linda
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pelatihan Posyandu Kesehatan Jiwa Berbasis IT Terhadap Tingkat Pengetahuan dan Ketrampilan Kader di Desa Bongkot Yani, Athi’ Linda; Murtadho, Mohamad Ali
Seminar Nasional Informatika Medis (SNIMed) 2019
Publisher : Magister Teknik Informatika, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Posyandu jiwa merupakan pusat pelayanan terpadu pada pasien yang mengalami gangguan jiwa, Keberlangsungan posyandu tidak lepas dari peran kader oleh karena itu pentingnya pengetahuan dan ketrampilan kader agar meningkatkan kualitas pelayanan posyandu. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan pasien yang mengalami kekambuhan dapat memberikan semangat para kader untuk rutin menjalankan kegiatan posyandu, selain itu mereka juga mengajarkan ketrampilan pada pasien ODGJ agar meningkatkan produktifitasnya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan ketrampilan kader dalam memberikan layanan posyandu kesehatan jiwa berbasis IT di Desa Bongkot. Penelitian ini menggunakan pre-post test desaign, pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling, sampel diambil dari kader yang memenuhi kriteria inklusi, alat ukur dengan menggunakan instrumen tingkat pengetahuan kader dan ceklist untuk mengukur tingkat ketrampilan kader. Uji yang digunakan dengan menggunakan statistik wilcoxon. Hasil dari penelitian terdapat perubahan tingkat pengetahuan kader nilai significan yang di dapat 0.001 kurang dari p < 0.05. Sedangkan pada ketrampilan kader setelah mendapat pelatihan didapatkan nilai signifikansi 0.003 terdapat peningkatan ketrampilan yang bermakna sebelum dan sesudah pelatihan. Pelatihan ini dapat meningkatkan pengetahuan kader terkait manfaat penggunaan apilakasi posyandu yang berbasis IT. Selain itu kader dilatih untuk langsung praktek mengoperasikan sistem aplikasi posyandu tersebut sehingga proses pencatatan, pelaporan dan pemantauan perkembangan pasien menjadi semakin mudah dan efektif.
Mengalami Bullying di Pesantren : Mengamankan Diri Sendiri Walaupun tiada gunanya Yani, Athi’ Linda; Lestari, Retno
Journal of Holistic Nursing Science Vol 5 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.972 KB) | DOI: 10.31603/nursing.v5i1.1879

Abstract

Bullying is a repeated act of violence involving physical strength between the victim and theperpetrator. In Indonesia, the Indonesian Child Protection Commission (KPAI) released data thatbullying cases were found to be about 87.6% where more male victims than women and bullyingbehaviors are more prone to early adolescence. The purpose of this research is to explore themeaning of life experiences of bullying victims in adolescents at dormitory. This research usesqualitative interpretive approach, data collecting technique with in-depth interview. Themesgenerated in this study as many as four themes of trying to secure themselves, seeking help parentsand coaches students, helplessness, doing business in vain. The problems faced related to bullyingbehavior on adolescent mental health is very complex. This condition will continue if no solution isfound immediately to break the chain considering the danger of bullying behavior to health problems. Bullying merupakan tindakan kekerasan berulang yang melibatkan fisik diantara korban dan pelaku.Di indonesia, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengeluarkan data yang menyatakanbahwa kasus bullying ditemukan sekitar 87,6% dimana korban laki-laki lebih banyak dari perempuandan perilaku bullying lebih sering ditemui di awal remaja. Tujuan penelitian ini adalah untukmenjelajahi arti pengalaman hidup korban bullying dimasa remaja di pesantren. Penelitian inimenggunakan pendekatan kualitatif interpretif, teknik pengumpulan data menggunakan wawancaramendalam. Tema yang dihasilkan dalam penelitian ini ada 4 yaitu mencoba untuk melindungi dirisendiri, mencari pertolongan orang tua danpengasuh pesantren, tidak berdaya, melakukan hal yangsia-sia. Masalah yang dihadapi berhubungan dengan perilaku bullying pada kesehatan mental remajasangatlah kompleks. Kondisi ini akan berlanjut apabila tidak ada solusi yang segera dapat diambiluntuk memutus rantai tersebut karena perilaku bullying berbahaya untuk masalah kesehatan.
PENGARUH GPM (GERAKAN PESANTREN MENYENANGKAN) TERHADAP KEJADIAN BULLYING PADA SANTRI DENGAN PENDEKATAN TEORI PERUBAHAN KURT LEWIN Dela, Jamaludin Arya; Ghofar, Abdul; Yani, Athi’ Linda
Jurnal EDUNursing Vol 5, No 1 (2021): April - Agustus
Publisher : Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractBullying is one of a nature of hurting or distrubing behaviours toward victim, the victim can be a person or group. The Prevalence of bullying mostly occurs among adolescents, especially adolecents who are live in boarding schools. Many efforts have been made to prevent bullying, but this problem is still appearance until nowdays. The methodology research on this study was used literature review obtained PubMed, Science Direct, DOAJ, and Google Scolar. This study also obtined 10 literature. There results of this study found that there was an influence of GPM (Gerakan Pesantren Menyenangkan) to bullying incidence among santri by using Kurt Lewin's Change Theory. GPM (Gerakan Pesantren Menyenangkan) is a program to emotions  expression of santri, the happy, sad and angry expression can expresses or mentions in emotional zone which available in their room, so this will make their friends know what are their felling and this also make sense between the santri then the environment became more conducive and of prevent bullying behavior among santri. The implementation of the GPM program by using Kurt Lewin's  Change Theory  has 3 stages,  The first stage Unfreezing, Santri committed to implementing the program, as well get an understanding of bullying. The second stage Moving,  Santri run the GPM program so that the environmental conditions are orderly and conducive. The third stage Refreezing, santri agreed and carried out and obeyed the rewards and regulations understanding of bullying. Keywords : Bullying, GPM Programe, Kurt Lewin's Change Theory.