Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH LAMANYA INDUKSI PERSALINAN OKSITOSIN TERHADAP KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSUD DR. SLAMET KABUPATEN GARUT TAHUN 2018 Dhea Devitasari; Nunung Mulyani; Sariestya Sariestya
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 9 No. 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v9i2.87

Abstract

Induksi persalinan adalah suatu tindakan terhadap ibu hamil dengan cara pemberian uterotonika untuk merangsang timbulnya kontraksi rahim agar terjadi persalinan. Hal tersebut merupakan penyebab bayi lahir dengan asfiksia neonatorum akibat dari janin tidak mendapatkan oksigen yang cukup di dalam rahim. Mengetahui pengaruh lamanya induksi persalinan dengan oksitosin drip terhadap kejadian asfiksia neonatorum di RSUD Dr. Slamet Kabupaten Garut Tahun 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin dengan KPD dan diberikan indusi oksitosin drip RSUD Dr. Slamet Garut sebanyak 48 orang dengan teknik pengambilan sampel Accidental Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 48 ibu bersalin dengan KPD di berikan induksi persalinan oksitosin terdapat 2 bayi lahir tidak asfiksia, 4 asfiksia ringan, 35 asfiksia sedang dan 7 asfiksia berat. Ada pengaruh lamanya pemberian induksi persalinan oksitosin terhadap kejadian asfiksia neonatorum dengan nilai sig sama dengan 0,000 lebih kecil daro 0,05. Kesimpulan dari penelitian ini ada pengaruh lamanya pemberian induksi persalinan oksitosin terhadap kejadian asfiksia neonatorum di RSUD Dr. Slamet Kabupaten Garut Tahun 2018.
PENGARUH KOMPRES AIR HANGAT DAN AIR DINGIN TERHADAP NYERI TULANG BELAKANG IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAJAPOLAH TAHUN 2018 Aulia yuspina; Nunung Mulyani; Uly Artha Silalahi
JURNAL KESEHATAN BIDKEMAS RESPATI Vol. 9 No. 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : STIKes Respati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48186/bidkes.v9i2.88

Abstract

Penatalaksanaannyeripadapunggung saat kehamilan bervariatif seperti penatalaksanaan farmakologimaupunnon farmakologis, Efek fisiologis kompres hangat dapat meredakan nyeri dengan merileksasi otot, memiliki efek sedatif dan meredakan nyeri dan kompres dingin dapat membuat area menjadi mati rasa, memperlambat kecepatan hantaran syaraf sehingga memperlambat aliran impuls nyeri. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk membandingkan tingkat nyeri punggung ibu hamil trimester 3 setelah dilakukan kompres air hangat dan air dingin. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen tipe non-equivalent control group design. Sampel pada penelitian ini adalah ibu hamil trimester 3 yang memeriksakan kandungannya di wilayah kerja Puskesmas Rajapolah dan mengeluh sakit punggung dengan teknik accidental sampling jumlah sampel sebesar 56 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai intensitas nyeri punggung pada perlakukan kompres hangat sebesar 1.61 sementara intensitas nyeri punggung pada perlakukan kompres dingin sebesar 0.57. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa kompres dingin lebih baik dibandingkan dengan kompres hangat karena nilai rata-rata turunnya rasa sakit pada punggung sebesar 0.57. Kesimpulannya yaitu ada perbedaan tingkat nyeri sebelum dan setelah dilakukan kompres air hangat dan dingin di Wilayah Kerja Puskesmas Rajapolah, dan kompres dingin lebih baik dalam penurunan nyerinya dibandingkan dengan kompres hangat. Sarannya agar kompres dingin ini dapat diterapkan dan diajarkan kepada ibu hamil sehingga dapat membantu ibu dalam mengatasi nyeri punggungnya
Design Of The "Detectip" Application For Early Detection Of Preeclamsi Risk Factors In Pregnant Women Endang Astiriyani; Nunung Mulyani; Herni Kurnia
Media Informasi Vol. 21 No. 01 (2025): February
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37160/mijournal.v21i01.649

Abstract

Background: The long form results of the 2020 population census (SP2000) show that the Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia was 189, while the MMR in West Java Province in 2015 was 823 per 100,000 live births. Preeclampsia is the second cause of maternal death after bleeding, around 24% of maternal deaths are caused by preeclampsia. Obstetric complications that often occur in cases of preeclampsia are stunted fetal growth/IUGR, fetal death in the womb, premature labor, HELLP syndrome (Hemolysis Elevated Liver Enzyme Low Platelet), and eclampsia. Objective: Until now there has been no application related to screening for preeclampsia risk factors, therefore this research aims to design an application to make it easier for health workers to identify risk factors for preeclampsia in pregnant women. Method & Results: The research method used is the Research & Development (R & D) method. The results of the material expert assessment received a score of 82, with a very feasible category and recommended for trial but must first be improved according to suggestions. Meanwhile, the results of the assessment from media experts obtained a score of 95. The conclusion was that this application was very adequate, meaning that this application was very suitable for use in clinical practice. Meets almost all assessment criteria very well. Conclusion: the Android-based application "Detektip" shows that the design of this application is very feasible and can be used.
The OPTIMALISASI PEMANFAATAN MEDIA AUDIOVISUAL GENETICS “GENERASI REMAJA TERBEBAS DARI PELECEHAN SEKSUAL” SEBAGAI MEDIA PROMOSI KESEHATAN Kurnia, Herni; Nunung Mulyani
Edukasi Masyarakat Sehat Sejahtera (EMaSS) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2025): Januari
Publisher : Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37160/emass.v7i1.667

Abstract

Prevalensi kekerasan terhadap perempuan sebesar 33% di wilayah Asia Tenggara. Di Indonesia (2021) mencapai 338.496 jiwa, dengan 33,7% terjadi dalam bentuk kekekerasan seksual. Sebanyak 31% remaja usia 13-17 tahun menjadi korban kekerasan seksual di Indonesia. Di Jawa Barat mencapai 964 kasus. Penambahan kasus tertinggi di wilayah Provinsi Jawa Barat tahun 2020-2021 berada di Kota Tasikmalaya. Berdasarkan Dinas PPKBP3A Kota Tasikmalaya (2022), sebanyak 33 kasus kekerasan pada perempuan dimana 51.5% diantaranya merupakan pelecehan seksual. Kasus pelecehan seksual di Kota Tasikmalaya yang terlaporkan terjadi di lima kecamatan dengan prevalensi kasus terbanyak di kecamatan Kawalu. Salah satu upaya pencegahan kekerasan seksual dengan memberikan pendidikan kesehatan seksual dan pencegahan pelecehan seksual kepada remaja. Hasil studi pendahuluan terhadap 10 remaja di SMPT Bugelan Kawalu, sebanyak 90% belum pernah mendapatkan promosi kesehatan pencegahan pelecehan seksual, 65% tidak mengetahui dampak pelecehan seksual, sebanyak 90% menyatakan promosi kesehatan pencegahan pelecehan seksual itu penting, dan 80% memilih metode audiovisual dalam pemberian promosi Kesehatan. Solusi permasalahan antara lain melakukan Pendidikan Kesehatan dengan media audiovisual GENETICS‘ dan pembentukan duta GENETICS. Hasil nya adalah terdapat peningkatan pengetahuan sebelum dan setelah diberikan Pendidikan Kesehatan serta terbentuknya duta GENETICS. Adapun luaran wajib kegiatan PKM ini sudah tercapai yaitu telah submit publikasi Jurnal ilmiah, telah publikasi melalui media cetak Radar Tasikmalaya, adanya video kegiatan, dan Peningkatan pengetahuan remaja agar terbebas dari pelecehan seksual. Sedangkan luaran tambahan nya adalah telah terbitnya buku saku ber-ISBN dan telah keluarnya Hak Cipta Video Kegiatan Pengabdian Masyarakat.