Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analysis of Caffeine, Tannin and Total Phenol Content of Tea Leaves from Sirah Kencong Blitar Plantation Dikatoru, Ravendha; Widayanti, Elok; Ikayanti, Retno
Indonesian Journal of Chemical Research Vol 12 No 2 (2024): Edition for September 2024
Publisher : Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ijcr.2024.12-rav

Abstract

Caffeine, tannins, and total phenol are chemical components of tea leaves that are beneficial for the body. Caffeine is a psychoactive substance, tannin is anti-diarrhea, and phenol compounds are antioxidants that prevent free radicals. The purpose of this research was to analyze the levels of caffeine, tannin, and total phenol of tea leaves at Sirah Kencong Blitar Plantation. Determination of the caffeine level was carried out in tea leaves powder using UV-Vis Spectrophotometry method at 273.5 nm wavelength with caffeine as a standard. The determination of tannin and total phenol levels was carried out using the ethanol extract of tea leaves. Tannin was determined by the Follin Denis method using UV-Vis spectrophotometry at 649.9 nm wavelength with tannic acid as a standard. The total phenol was determined by the Follin Ciocalteu method using UV-Vis spectrophotometry at 794 nm wavelength with gallic acid as a standard. Based on the results of the research in tea leaves from the Sirah Kencong Blitar Plantation, the caffeine content was 1.649%, tannin was 7.095%, and total phenol was 34.142%.
Analisis Kualitatif Kandungan Formalin Pada Tahu Sutra Yang Beredar Di Pasar Baru Porong Sidoarjo Ayu, Berliana Mustika; Asworo, Riska Yudhistia; Widayanti, Elok
PRIMER : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 3 (2024): PRIMER : Jurnal Ilmiah Multidisiplin, Juni 2024
Publisher : LPPM Institut Teknologi Dan Kesehatan Aspirasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tahu sutra merupakan salah satu jenis tahu yang mengandung kadar air yang tinggi, sehingga tidak dapat bertahan lama. Adapun produsen tahu sutra yang tidak bertanggung jawab menambahkan formalin sebagai pengawet. Formalin dilarang penggunaannya dalam makanan, karena dapat menyebabkan keracunan. Metode standar analisis formalin mengacu pada SNI 01-2894:1992 menggunakan asam kromatofat sebagai larutan pereaksi. Sebelum dilakukan uji kandungan formalin, dilakukan uji organoleptik yang meliputi warna, bau, dan tekstur. Hasil yang didapatkan dari uji organoleptik yaitu empat dari lima sampel diduga mengandung formalin. Tetapi hasil uji kualitatif, ke lima sampel tidak terdapat kandungan formalin karena tidak terjadi perubahan warna menjadi ungu setelah direaksikan dengan asam kromatofat dengan begitu ke lima sampel telah memenuhi syarat mutu tahu yang telah diatur dalam  SNI 3142:2018.
Cegah Bahaya Formalin: Identifikasi dan Sosialisasi pada Jajanan CFD Kota Malang Wattiheluw, Muhammad Hasan; Widayanti, Elok; Asworo, Riska Yudhistia
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 11 (2025): Volume 8 No 11 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i11.22762

Abstract

ABSTRAK Car Free Day (CFD) Malang adalah kegiatan rutin yang menghadirkan banyak masyarakat dengan berbagai jajanan kaki lima yang berpotensi mengandung bahan berbahaya seperti formalin. Formalin adalah bahan kimia toksik yang biasa disalahgunakan sebagai pengawet makanan secara ilegal, berisiko menyebabkan gangguan kesehatan akut hingga kanker jika terpapar jangka panjang. Studi ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat dan mengidentifikasi keberadaan formalin pada jajanan CFD Malang melalui pengabdian masyarakat yang dibagi menjadi dua tahap: pengujian sampel makanan dengan rapid test kit dan sosialisasi bahaya formalin. Sampel diambil secara acak dari jajanan yang dijual di lokasi, dan responden pengunjung mengikuti evaluasi pengetahuan terkait formalin. Hasil pengujian pada 11 sampel menunjukkan 8 diantaranya positif mengandung formalin. Evaluasi pengetahuan dari 20 responden menunjukan skor rata-rata 3,85 dari maksimal 6, dengan sekitar 60-72,5% responden mengetahui pengertian formalin, bahayanya, dan cara mengenalinya. Sosialisasi dilakukan dengan leaflet dan demonstrasi sederhana. Studi ini mengonfirmasi masih tingginya prevalensi pemakaian formalin pada jajanan CFD serta kesenjangan pengetahuan masyarakat terkait risiko formalin. Diperlukan upaya edukasi dan pengawasan berkelanjutan dengan melibatkan pemerintah dan komunitas agar kesehatan konsumen terlindungi dan jajanan di lokasi acara lebih aman. Program deteksi dan sosialisasi ini efektif untuk meningkatkan kesadaran serta mendukung pengendalian pangan berformalin secara lebih luas. Kata Kunci: Formalin, Car Free Day Malang, Jajanan Kaki Lima, Pengabdian Masyarakat, Rapid Test Kit  ABSTRACT Car Free Day (CFD) Malang is a routine event that attracts large numbers of the public and features a variety of street food vendors, some of which potentially contain hazardous substances such as formalin. Formalin is a toxic chemical commonly misused as an illegal food preservative with risks of causing acute health disorders and cancer upon long-term exposure. This study aims to raise public awareness and identify the presence of formalin in street foods sold at CFD Malang through a community service program divided into two phases: food sample testing using rapid test kits and dissemination of information regarding the dangers of formalin. Samples were randomly collected from foods sold at the venue, and visitors participated in evaluating their knowledge about formalin. Test results from 11 samples revealed that 8 were positive for formalin. Knowledge evaluation among 20 respondents showed an average score of 3.85 out of 6, with approximately 60–72.5% of respondents understanding the definition, hazards, and recognition methods of formalin. Dissemination efforts utilized leaflets and simple demonstrations. The study confirms the high prevalence of formalin use in CFD street foods alongside a knowledge gap in the community regarding associated risks. Continuous educational initiatives and supervision involving governmental and community stakeholders are necessary to protect consumer health and ensure safer food offerings at the event. This detection and dissemination program effectively enhances awareness and supports broader efforts to control formalin-contaminated foods. Keywords: Formalin, Car Free Day Malang, Street Food Vendors, Community Service, Rapid Test Kit