Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP HARGA SAHAM STUDI PADA PT ANEKA TAMBANG, Tbk rosita, yeti
PRISMAKOM Vol 21 No 2 (2024): PRISMAKOM
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yasa Anggana Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54918/prismakom.v22i1.117

Abstract

The aim of this research is to determine the extent of the development of capital structure and stock prices, as well as the influence of capital structure on stock prices. The research method employed is a quantitative research method with an associative causal relationship approach. The data analysis techniques used include correlation analysis, determination analysis, and regression analysis. Based on the data analysis results, the development of capital structure and stock prices shows fluctuations, experiencing increases and decreases each year. The correlation analysis yields a result of -0.413 or 41.3%, indicating a moderate relationship between capital structure and stock prices. The determination analysis result is 0.170 or 17.0%, with the remaining 83% influenced by other factors not examined in this study. The regression analysis result is Y = 18.683 + -20.535 X, meaning that for every 1% increase in the X variable (capital structure), the Y variable (stock prices) decreases by -20.535, or conversely, if there is a 1% decrease in the X variable (capital structure), the Y variable (stock prices) increases, and when the X variable (capital structure) is 0, the Y variable (stock prices) is 18.683. Companies utilizing external capital structure should reconsider borrowing funds externally, or if the company borrows externally, managers should minimize the risks associated with debt usage to achieve an optimal capital structure.
Likuiditas dan Profitabilitas BPR Konvensional di Garut Rosita, Yeti
JURNAL EMA (Ekonomi Manajemen Akuntansi) Vol 9, No 2 (2024): DESEMBER
Publisher : Universitas Merdeka Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51213/ema.v9i2.473

Abstract

Tinggi rendahnya nilai profitabilitas akan mempengaruhi kinerja bank, karena profitabilitas menunjukan efisiensi bank. Selain menggunakan rasio profitabilitas, bank juga menggunakan rasio likuiditas untuk mengukur kinerja perbankan. Likuditas dan profitabilitas merupakan indikator penting yang mampu menunjukan kinerja bank. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif,,data dikumpulkan menggunakan studi dokumentasi. Sumber data diperoleh dari otoritas jasa keuangan. Likuiditas merupakan variabel bebas, sedangkan profitabilitas menjadi variable terikat dalam penelitian ini. Populasi yang digunakan adalah data laporan keuangan publikasi tahunan dari lembaga Otoritas Jasa Keuangan. Sampel di ambil dengan menggunakan purposive sampling. Likuiditas ke dua bank cenderung mengalami kenaikan..Sedangkan perkembangan profitabilitas salah satu bank cenderung mengalami penurunan. Hasil pengujian menggunakan Fixed Effect model dapat diketahui bahwa likuiditas memiliki pengaruh negatif terhadap profitabilitas, hasil uji signifikansi menunjukan bahwa nilai hitung lebih besar dari t tabel yaitu sebesar 14.26158> 0,706387, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara likuiditas terhadap profitabilitas, sehingga hipotesis penelitian ini diterima.
Net Profit Margin as Driver of Firm Value: A Study of The Pharmaceutical Sector Listed on IDX Rosita, Yeti
Golden Ratio of Data in Summary Vol. 4 No. 1 (2024): November - April
Publisher : Manunggal Halim Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52970/grdis.v4i1.1080

Abstract

This study aims to analyse the effect of Net Profit Margin (NPM) on firm value, as measured using Price to Book Value (PBV) in the pharmaceutical sector in Indonesia. Profitability is often considered a major factor in determining firm value, but the relationship between NPM and PBV is still debated in various previous studies. This study uses panel data from 7 pharmaceutical companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) during the 2019-2023 period. The analysis method used is panel data regression with a fixed effects approach (FEM) to capture differences in characteristics between companies. The results showed that Net Profit Margin (NPM) has no significant effect on firm value (PBV) with a coefficient value of -0.0061 and a p-value of 0.7531. Although the overall model is significant (Prob F-statistic = 0.0000), the NPM variable does not play a major role in explaining variations in firm value in the pharmaceutical sector. This indicates that other factors, such as capital structure, revenue growth, and market conditions, may have more influence on firm value than profitability alone. This study contributes to academics and financial practitioners in understanding the factors that influence firm value in the pharmaceutical industry. The implication of these findings is that financial managers and investors need to consider other variables besides profitability in assessing the prospects and valuation of pharmaceutical companies.
UKURAN BANK SEBAGAI DETERMINAN EFISIENSI OPERASIONAL: BUKTI EMPIRIS DARI BANK GO PUBLIC DI INDONESIA rosita, yeti; Nuridha Rachmat, Ade Dian; Junaedi
Jurnal Ekonomi Bisnis Manajemen dan Akuntansi (JEBISMA) Vol 3 No 1 (2025): Agustus 2025
Publisher : PT. Media Edutama Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70197/jebisma.v3i1.139

Abstract

Efisiensi operasional secara luas diakui sebagai ukuran penting dalam menilai kinerja dan daya saing suatu bank. Salah satu indikator yang paling umum digunakan untuk menilai efisiensi ini adalah rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional, yang sering disebut sebagai BOPO. Nilai BOPO yang lebih rendah menunjukkan bahwa bank mampu mengelola biaya operasionalnya secara efektif dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh, sehingga mencerminkan efisiensi operasional yang lebih tinggi. Sebaliknya, rasio BOPO yang lebih tinggi menunjukkan adanya inefisiensi, di mana biaya lebih besar secara tidak proporsional dibandingkan dengan pendapatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara ukuran bank dan efisiensi operasional dalam sektor perbankan di Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut, data dikumpulkan dari tujuh bank yang beroperasi di Indonesia selama periode 2018 hingga 2024, dengan total 49 observasi. Analisis dilakukan menggunakan pendekatan regresi data panel dengan Fixed Effect Model untuk mengakomodasi heterogenitas yang tidak teramati antar bank.Hasil analisis menunjukkan adanya korelasi negatif yang signifikan antara ukuran bank dan rasio BOPO. Secara khusus, koefisien untuk ukuran bank adalah -25,54 dengan nilai p kurang dari 0,01, yang mengindikasikan signifikansi statistik yang kuat. Hal ini menunjukkan bahwa bank yang lebih besar cenderung memiliki rasio BOPO yang lebih rendah, yang pada gilirannya mencerminkan efisiensi operasional yang lebih tinggi. Dengan kata lain, seiring dengan bertambahnya ukuran bank, kemampuan mereka untuk mengendalikan biaya dan mengoptimalkan operasional menjadi lebih baik, sehingga menghasilkan kinerja yang meningkat. Secara keseluruhan, temuan ini menegaskan pentingnya skala dalam meningkatkan efisiensi perbankan di Indonesia. Bank yang lebih besar tampak mampu memanfaatkan skala mereka untuk mencapai pengelolaan biaya yang lebih efektif, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap keunggulan kompetitif mereka di pasar.