Tamariska, Stirena Rossy
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

‘PLACE-MAKING’ RUANG INTERAKSI SOSIAL KAMPUNG KOTA': Studi Kasus: Koridor Jalan Tubagus Ismail Bawah, Bandung Tamariska, Stirena Rossy; Ekomadyo, Agus S.
Jurnal Koridor Vol. 8 No. 2 (2017): Jurnal Koridor
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1085.695 KB) | DOI: 10.32734/koridor.v8i2.1345

Abstract

Interaksi sosial merupakan budaya yang sudah melekat dan menjadi nyawa di kawasan kampung kota. Karena adanya faktor keterbatasan lahan di kampung kota, penelitian ini mengkaji bagaimana warga membentuk wadah interaksi sosial pada sisa space yang mereka miliki. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan place-making, dimana warga mengubah koridor jalan dan halaman rumah menjadi ruang interaksi sosial berdasarkan kebiasaan berkumpul warga di area-area tertentu di koridor jalan. Koridor jalan ditambahkan fungsinya tidak hanya sebagai area sirkulasi, namun juga sebagai tempat interaksi sosial, jual beli, tempat bermain anak, tempat berjemur lansia, acara formal seperti rapat pengurus, acara kebersamaan (liwetan) dan acara tahunan. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa terdapat lima area di sepanjang koridor jalan Tubagus Ismail Bawah yang menjadi representasi ruang interaksi bagi warganya yaitu: ruang duduk di area warung bubur, naungan halaman rumah kos, ruang duduk di area warung kelontong, teras bersama dan ruang jemur-duduk bersama. Kelima area ini masing-masing merepresentasikan konsep tata krama, ruang teduh untuk berkumpul, area bermain anak yang ditandai dengan gambar permainan sunda manda, ruang berkumpul santai dan ruang interaksi sambil membeli makanan dari pedagang keliling. Bahkan, pada area warung kelontong terdapat tiang listrik yang dimanfaatkan sebagai alat untuk mengundang warga berkumpul. Hal ini menarik untuk ditelaah, dimana warga setempat telah melakukan strategi adaptif dalam menciptakan ruang interaksi dan merepresentasikannya dalam keseharian mereka beraktivitas di lingkungan Kampung Kota.
SOCIAL INTERACTION SPACES IN KAMPUNG PASIR GINTUNG, BANDAR LAMPUNG, INDONESIA Tamariska, Stirena Rossy; Fatna, Agestha Bio Moze
Jurnal Ilmiah Arsitektur Vol 15 No 1 (2025): Juni
Publisher : Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/jiars.v15i1.9202

Abstract

The rapid growth of settlements in Indonesian metropolitan areas compels migrants to establish territories spontaneously, resulting in increasingly dense communities and the need for deliberate social spaces. These spaces emerge organically among residents who share long-term living experiences, cultural backgrounds, and daily activities. This study explores the characteristics of communal spaces in urban kampungs using a qualitative narrative method. Data were collected by observing the Sukamampir road corridor in Pasar Gintung, Bandar Lampung, Indonesia. The findings show that residents have transformed the road corridor into meaningful spaces for interaction, focusing on gathering activities at specific points. Given the limited spatial resources in the kampung, the study examines how citizens adaptively create places for social interaction within the remaining available areas. Activities such as sitting, standing, playing, eating, and buying and selling food occur within the corridor, facilitating daily interactions. This research highlights the adaptive strategies employed by residents to sustain social engagement amidst spatial constraints.